Apakah sekarang Anda sedang bingung memilih antara melakukan offline marketing vs online marketing? Anda mungkin kesulitan memilih strategi yang layak untuk dipilih demi mendukung kemajuan bisnis. Meskipun online marketing adalah pilihan yang populer dan sangat efektif untuk memasarkan produk dan layanan jasa bisnis, Anda sebenarnya tetap bisa memanfaatkan offline marketing.Â
Setiap strategi marketing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ketahui informasi kedua jenis marketing strategies ini secara mendalam bersama ToffeeDev di bawah ini.
Daftar Isi
ToggleApa itu Offline Marketing?
Offline marketing adalah strategi untuk menciptakan brand awareness melalui strategi marketing tradisional. Strategi ini sama sekali tidak melibatkan penggunaan internet. Malah lebih fokus kepada pemasangan iklan televisi dan radio, koran, brosur, papan reklame, mengikuti pameran dan festival, hingga dari mulut ke mulut.
Kelebihan Offline Marketing
Banyak yang saat ini berpikir offline marketing sudah tidak relevan. Padahal strategi ini memiliki berbagai kelebihan.
1. Membangun rasa percaya lebih cepat
Bisnis yang menggunakan media marketing tradisional dengan kualitas tinggi dapat terlihat lebih kredibel di mata pelanggan.
2. Lebih mudah diingat
Kelebihan ini menciptakan kesan positif dalam jangka waktu lebih lama bagi pelanggan. Menurut statistik marketing, orang lebih mudah mengingat iklan tradisional, terutama iklan cetak seperti pamflet, brosur, dan poster, jika dibandingkan dengan iklan online. Membaca iklan tradisional membutuhkan lebih banyak fokus karena tidak ada iklan pop-up dan notifikasi yang mengganggu.
3. Dapat dilihat banyak orang dengan mudah
Kelebihan ini juga tidak boleh dilupakan. Orang-orang dapat melihat berbagai bentuk media offline marketing ketika mereka pergi ke luar. Iklan luar ruang ini dapat berbentuk papan reklame, iklan radio, kemasan produk, atau bahkan pamflet yang diberikan di jalan.
4. Bisnis dapat menargetkan konsumen secara offline dengan lebih optimal
Strategi ini sangat bagus untuk bisnis dengan target konsumen generasi yang lebih tua. Minimnya minat mereka mengenali dunia online membuat offline marketing dapat membantu bisnis menargetkan target konsumen ini.
Kekurangan Offline Marketing
Meskipun ada banyak manfaat menggunakan offline marketing, jenis marketing ini tetap memiliki beberapa kekurangan:
1. Efektivitasnya tidak dapat diukur secara akurat
Meskipun bisnis telah menemukan cara untuk melihat efektivitas beberapa materi iklan offline marketing, metode pengecekannya masih terbatas.
2. Biayanya lebih mahal
Walaupun mencetak iklan dalam bentuk print brosur lebih murah, bentuk offline marketing lainnya seperti memasang iklan di majalah, papan reklame, dan iklan televisi sudah pasti jauh lebih mahal. Hal ini disebabkan oleh biaya pekerja, produksi, distribusi, dan ruang iklan yang terbatas.
Baca Juga:Â Perbedaan Strategi Pemasaran Online dan Offline
3. Jangkauannya terbatas
Semuanya tergantung pada anggaran marketing Anda. Jika Anda memiliki anggaran terbatas, akan sulit bagi untuk menargetkan konsumen di luar daerah.
4. Iklan cetak hanya diperbolehkan untuk waktu yang terbatas
Saat menggunakan ruang iklan di majalah/koran atau papan reklame, Anda hanya dapat menjalankan cara pemasaran offline marketing pada periode yang dibayarkan. Kondisi ini membuat jangka waktu iklan dilihat masyarakat menjadi lebih terbatas.
Apa itu Online Marketing?
Online marketing atau biasa dikenal sebagai pemasaran digital adalah strategi yang memanfaatkan Internet, serta alat dan aplikasi teknologi lainnya untuk meningkatkan brand awareness. Strategi ini mencakup mendaftar di website, SEO, pembuatan website, media sosial, iklan online di media sosial dan search engine, email marketing, video blog, serta lainnya.
Kelebihan Online Marketing
Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh bisnis saat menggunakan jenis marketing yang lebih modern ini.Â
1. Lebih terukur
Anda dapat dengan mudah melihat hasil real-time dan mengukur laba atas investasi (ROI) aktivitas online marketing menggunakan beberapa tools. Informasi seberapa banyak orang yang melihat, like, share, hingga pembelian dapat dibaca dengan jelas.
2. Lebih nyaman
Online marketing dapat digunakan oleh semua bisnis dan dapat dilihat dari seluruh dunia selama mereka memiliki komputer dan koneksi internet.
3. Memiliki jangkauan global
Bisnis sudah tidak lagi terbatas untuk mempromosikan produk mereka di lingkungan mereka. Bisnis mereka akan dapat menjangkau konsumen, bahkan dari luar negeri sekalipun.
4. Mendapatkan feedback langsung dari pelanggan
Pelanggan cukup mengirimkan email atau komentar pada postingan jika mereka memiliki komentar, pertanyaan, dan kritik terhadap bisnis Anda. Sementara itu, Anda dapat dengan cepat memberikan respons kepada pelanggan.
Kekurangan Online Marketing
Marketing online memang memiliki banyak kelebihan, tetapi juga tetap ada beberapa kekurangannya.
1. Membutuhkan keahlian khusus
Anda perlu mempelajari cara kerja online marketing sebelum dapat menguasai cara membuat strategi yang efektif. Ditambah lagi perlu memahami penggunaan beberapa tools yang digunakan juga.
Baca Juga:Â 5 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran Offline
2. Tidak dapat menjangkau target konsumen secara offline
Dengan online marketing, Anda tidak dapat menjangkau target konsumen yang tidak menggunakan gadget, tidak memiliki jangkauan internet, mematikan layanan iklan di media sosial, hingga membayar aplikasi yang tidak mengandung iklan.
3. Persaingan ketat
Begitu banyak bisnis lokal dan internasional yang memasarkan produk mereka secara online menciptakan tantangan pemasaran yang lebih besar untuk membuat bisnis Anda menonjol.
4. Butuh waktu untuk membangun kepercayaan
Banyak orang yang takut terhadap penipuan online, link palsu, peretasan, dan pelanggaran data ketika mereka berada dalam aktivitas pemasaran online. Hal ini membuat mereka sulit mempercayai iklan apapun secara online.
Perbedaan Offline Marketing dan Online Marketing
Berdasarkan penjelasan kelebihan dan kekurangan dari kedua jenis strategi pemasaran tersebut, Anda mungkin sudah mengenali perbedaan offline dan online marketing secara garis besar. Untuk lebih jelasnya, berikut ini terdapat beberapa perbedaan inti dari pemasaran online dan offline.
1. Media yang Digunakan
Perbedaan mendasar antara pemasaran offline dan online terletak pada media yang digunakan. Pemasaran offline menggunakan media non-digital seperti cetak, radio, televisi, dan pertemuan langsung dengan konsumen. Di sisi lain, pemasaran online mengandalkan iklan digital melalui internet, media sosial, email, dan situs web.
2. Biaya dan Target Pasar
Target pasar dalam pemasaran offline dan online memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal demografi, usia, dan perilaku konsumen yang telah diidentifikasi. Interaksi dengan pelanggan juga berbeda antara keduanya.
Kemudian dalam hal biaya, baik pemasaran offline maupun online memerlukan anggaran yang signifikan. Namun, pemasaran offline cenderung membutuhkan anggaran yang lebih besar tetapi memberikan dampak yang signifikan dan dapat diukur dengan baik.
3. Waktu dan Tempat
Selain itu, perbedaan lainnya adalah dalam hal waktu dan lokasi aktivitas pemasaran yang dilakukan. Pemasaran offline terbatas pada waktu dan tempat tertentu, seperti saat menonton TV, membaca surat kabar, atau menghadiri acara tertentu. Di sisi lain, pemasaran online bisa dilakukan fleksibel kapan saja dan di mana saja selama terhubung dengan jaringan internet.
Apakah Pemasaran Online dan Offline dapat Digunakan Bersamaan?
Ya, pemasaran offline vs online dapat digunakan bersamaan. Bahkan, penggunaan keduanya secara bersamaan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Hal ini karena masing-masing strategi pemasaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pemasaran online memiliki kelebihan dalam hal jangkauan yang luas, biaya yang relatif terjangkau, dan efektivitas dalam menargetkan pasar. Sementara itu, pemasaran offline memiliki kelebihan dalam hal menciptakan hubungan yang lebih personal dengan konsumen, membangun kepercayaan, dan meningkatkan brand awareness.
Dengan menggabungkan kedua strategi pemasaran ini, bisnis dapat menjangkau lebih banyak konsumen, membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen.
Baca Juga:Â Perbedaan Penjualan Online Dan Offline
Bagaimana Cara Menggabungkan Pemasaran Online dan Offline?
Gabungan pemasaran offline dan online, yang juga dikenal sebagai omnichannel marketing, adalah strategi pemasaran yang mengintegrasikan saluran pemasaran online dan offline untuk menciptakan pengalaman yang lancar dan konsisten bagi pelanggan.
Berikut adalah beberapa cara untuk menggabungkan online dan offline marketing:
1. Gunakan merek yang konsisten
Pastikan merek Anda konsisten di semua saluran pemasaran, baik online maupun offline. Ini termasuk menggunakan logo, warna, dan font yang sama.
2. Gunakan call to action yang sama
Call to action (CTA) adalah instruksi yang Anda berikan kepada pelanggan untuk mengambil tindakan. Pastikan CTA Anda sama di semua saluran pemasaran.
3. Tawarkan promosi yang saling melengkapi
Tawarkan promosi yang saling melengkapi di saluran online dan offline. Misalnya, Anda dapat menawarkan diskon untuk pembelian online di toko fisik Anda.
Baca Juga:Â Pemasaran Tidak Langsung dan Manfaatnya Bagi Bisnis
4. Gunakan data untuk menjangkau pelanggan yang tepat
Gunakan data untuk menjangkau pelanggan yang tepat di saluran yang tepat. Misalnya, Anda dapat menargetkan pelanggan yang telah mengunjungi toko fisik Anda di media sosial.
Dari penjelasan online and offline marketing di atas, mana yang kira-kira akan Anda gunakan dalam bisnis? Mengapa tidak mencoba menggunakan yang terbaik dari kedua taktik marketing untuk mempromosikan bisnis Anda?
ToffeeDev hadir saat ini untuk membantu bisnis Anda berkembang secara online dan offline dengan memanfaatkan strategi digital marketing terbaik dan tepercaya. Hubungi ToffeeDev untuk membuka peluang bisnis secara tepat dan efektif sekarang juga.