Tren penjualan online menurun pada awal 2023, hal ini seperti yang dilaporkan laman resmi Databoks. Namun, seiring berjalannya waktu, tren penjualan ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif, meski hanya di beberapa situs e-commerce saja. Hal ini menunjukkan bahwa tren penjualan dapat ditingkatkan dengan perencanaan yang strategis.
Penurunan penjualan online dapat berdampak negatif pada bisnis, salah satunya adalah menurunnya omzet. Oleh karena itu, Anda perlu merancang langkah untuk kembali meningkatkan penjualan.
Tak perlu bingung, artikel ini akan membahas mengenai faktor penurunan penjualan online beserta dengan strategi yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kembali penjualan.
Daftar Isi
ToggleFaktor Penjualan Online Menurun
Penurunan penjualan online dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari adanya serangkaian perubahan hingga dinamika dalam ekosistem perdagangan digital. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang dapat menjelaskan penurunan tersebut.
1. Perubahan Perilaku Konsumen
Salah satu faktor utama penurunan penjualan online adalah perubahan perilaku konsumen. Konsumen mungkin cenderung lebih suka berbelanja offline, mencari pengalaman belanja yang baru, atau mengubah preferensi mereka terkait merek dan produk.
2. Persaingan Pasar Makin Ketat
Dalam lingkungan bisnis yang makin kompetitif, situs belanja online harus memfokuskan upaya pada diferensiasi produk dan pemasaran yang kreatif. Persaingan yang ketat ini dapat menyebabkan penurunan penjualan karena konsumen memiliki lebih banyak opsi untuk dipertimbangkan.
Baca juga: 12 Strategi Merebut Pelanggan dari Pesaing, Memenangkan Persaingan!
3. Perubahan Algoritma Platform Ecommerce
Jika bisnis Anda memanfaatkan e-commerce, terdapat kemungkinan perubahan algoritma yang dinamis. Pasalnya, hal ini dapat memengaruhi visibilitas produk dan peringkat situs web Anda di mesin pencari. Pemahaman mendalam tentang algoritma ini penting untuk meningkatkan eksposur produk dan meningkatkan peluang penjualan.
4. Perubahan Preferensi Berbelanja
Perubahan tren dan preferensi dalam berbelanja juga dapat memengaruhi penjualan online. Sebagai contoh, jika konsumen lebih suka berbelanja melalui ponsel daripada situs web, bisnis yang tidak menyesuaikan diri dengan perubahan ini mungkin mengalami penurunan penjualan. Bukan hanya itu saja, faktor harga dan kualitas produk atau layanan dapat mempengaruhi preferensi berbelanja.
5. Dampak Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap bisnis secara menyeluruh. Di awal pandemi, bisnis online terus meningkat karena adanya pembatasan aktivitas di luar rumah. Namun, adanya kebijakan pelonggaran pembatasan aktivitas mendorong konsumen kembali berbelanja di toko offline.
6. Pertumbuhan E-Commerce dan Marketplace
Meskipun beberapa situs mungkin mengalami penurunan penjualan, sebagian besar industri e-commerce dan marketplace justru mengalami pertumbuhan. Hal ini seperti dikutip Databoks, bahwa pada kuartal III tahun 2023, Shopee dan Blibli mengalami pertumbuhan pengunjung. Oleh karena itu, menggali peluang baru dan berinovasi menjadi kunci untuk memenangkan persaingan.
7. Kurangnya Personalisasi Pengalaman Pengguna
Kurangnya personalisasi dalam pengalaman belanja online dapat membuat konsumen merasa kurang terhubung dengan merek Anda. Bisnis yang tidak mengenali preferensi pelanggan atau memberikan rekomendasi yang kurang tepat mungkin akan kehilangan peluang. Mengintegrasikan solusi personalisasi dapat meningkatkan keterlibatan pelanggan dan meningkatkan penjualan.
8. Kurang Mengoptimalkan Layanan Pelanggan
Layanan pelanggan yang kurang optimal dapat menciptakan pengalaman negatif bagi konsumen. Pelanggan cenderung menyukai toko online yang memiliki pelayanan yang ramah dan responsif. Pada dasarnya, pelanggan ingin merasa didengar dan didukung jika mereka mengalami masalah atau memiliki pertanyaan.
9. Tidak Berfokus pada Pendekatan Customer-Centric
Kurangnya fokus pada pendekatan customer-centric dapat memberikan dampak serius bagi keberlanjutan pertumbuhan bisnis. Customer-centric sendiri adalah sebuah pendekatan yang berfokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pemasaran yang kurang customer-centric dapat menghambat kemampuan bisnis untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Saat pelanggan tidak merasakan hubungan yang kuat dengan merek, hal ini memungkinkan adanya perubahan preferensi.
10. Mengandalkan Platform yang Sama
Bergantung pada platform yang sama tanpa eksplorasi saluran baru dapat menjadi kendala bagi penjualan online. Sebagai contoh, Anda hanya mengandalkan platform Shopee untuk memasarkan produk. Pertimbangkan juga untuk menggunakan beberapa platform e-commerce lainnya atau membuat marketplace sendiri guna menjangkau pasar yang lebih luas.
11. Perubahan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang ketinggalan zaman atau tidak efektif dapat menjadi penghambat penjualan. Bisnis perlu terus menerus mengevaluasi dan menyempurnakan strategi pemasaran untuk tetap relevan dan menarik bagi konsumen.
12. Tidak Menggunakan Saluran Offline
Tidak menggunakan saluran offline untuk berjualan juga menjadi faktor penyebab menurunnya penjualan online Anda. Selain saluran online, sebuah bisnis yang ingin menjadi market leader dalam niche tertentu juga harus memiliki akar kuat di saluran offline.
Baca juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran Offline
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Penjualan Menurun?
Penurunan penjualan online dapat menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah bisnis. Namun, dengan respons yang tepat, bisnis dapat mengatasi situasi ini dan bahkan meningkatkan kinerja mereka. Berikut adalah sejumlah strategi yang dapat diambil.
1. Menyesuaikan Strategi Pemasaran dengan Perubahan Perilaku Konsumen
Menyesuaikan strategi pemasaran dengan perubahan perilaku konsumen adalah langkah kritis ketika penjualan mulai menurun. Mengidentifikasi tren baru dalam perilaku pembelian, seperti pergeseran ke suatu platform tertentu, preferensi produk, dan menyesuaikan kampanye pemasaran secara strategis dapat meningkatkan daya tarik merek.
2. Berkolaborasi dengan Influencer
Berkolaborasi dengan influencer dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan visibilitas merek dan menjangkau audiens yang lebih luas. Pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan influencer yang relevan dengan industri atau produk Anda, seperti melakukan endorse. Langkah cerdas ini mampu menciptakan potensi peningkatan penjualan online.
3. Memahami Penggunaan Algoritma Platform
Memahami dan mengoptimalkan penggunaan algoritma platform yang Anda gunakan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan penjualan online. Melalui pemahaman mendalam tentang cara algoritma bekerja, bisnis dapat menyesuaikan strategi agar produk lebih terlihat dan mendapat peringkat teratas di platform tersebut atau mesin pencari.
4. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Pengalaman pengguna menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan penjualan online. Sebaiknya, Anda perlu memastikan situs menjadi user-friendly dengan navigasi yang mudah dan informasi produk yang jelas. Upaya tersebut tentunya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong konversi.
5. Memanfaatkan Platform Media Sosial
Memanfaatkan platform media sosial untuk interaksi pelanggan merupakan langkah yang penting dalam era digital ini. Pelanggan cenderung lebih tertarik dengan toko online yang aktif berkomunikasi dan sering berinteraksi di media sosial. Langkah ini dapat dimanfaatkan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, meningkatkan kepercayaan, dan menghasilkan dukungan yang positif.
Baca juga: 15 Social Media Monitoring Tools yang Paling Populer di 2024
6. Memanfaatkan Data dan Alat Analitik untuk Meninjau Kinerja
Memanfaatkan data dan alat analitik membantu bisnis meninjau kinerja dengan lebih mendalam. Melalui penyajian data yang ditinjau secara berkala, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan cepat jika terdapat perubahan saat tengah pemasaran produk sedang berjalan. Mengetahui perubahan tren pasar dapat membuat Anda lebih siap untuk merancang strategi efektif dalam meningkatkan penjualan.
7. Memfokuskan Kembali Strategi Periklanan
Ketika penjualan menurun, memfokuskan kembali strategi periklanan adalah kunci untuk mencapai hasil yang lebih baik. Meninjau dan mengoptimalkan kampanye periklanan, contohnya dengan mengganti platform atau metode pemasaran dapat membantu menciptakan keberlanjutan bisnis dan meningkatkan respons pelanggan.
Persaingan pasar yang makin ketat hingga perubahan preferensi konsumen dapat menjadi penyebab penjualan online menurun. Dengan demikian, memahami strategi yang dilakukan, seperti menyesuaikan strategi pemasaran dan menggunakan platform penjualan yang bervariatif dapat membantu mengembalikan potensi bisnis online Anda.
Jika penjualan online menurun, pertimbangkan untuk menggunakan jasa digital marketing dari ToffeeDev. Kami hadir dengan beragam layanan, mulai dari SEO, SEM, iklan berbayar, hingga manajemen media sosial untuk membantu mengoptimalkan bisnis.
ToffeeDev memiliki tim berpengalaman yang siap untuk membimbing bisnis Anda meraih kesuksesan online di tengah kondisi digital yang dinamis. Dukungan kami tidak hanya sebatas dalam meningkatkan peringkat pencarian atau mengelola pemasaran online, tetapi juga menciptakan kehadiran digital yang kuat untuk membangun koneksi dengan pelanggan potensial Anda.
Segera hubungi tim ToffeeDev untuk berkonsultasi lebih lanjut. Jadwalkan konsultasi sekarang!