Berbisnis sudah tidak lagi mewajibkan untuk memiliki toko fisik, memproduksi produk sendiri, hingga memiliki banyak karyawan. Kemajuan zaman membuat muncul beberapa profesi baru, seperti reseller dan dropship. Keduanya memang memiliki cara bekerja yang hampir sama, namun ada perbedaan reseller dan dropship yang harus Anda ketahui. Sama-sama menguntungkan, tapi mana yang lebih besar membawa pundi-pundi uang?
Ketika berbagai industri mulai bergerak maju dengan menciptakan berbagai macam inovasi , banyak orang yang memanfaatkannya. Tidak dapat dimungkiri kalau bisnis online memang semakin besar pada saat ini. Bahkan pasti Anda sudah pernah merasakan untungnya berada di dalam bisnis online. Mau sebagai penjual atau pembeli sekalipun. Kedua sisi ini sama-sama mendapatkan keuntungan dengan semakin majunya teknologi.
Namun kalau Anda ingin memanfaatkan majunya bisnis online, jangan pernah setengah hari. Anda bisa terjun langsung ke dalam dunia bisnis online tanpa harus memproduksi barang sendiri. Benar sekali, ada profesi reseller dan dropship yang memanfaatkan bisnis online di luar sana. Kedua profesi ini memang memberikan keuntungan sendiri dengan lebih cepat dan mudah tanpa perlu mengeluarkan modal besar.
Pada dasarnya, reseller dan dropship merupakan profesi atau pekerjaan yang berhubungan dengan urusan dagang. Keduanya memang mirip sebagai pedagang, namun ada cara berbeda ketika menjual barang ke setiap konsumen.
Penasaran dengan profesi reseller dan dropship? Apa perbedaan di antara keduanya? Mana yang lebih menguntungkan? Anda bisa mengetahui informasi selengkapnya melalui artikel yang telah dirangkum di bawah ini bersama ToffeeDev. Yuk, cek sekarang juga!
Daftar Isi
TogglePerbedaan Reseller dan Dropship
Sebelum memilih mana yang lebih menguntungkan di antara reseller dan dropship, Anda harus mengenal perbedaan keduanya terlebih dulu. Walaupun terhitung sebagai pedagang, tetap saja ada perbedaan reseller dan dropshipper.
Reseller adalah profesi yang bekerja dengan cara membeli produk dengan harga tertentu, lalu dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Selisih harga yang didapatkan menjadi keuntungan bagi reseller. Pada saat ini, sangat banyak orang yang memutuskan menjadi reseller. Kenapa bisa seperti itu?
Berbicara mengenai reseller tidak akan bisa lepas dari supply and demand. Ketika permintaan masyarakat naik, namun ketersediaan barang tidak banyak, maka kondisi itu menjadi peluang bagi reseller. Mereka bisa membeli barang tersebut dengan cepat, lalu ketika sudah sold out, stok barang yang dimiliki dapat dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
Ada berbagai industri yang merasakan kehadiran reseller ini. Contohnya industri sneakers hingga barang-barang fashion lainnya. Masyarakat yang ingin terus tampil lebih baik akan mencari produk fashion terbaik. Namun ketika sudah sold out di retail, akhirnya mereka memutuskan untuk membeli di reseller.
Mungkin akan terasa bahwa pihak reseller menghabiskan jatah para konsumen normal yang memang membeli produk itu untuk digunakan kembali, bukan dijual. Namun pada akhirnya, ini semua berhubungan dengan supply and demand. Kalau memang barang tersebut banyak dicari, tidak aneh jika bermunculan reseller. Mungkin Anda sendiri pernah menjadi reseller atau membeli barang dari mereka juga.
Sebaliknya, dropship atau dropshipper adalah pihak ketiga yang sudah menjalin kerja sama dengan pihak toko untuk memasarkan produk mereka. Jadi saat ada pesanan datang, maka pemilik toko bisa melakukan penyediaan dan pengiriman barang kepada para dropshipper untuk mendapatkan keuntungan atas jasa penjualan mereka.
Baca Juga: Reseller atau Dropshipper? Mana yang Lebih Untung Besar?
Nah, dropship sendiri tidak selamanya harus bekerja sama dengan pihak toko. Anda bisa juga menjadi seorang dropshipper tanpa harus diketahui pihak toko. Cukup banyak marketplace yang menyediakan jasa untuk mengirimkan barang kepada konsumen dengan status Anda sebagai pemesan barang menjadi dropshipper.
Bisnis dropship ini memang terhitung berbeda dibandingkan reseller. Ada perbedaan cara dalam menjangkau masyarakat sebagai pihak konsumen. Namun bukan berarti dropship terlihat sebagai suatu hal yang kurang menguntungkan dibandingkan reseller. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat diketahui oleh Anda. Perlu diingat bahwa kelebihan dan kekurangan di antara dropship dan reseller tergantung dari cara pandang Anda.
Tidak selamanya dropship itu lebih kurang untung, sedangkan reseller terkesan membawa pundi-pundi uang lebih banyak. Anda tetap bisa menjalankan kedua pekerjaan ini di luar pekerjaan utama juga. Bahkan dapat memberikan pemasukan lebih tinggi untuk diri sendiri dan keluarga.
Ada beberapa poin yang bisa dilihat dari perbedaan reseller dan dropship. Kira-kira apa saja ya? Berikut penjelasannya.
1. Modal
Perbedaan pertama yang akan kita bahas adalah modal. Dari modal, mana yang kira-kira lebih murah? Jawabannya adalah dropship. Mengapa bisa dropship?
Alasan utamanya adalah dropship tidak perlu membeli barang terlebih dahulu. Anda hanya cukup bermodalkan internet dan informasi, maka pekerjaan ini sudah bisa dilakukan. Barang yang dibeli oleh pembeli melalui Anda memang langsung dikirimkan kepada mereka. Namun barang tersebut dikirimkan oleh pihak supplier Anda. Jadi Anda tidak menerima barangnya terlebih dahulu, baru dikirimkan ke pembeli. Jadi pola pengirimannya jauh lebih cepat.
Sebaliknya, reseller harus mengeluarkan dan memiliki modal lebih banyak. Anda yang menjadi reseller pasti harus membeli barang tersebut terlebih dahulu. Kemudian setelah membeli barang, Anda baru menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi. Terkadang sulitnya menjadi reseller tidak hanya dari sisi modal, tapi bagaimana mendapatkan barang tersebut.
Dikarenakan barang yang Anda beli untuk dijual kembali terhitung limited atau tidak menyimpan stok barang banyak, akhirnya proses membelinya pun harus rebutan. Bahkan bisa saja Anda gagal untuk mendapatkan kesempatan menyetok barang. Jadi sudah modal sudah besar juga ditambah dengan sulitnya mendapatkan barang tersebut.
2. Cara Kerja
Perbedaan lainnya dari reseller dan dropship adalah bagaimana cara kerja mereka masing-masing. Sebenarnya reseller bisa disebut sebagai pedagang juga karena mereka harus membeli barang terlebih dahulu sebelum akhirnya dijual kembali.
Kemudian reseller juga harus mendapatkan barang dari distributor yang hitungannya besar. Cukup jarang ada orang memutuskan menjadi reseller namun membeli barang yang tidak banyak dicari. Jadi sudah pasti produk-produk yang dijual dari supplier atau distributor menjadi pilihan mereka.
Dropshipper sendiri tidak perlu membeli barangnya terlebih dahulu. Profesi ini hanya perlu menawarkan barang ke konsumen. Ketika sudah dipesan, maka Anda baru meneruskan pesanan ke supplier atau distributor. Selanjutnya supplier atau distributor akan mengirimkan barang ke konsumen. Jadi sama sekali tidak perlu membeli barang terlebih dahulu. Bisa dibilang, dropshipper menjadi pihak penghubung saja antara supplier atau distributor dengan konsumen.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Dropship yang Menguntungkan
3. Risiko
Setiap pekerjaan pasti memiliki risiko masing-masing, termasuk reseller dan dropship. Untuk keduanya, ada beberapa risiko yang bisa ditanggung walaupun memiliki skala berbeda.
Dropship yang terlihat lebih mudah untuk dijalankan sebenarnya memiliki risiko juga. Terkadang ada berbagai barang yang ketersediaannya tidak selalu ada. Akhirnya ketika ada pesanan datang, maka Anda harus menolaknya. Jadi Anda gagal mendapatkan pemasukan. Seorang dropshipper memang sangat bertanggung dengan distributor karena memang mereka tidak memegang barangnya sendiri.
Untuk risiko dari reseller sendiri juga tidak kalah besar. Jika Anda sudah membeli berbagai barang yang dicari oleh orang lalu menjualnya dengan harga lebih tinggi, belum tentu laku juga. Bisa saja barang-barang tersebut tidak laku dijual. Padahal Anda sudah mengeluarkan dana besar untuk membeli barang-barang itu. Ketika sudah tidak dijual dengan harga tinggi, Anda harus banting harga alias mengalami kerugian daripada tidak laku sama sekali.
4. Pelayanan
Pelayanan ke konsumen dari reseller dan dropship sudah pasti berbeda. Dari penjelasan di atas saja Anda sudah bisa berpikir bagaimana pelayanan keduanya ketika mendapatkan pesanan.
Untuk reseller, ketika ada pesanan, maka barang langsung dikemas untuk dikirim ke konsumen. Sudah pasti jauh lebih cepat untuk diproses karena pola pemesanannya lebih simpel, yaitu antara penjual dan pembeli saja.
Kemudian untuk dropship, ketika ada pesanan, maka Anda harus menyampaikan pesanan kepada distributor. Untuk urusan packing dan pengiriman menjadi tanggungan distributor. Jadi, Anda hanya perlu menyampaikan pesanan saja. Namun pola pemesanannya lebih panjang, yaitu penjual (dropshipper) – distributor – pembeli.
Baca Juga: Sales Funnel dan SEO: Repeat Purchase hingga Loyalitas Customer
5. Keuntungan
Sekarang waktunya melihat bagaimana keuntungan atau profit di antara keduanya. Mana yang lebih menguntungkan di antara dropship dan reseller? Jawabannya sudah pasti reseller. Kenapa bisa begitu?
Reseller memang bisa mendapat barang dengan harga murah atau standar pasaran, lalu dijual dengan harga lebih tinggi sesuai keinginan mereka. Jadi keuntungan yang bisa mereka rasakan dapat diukur sendiri. Mau berapapun harga barang, reseller yang menentukan.
Namun kalau menjadi dropshipper, maka Anda tidak bisa mendapatkan keuntungan sebesar reseller. Anda bergantung dengan harga dari distributor yang digunakan. Jadi menentukan harga sendiri pun menjadi lebih sulit. Ditambah lagi, barang yang dijual oleh reseller biasanya lebih banyak dicari dibandingkan dropshipper.
Jadi, ketika reseller bisa menentukan keuntungan sebesar mungkin, dropshipper tidak demikian. Semua tergantung dari kondisi pasar pada saat itu.
Itulah beberapa perbedaan reseller dan dropship yang dapat Anda ketahui. Terlihat sekali kalau memang kedua profesi ini cukup berbeda, dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sekarang, Anda lebih ingin mengambil profesi yang mana?
Cara Menjadi Dropshipper dan Reseller
Jika Anda memang tertarik untuk menjalankan bisnis dropship atau reseller ini, ada beberapa cara atau tips untuk memulai usaha ini. Berikut beberapa caranya:
- Anda tidak boleh memasang harga yang terlalu rendah karena menjadi tidak bersaing dengan harga pasar. Semua orang pasti ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin, bukan? Daripada memasang harga terlalu rendah demi mencapai penjualan lebih tinggi, lebih baik ikuti harga pasar namun tetap mendapatkan penjualan yang tepat.
- Anda harus menentukan produk mana yang ingin dijual. Selanjutnya pilih juga distributornya. Sebaiknya Anda memilih produk yang memang memiliki permintaan tinggi di pasar daripada produk lainnya. Kemudian pilih produk yang tidak rentan dengan kerusakan, serta memiliki biaya ongkos pengiriman rendah. Berarti dari segi ukuran dan berat, barang tersebut tidak terlalu besar.
- Anda harus menciptakan brand dropship sendiri. Walaupun Anda hanya menjadi “penghubung” antara pembeli dan distributor, tetap harus memiliki brand sehingga lebih dipercaya dan diingat oleh para konsumen.
- Anda harus membuka toko online sendiri di berbagai marketplace dan e-commerce di Indonesia. Contohnya seperti Tokopedia, Blibli, Shopee, dan lainnya. Selain itu buat akun media sosial sendiri untuk dropship Anda. Dengan kedua hal itu, maka penjualan Anda bisa menjadi lebih naik lagi.
- Anda bisa menjual produk yang disukai. Mengapa menjual produk yang disukai? Dengan menjual produk seperti itu, maka pengetahuan Anda tentang barang tersebut lebih baik lagi. Anda sudah lebih menguasai barang tersebut, serta pasarnya juga.
- Jangan pernah sampai salah memilih distributor. Banyak masalah yang terjadi ketika Anda sampai salah memilih distributor. Mau menjadi dropship atau reseller, tetap harus memilih distributor yang tepercaya. Cek dengan teliti apakah distributor Anda memilih cara berjualan yang baik. Bisa saja ternyata review distributor tersebut tidak bagus. Daripada mengambil risiko, Anda bisa mencari distributor lainnya yang memiliki review lebih bagus.
- Membangun hubungan baik tidak hanya dijalin dengan konsumen saja. Anda dapat membangun hubungan baik dengan distributor juga. Jika memang ingin bekerja sama dalam jangka waktu panjang, khususnya dropship, Anda bisa melakukan kesepakatan dengan distributor. Bekerja dengan profesional menjadi nilai penting yang tidak boleh dilupakan. Jalinan komunikasi yang baik selama kerja sama harus terus bangun agar proses pemesanan dan pengiriman barang dapat bekerja dengan optimal.
- Setiap bisnis pasti memiliki kompetitor, termasuk dropship dan reseller. Anda bisa memerhatikan bagaimana kompetitor tersebut. Bagaimana mereka memasarkan produk? Platform apa yang digunakan? Apakah mereka menjalankan promo? Semuanya itu dapat Anda perhatikan dari sisi kompetitor. Dengan melihat kompetitor, maka Anda dapat membuat strategi pemasaran yang lebih matang dan bersaing dengan meningkatkan sistem bisnis dropship dan reseller.
- Promosi dan inovasi menjadi hal penting dalam bisnis, apapun jenisnya, termasuk dropship dan reseller. Anda harus bisa membuat promosi yang menarik. Contohnya seperti memberikan potongan harga, diskon untuk pembelian barang dengan jumlah tertentu, hingga menjadi member dari toko Anda. Inovasi yang dibuat juga harus menarik, seperti memberikan produk terbaru yang memang masih memiliki stok sedikit di pasaran. Anda harus menemukan distributor yang tepat agar mereka bisa memberikan barang-barang unik dan limited. Dengan begitu, konsumen lebih mau memilih toko Anda dibandingkan lainnya.
- Jangan pernah lupa untuk memberikan pelayanan terbaik kepada setiap konsumen. Apapun jenis bisnis Anda, sebaiknya berikan pelayanan optimal dari berbagai sisi. Dimulai dari komunikasi ketika konsumen menanyakan produk Anda, hingga pengiriman yang secepat mungkin. Jangan biarkan konsumen merasakan kekecewaan akibat pelayanan Anda karena kepercayaan memang sulit untuk dibangun. Jadi, jangan pernah memberikan pelayanan yang berdampak negatif bagi kepercayaan konsumen.
Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Brand Awareness dengan Cepat
Kesimpulan
Membangun bisnis, apapun jenisnya, sudah pasti sulit dan memerlukan usaha keras. Anda yang ingin menjadi dropship atau reseller juga pasti akan merasakan hal yang sama. Namun dengan berbagai macam kelebihan yang dapat diberikan keduanya ketika bisnis ini mulai berjalan, Anda bisa mendapatkan keuntungan besar untuk menambah pendapatan sehari-hari. Tertarik untuk mencoba salah satu di antara dropship dan reseller?
Bisnis yang mampu bersaing di tengah perkembangan zaman seperti sekarang ini tidak boleh lupa dari transformasi digital. Anda perlu memanfaatkan layanan digital marketing dari ToffeeDev yang selalu mendukung berbagai jenis bisnis dan industri.
ToffeeDev hadir untuk memberikan dukungan promosi bisnis Anda melalui SEO dan Ads. Tim SEO dan Ads dari ToffeeDev telah memiliki pengalaman dalam mendukung bisnis yang ingin meningkatkan brand awareness serta sales.
Melalui pengalaman yang ada, ToffeeDev siap membantu Anda untuk mencapai target selanjutnya dan mendukung bisnis terus bertumbuh pesat. Hubungi ToffeeDev untuk melakukan konsultasi bisnis dan manfaatkan layanan digital marketing SEO dan Ads sekarang juga!