IndonesiaEnglish

Stock Keeping Unit: Pengertian, Contoh, Fungsi, dan Tipsnya

stock keeping unit adalah

Stock Keeping Unit adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis dan logistik. Stock Keeping Unit adalah hal yang sangat penting dalam pengelolaan inventaris dan manajemen gudang, terutama dalam bisnis e-commerce dan ritel, karena dapat memudahkan proses pencatatan dan pelacakan produk yang ada di dalam gudang.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa yang dimaksud dengan Stock Keeping Unit secara lebih mendalam, mulai dari pengertian, cara kerja, hingga bagaimana cara mengelolanya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Stock Keeping Unit (SKU)

Pengertian Stock Keeping Unit (SKU)

Stock Keeping Unit (SKU) adalah suatu kode unik atau sistem identifikasi produk dalam inventaris atau gudang yang unik dan spesifik. Setiap produk akan diberi kode SKU yang berbeda-beda untuk membedakan antara satu produk dengan produk lainnya. SKU juga dapat mengandung informasi lain seperti warna, ukuran, dan varian produk lainnya.  SKU juga terkadang disebut sebagai part number, product number, atau product identifier. 

Dalam bisnis ritel, setiap produk biasanya memiliki berbagai varian yang membedakan antara satu produk dengan produk lainnya, seperti ukuran, warna, jenis, atau merek. SKU dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan varian tersebut secara spesifik dan akurat. Sebagai contoh, dalam sebuah toko pakaian, setiap jenis pakaian dapat diberi kode SKU yang berbeda-beda berdasarkan ukuran, warna, dan jenis pakaian tersebut.

SKU juga dapat digunakan dalam bisnis e-commerce untuk membedakan antara satu produk dengan produk lainnya di dalam katalog online. Dalam e-commerce, konsumen biasanya mencari produk berdasarkan nama produk atau deskripsi produk yang diinginkan. Dengan adanya SKU, konsumen dapat menemukan produk dengan lebih cepat dan mudah karena kode SKU dapat dimasukkan ke dalam fitur pencarian di situs e-commerce.

Baca Juga: 7 Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan

Contoh SKU

SKU terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang menggambarkan spesifikasi produk, seperti warna, ukuran, merek, atau jenis produk. Dengan adanya kode SKU yang terstruktur, produk dapat diidentifikasi secara akurat dan efisien dalam pengaturan inventaris dan pengelolaan stok produk yang dijual. Untuk lebih jelaskan, simak beberapa contoh SKU di bawah ini!

SKU untuk produk pakaian:

  • SKU untuk kaos: KSMWHT-M (kode SKU untuk kaos warna putih, ukuran M)
  • SKU untuk celana jeans: JNSBLK-L (kode SKU untuk celana jeans warna hitam, ukuran L)
  • SKU untuk sepatu: SPTRED-39 (kode SKU untuk sepatu warna merah, ukuran 39)

SKU untuk produk kosmetik:

  • SKU untuk lipstik: LPSTKRD (kode SKU untuk lipstik warna merah)
  • SKU untuk maskara: MSKBLK (kode SKU untuk maskara warna hitam)
  • SKU untuk foundation: FDNLGT-M (kode SKU untuk foundation warna light, ukuran M)

SKU untuk produk elektronik:

  • SKU untuk smartphone: SMGPXLA (kode SKU untuk smartphone Google Pixel 4)
  • SKU untuk laptop: LPTDELL-I5 (kode SKU untuk laptop merek Dell dengan prosesor Intel Core i5)
  • SKU untuk kamera: KMRNKNDR (kode SKU untuk kamera merek Nikon)

Kode SKU yang unik dan spesifik seperti di atas memudahkan toko untuk mengatur inventaris dan mempermudah konsumen untuk memilih produk yang mereka inginkan.

Fungsi SKU

Fungsi SKU

Fungsi SKU dalam berbagai jenis bisnis sangat penting untuk memudahkan pengelolaan inventaris dan pengaturan stok barang yang ada di gudang atau toko. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama SKU yang perlu Anda ketahui.

1. Mempermudah Manajemen Inventaris

SKU dapat membantu pengelola inventaris untuk mengidentifikasi produk dan membedakan antara satu produk dengan produk lainnya dengan lebih mudah dan akurat. Hal ini memudahkan pengelolaan stok barang dan inventaris di gudang atau toko, serta memastikan bahwa stok barang selalu tersedia dalam jumlah yang memadai.

Dengan adanya SKU, pengelola inventaris juga dapat melakukan pemantauan stok barang dengan lebih efektif dan efisien. Mereka dapat mengatur penempatan produk yang berbeda dengan kode SKU yang berbeda, dan dapat memeriksa stok barang dengan cepat hanya dengan melihat kode SKU yang tertera pada produk tersebut.

Baca Juga: Memahami Cara Kerja Dropship serta Strategi Promosinya

2. Mempermudah Pengecekan Ketersediaan Stok

Dalam bisnis, kebutuhan untuk mengetahui ketersediaan stok barang sangatlah penting, terutama bagi pelanggan yang ingin membeli produk secara langsung di toko atau dalam e-commerce. Dengan adanya SKU, bisnis dapat dengan mudah mengecek ketersediaan stok barang di gudang atau toko, dan memastikan bahwa produk yang ingin mereka beli tersedia, jika ada pelanggan yang menanyakan ketersediaan suatu barang.

3. Mempermudah Pengiriman Barang

Dalam bisnis, pengiriman barang yang tepat waktu dan akurat sangatlah penting untuk menjaga kepuasan pelanggan. SKU dapat membantu dalam mengidentifikasi dan membedakan produk dengan spesifikasi yang berbeda, sehingga pengiriman produk dapat dilakukan dengan lebih tepat dan efektif.

Dengan menggunakan SKU, petugas gudang dapat memastikan bahwa produk yang dikirim sesuai dengan pesanan pelanggan, dan meminimalkan risiko kesalahan pengiriman produk. Mereka dapat memeriksa kode SKU pada produk yang diambil dan memeriksa pesanan pelanggan dengan cepat dan mudah.

Baca Juga: Mengenal 5 Strategi Marketing Yang Efektif Untuk Bisnis Anda

4. Memudahkan Analisis Data Penjualan Produk

Dalam bisnis, analisis data penjualan produk adalah hal yang penting untuk mengembangkan strategi bisnis yang lebih efektif. Dengan melacak jumlah produk yang terjual melalui SKU, bisnis dapat mengumpulkan data penjualan produk secara akurat dan efisien, serta memperoleh informasi yang lebih lengkap dan spesifik tentang penjualan produk. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan strategi pemasaran dan penjualan produk yang lebih efektif.

5. Meminimalkan Kesalahan dan Kerugian Bisnis

Dengan adanya sistem SKU yang terstruktur dan terorganisir, risiko kesalahan dan kerugian bisnis dapat dihindari. SKU dapat membantu dalam meminimalkan kesalahan pengiriman produk, kehilangan barang di gudang, dan kehilangan waktu dalam mencari produk yang diinginkan. Dengan menggunakan SKU, pengelola bisnis dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan efisien tentang stok barang sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat dan efektif dalam menjaga ketersediaan stok barang dan meminimalkan kerugian bisnis.

Tips Membuat SKU (Stock Keeping Unit)

Tips Membuat SKU (Stock Keeping Unit)

Membuat SKU yang efektif dan efisien sangat penting untuk mempermudah proses manajemen persediaan barang. Berikut adalah beberapa tips dalam membuat SKU yang dapat membantu bisnis Anda dalam mengelola inventaris:

1. Buat Sistem Kode yang Konsisten

Pastikan format kode SKU yang digunakan konsisten di seluruh produk. Anda bisa menggunakan kombinasi huruf dan angka yang mudah dipahami, seperti kategori produk, ukuran, warna, atau jenis varian. Misalnya, “SHO-XL-BL” untuk sepatu (SHO), ukuran ekstra besar (XL), dan warna biru (BL).

2. Gunakan Deskripsi yang Jelas

Setiap SKU harus memberikan informasi yang jelas tentang produk tersebut tanpa harus membuka fisiknya. Hindari menggunakan angka atau huruf acak yang tidak menjelaskan apapun tentang produk.

3. Hindari Penggunaan Karakter Khusus

Beberapa sistem perangkat lunak inventory atau platform e-commerce tidak dapat mengenali karakter khusus seperti tanda hubung (-), titik (.), atau simbol lainnya. Sebaiknya, gunakan hanya huruf dan angka untuk memastikan SKU tetap kompatibel dengan sistem Anda.

4. Jaga Singkat dan Padat

Meskipun Anda perlu mencakup informasi penting dalam SKU, tetap pastikan bahwa kode tersebut tetap singkat dan mudah diingat. SKU yang terlalu panjang dapat membuatnya sulit diidentifikasi atau diketik dengan benar.

5. Pertimbangkan Urutan Kategori

Tentukan urutan kategori atau elemen produk dalam kode SKU berdasarkan prioritas yang relevan dengan bisnis Anda. Misalnya, Anda bisa menempatkan kategori utama di awal, diikuti oleh ukuran dan warna di urutan berikutnya.

6. Jangan Lupa untuk Menguji Sistem SKU

Sebelum menerapkan sistem SKU di seluruh inventaris, lakukan uji coba untuk memastikan bahwa format SKU yang Anda buat mudah digunakan oleh semua tim dan tidak memicu kebingungannya.

7. Perbarui SKU secara Berkala

Pastikan SKU yang dibuat selalu relevan dengan produk baru atau perubahan yang terjadi pada produk lama. Melakukan pembaruan SKU secara berkala akan membantu menjaga keakuratan inventaris dan kemudahan pelacakan.

Untuk mengembangkan bisnis lebih jauh lagi, menerapkan sistem SKU yang terstruktur dan terorganisir saja tidak cukup, Anda juga perlu menerapkan strategi pemasaran yang tepat sasaran. ToffeeDev adalah Digital Marketing Agency yang dapat membantu Anda menerapkan strategi pemasaran digital, seperti SEO dan Ads, yang tepat sasaran untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis secara keseluruhan. Tertarik menggunakan jasa kami? Hubungi kami di sini!

Banner General ToffeeDev

Share this post :

Scroll to Top

SEO E-Commerce

Optimizes online stores to improve visibility

SEO For B2B

Optimizes business websites to attract and convert other businesses

Jasa Local SEO

Optimizes business websites to attract and convert other businesses

SEO Audit

Audit analyzes a website's performance

E-Commerce

Optimizes online stores to improve visibility

Company Profile

Digital solutions to enhance online presence and user experience

Google Ads

Optimizes visibility on Google

Meta Ads

Optimizes visibility on Meta

Tiktok Ads

Optimizes visibility on Tiktok

Linkedin Ads

Optimizes visibility on Linkedin

Yandex Ads

Optimizes visibility on Yandex

Programmatic Ads

Optimizes visibility with Programmatic