Target Audience Adalah Salah Satu Elemen Penting Dalam Penjualan. Masa Sih?

target audience adalah

Bagi Anda yang sedang membangun bisnis, pernahkah Anda bertanya mengenai target penjualan yang selalu tidak tercapai? Padahal audience yang berkunjung ke s

Bagi Anda yang sedang membangun bisnis, pernahkah merasa target penjualan tak tercapai meski audience di situs dan media sosial meningkat? Meskipun berbagai upaya seperti peningkatan konten dan iklan berbayar sudah dilakukan, penjualan tetap stagnan. Jika demikian, mungkin Anda melewatkan elemen penting dalam bisnis, yaitu target audience.

Target audience adalah sekelompok orang yang berpotensi membeli produk Anda. Sering kali, kita lebih akrab dengan istilah target pasar. Namun, perlu diketahui bahwa target audience adalah bagian dari target pasar yang menjadi sasaran langsung penjualan produk Anda. Dengan memahami siapa target audience yang tepat, Anda dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif, sehingga meningkatkan peluang penjualan. Jadi, langsung saja simak pembahasannya di bawah ini!

Pengertian Target Audience

Target audience adalah sekelompok orang yang didefinisikan dari beberapa karakteristik demografi serta perilakunya di dalam masyarakat. Jika salah mendefinisikan audience, maka Anda akan membuat semua usaha dan waktu, bahkan dana yang telah dikeluarkan jadi terbuang sia-sia. Mendapatkan jumlah reach sebanyak mungkin memang baik, tapi jika Anda hanya mendapatkan reach yang banyak tanpa melakukan penjualan bukankah tidak ada gunanya? 

Meskipun negara kita memiliki jumlah penduduk sebesar 276.361.783 orang, kita harus sadar bahwa tidak setiap orang di Indonesia akan membeli produk kita. Namun jika setidaknya Anda bisa mengambil perhatian sebesar 0,00001% orang dari jumlah populasi Indonesia, maka Anda sudah mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Mungkin saja Anda bertanya, “Jadi poin apa saja yang dapat digunakan untuk mengkategorikan target audience?”. Berikut adalah beberapa poin untuk memulainya:

  • Usia.
  • Jenis kelamin.
  • Pendidikan terakhir.
  • Lokasi.
  • Pekerjaan.
  • Pendapatan. 
  • Perilaku konsumsi. 
  • Dan sebagainya.

Mulailah dengan menentukan audience Anda dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, hingga perilaku konsumsi  target audiens Anda. Misalnya, produk yang Anda jual adalah baju dengan desain keren yang mengikuti tren saat ini. Dengan begitu produk Anda akan lebih cocok untuk audience berumur 18-30 tahun. Mayoritas pekerjaan mereka kira-kira mahasiswa atau mahasiswi serta orang yang bekerja di start-up dan agency digital marketing. Lalu, lokasi tempat tinggal mereka berada di sekitaran wilayah Jakarta. 

Dengan mengenali audience Anda dengan lebih baik, Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Target audience Anda juga bisa berbeda-beda dan beragam, bergantung pada produk yang Anda jual. Jika setiap target audience berbeda, bukankah hal ini menandakan bahwa  menentukan target audience dari bisnis Anda merupakan hal yang jelas sekali urgensinya? Jika Anda masih ragu dengan penjelasan di atas, coba perhatikan penjelasan mengenai kegunaan dari target audience berikut ini.

Kegunaan Target Audience

Kegunaan Target Audience

Jika Anda sudah berada di poin ini, maka Anda sudah lebih memahami makna dari target audience. Sekarang saatnya Anda mengerti tentang betapa pentingnya menentukan target audience. Mungkin Anda sudah menangkap beberapa poin penting pada penjelasan sebelumnya. Namun untuk lebih memudahkan dan meyakinkan Anda, berikut adalah poin-poin sekaligus penjelasan tentang kegunaan dari target audience

1. Memudahkan Pembuatan Konten

Dengan menentukan target audience Anda di awal, maka pembuatan konten untuk social media yang Anda gunakan akan menjadi lebih mudah. Jika Anda tahu benar target audience Anda seperti apa, maka Anda tidak akan bingung menentukan topik apa yang akan ditulis dan dibawakan. Selain itu pesan yang ingin Anda sampaikan tentang  produk yang Anda ingin pasarkan juga pasti akan sampai kepada audience dengan lebih tepat karena konten yang Anda buat sudah tepat sasaran.

2. Kegiatan Pemasaran Tepat Sasaran

Dengan isi konten yang sudah sesuai dengan target audience, maka kita dapat mengatakan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan juga sudah tepat mengenai sasaran. Dengan begitu setiap usaha yang Anda lakukan sudah berhasil untuk mendefinisikan siapa target audience Anda yang sesungguhnya. Jadi Anda hanya perlu melanjutkan apa yang sudah dilakukan dan mulai mengembangkan segmentasi pasar Anda, agar produk yang dijual mendapatkan hasil penjualan yang lebih maksimal. 

Baca Juga: Apa Itu Komunikasi Pemasaran?

3. Penggunaan Sumber Daya Menjadi Maksimal

Menentukan target audience membuat sumber daya yang Anda miliki terpakai dengan lebih maksimal dan efisien, terlebih lagi dalam budgeting strategi pemasaran. Akibat dari target audience yang telah ditentukan sebelumnya, Anda jadi tidak perlu mengeluarkan uang untuk audience yang salah dan yang tidak cocok untuk produk Anda. Apabila masih terdapat dana lebih dalam budgeting pemasaran Anda, maka dana tersebut dapat Anda gunakan di kemudian hari untuk menjangkau lebih banyak audience yang baru. 

4. Mengantisipasi Persaingan Tidak Sehat

Mengenal target audiens Anda juga dapat menghindari persaingan-persaingan yang tidak perlu terjadi. Anda tidak akan dianggap merebut pasar atau melakukan pencurian ide oleh kompetitor, karena Anda sudah mengumpulkan informasi dan menitikberatkan fokus pemasaran Anda pada target audience yang sesuai dengan produk dan pelayanan yang Anda tawarkan. 

Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Brand Awareness dengan Cepat

Bagaimana? Apakah Anda sudah lebih mengerti tentang target audience dan seberapa penting untuk mendefinisikannya? Jika sudah, maka ini saatnya untuk mulai mengetahui siapa sebenarnya target audiens Anda. Mari kita ulas poin-poinnya satu per satu.

Poin Penting Dalam Mendefinisikan Target Audience Anda

8 Poin Penting Dalam Mendefinisikan Target Audience Anda

Pada bagian ini, Anda sudah memahami makna dari target audience dan kegunaannya. Berikutnya adalah upaya dalam mengetahui target audiens Anda dengan delapan poin ini, yaitu:

1. Kenali Produk Anda

Sebelum mengenali target audience, mengenal produk merupakan sebuah langkah awal yang sangat krusial. Mengenal produk yang dimaksudkan ialah menguraikan semua hal tentang produk Anda. Dengan menguraikannya, diharapkan Anda jadi lebih mudah menentukan target audiense bagi produk atau jasa yang Anda jual. Mulai dari jenis produk apa yang Anda jual, kisaran harga produk, solusi apa yang dapat diselesaikan oleh produk Anda, dan sebagainya.

Misalnya produk yang Anda jual adalah jasa SEO. Kisaran harga jasa Anda per bulan adalah Rp.1.500.000 – Rp.3.000.000. Masalah yang dapat diselesaikan oleh jasa Anda adalah membuat produk yang dijual oleh client dikenal oleh target audience. Penggunaan jasa SEO Anda diharapkan dapat menjadikan tautan situs client Anda berada pada tingkat pertama dalam mesin pencarian. Dengan menjawab ketiga pertanyaan tadi, sebenarnya Anda telah mendapat gambaran yang lebih dalam lagi mengenai target audience yang Anda cari. 

Jika seperti penjelasan di atas, maka target audience Anda kira-kira akan seperti di bawah ini:

  1. Orang yang memiliki sebuah usaha atau bisnis.
  2. Perusahaan yang menjual sebuah produk barang atau jasa.
  3. Memiliki pemasukan yang cukup stabil, kira-kira dengan pendapatan di atas 10 juta per bulan. 
  4. Orang dan perusahaan yang masih menjual produknya secara offline, namun ingin beralih dalam penjualan secara online.
  5. Orang dan perusahaan yang baru saja membuka bisnisnya sehingga membutuhkan jasa SEO agar produk yang dijual dapat lebih dikenal masyarakat. 

Dengan menggunakan ketiga informasi di atas, kita sudah dapat menjelaskan sedikitnya lima poin mengenai siapa yang menjadi target dari produk Anda. Bayangkan jika data yang Anda miliki mengenai produk Anda lebih banyak dari contoh kasus ini, bukankah karakteristik target audience Anda menjadi semakin jelas dikenali? Oleh karena itu cobalah untuk menggali dan menguraikan informasi mengenai produk Anda dengan sangat mendetail. 

Baca Juga: 5 Cara Untuk Mengenal Target Audiens Kamu

2. Menganalisis Audience dari Kompetitor 

Jika Anda masih bingung menentukan target audiens Anda, salah satu cara yang paling mudah adalah dengan melihat audience kompetitor Anda. Untuk menganalisis audience dari kompetitor, Anda dapat melihat akun social media yang kompetitor Anda gunakan. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan gambaran besar dari target audiens yang dimiliki oleh kompetitor. Pada bagian kolom komentar misalnya, di sana Anda akan mengetahui jenis kelamin mayoritas audience kompetitor dari banyaknya komentar yang ada pada konten-konten yang telah diunggah. 

Menganalisis komentar pada postingan kompetitor juga akan menuntun Anda pada kelemahan dan kekurangan yang berikutnya akan menjadi kesempatan Anda untuk masuk serta mengisi kekurangan tersebut. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda  gunakan untuk menganalisis audience dari kompetitor:

Siapa saja yang membeli produk kompetitor Anda?

Anda dapat melihat hal ini dari komentar pada postingan di berbagai akun social media yang kompetitor miliki.

Topik apa yang digunakan oleh kompetitor untuk menarik perhatian audience?

Dengan melihat topik yang digunakan oleh kompetitor pada postingan-postingan yang ada, maka Anda dapat menganalisis kalangan mana saja yang relevan dengan topik tersebut. Misalnya topik dari konten yang dibawakan berkaitan dengan BTS (idol group asal Korea Selatan yang sedang naik daun). Maka Anda dapat mengetahui bahwa kompetitor sedang berusaha menargetkan audience generasi muda yang sedang tergila-gila dengan BTS dan yang membutuhkan produk kompetitor Anda. 

Segmen pasar apa yang dilewatkan oleh kompetitor Anda?

Kumpulkan semua hal yang menurut Anda terlewatkan oleh kompetitor Anda. Cara yang paling mudah untuk menemukan ini adalah dengan melihat rating, feedback dan komentar pada semua platform social media yang digunakan oleh kompetitor. Catat, teliti, dan analisa sebanyak mungkin, bahkan sampai target market yang dituju, lalu lihat kembali kepada produk Anda, apakah ada dari hal-hal tersebut yang dapat dijadikan keunggulan dari produk Anda. 

3. Kenali Kebutuhan dan Masalah Audience

Seringkali kita melewatkan hal-hal yang dibutuhkan oleh audience karena kita terlalu fokus membangun brand dari bisnis kita. Padahal kebutuhan audience merupakan alasan mengapa produk dari bisnis kita lahir. Oleh karena itu pastikan Anda mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang menjadi keinginan audience Anda. Coba berhenti sejenak untuk membayangkan diri Anda berada di ‘sepatu’ audience. 

Berada pada kelompok orang atau dapat dilakukan dengan menelaah secara mendalam data-data yang Anda miliki. Misalnya dari survei yang telah dilakukan sebelumnya. Anda juga bisa membicarakannya dengan tim dari divisi sales and marketing Anda mengenai apa saja yang biasanya diminta oleh client atau apa saja yang menjadi perhatian dari client. Melakukan proses ini juga akan membuat Anda semakin mengerti pendapat clientclient Anda terhadap produk-produk yang dijual. Dengan begitu Anda dapat melakukan penyesuaian dan penambahan nilai terhadap produk-produk Anda untuk client berdasarkan data yang telah Anda kumpulkan.

Baca Juga: Apa itu SWOT?

4. Menganalisis Data Bisnis Anda

Selain memahami perspektif client, data yang telah Anda miliki juga dapat digunakan untuk menganalisis bisnis Anda dengan lebih mendalam. Misalnya Anda dapat melihat berapa jumlah pengunjung yang berkunjung ke website yang Anda miliki. Anda juga dapat melihat berapa lama waktu yang dihabiskan oleh audience pada insight laporan mingguan atau bulanan Anda. Elaborasikan semua informasi dari data yang Anda miliki untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

5. Gunakan Google Analytics

Google Analytics dapat membantu mendapatkan lebih banyak informasi mengenai audience Anda. Misalnya di bagian “Audience” yang terdapat pada bagian kiri dari dashboard Google Analytics Anda. Pada bagian tersebut Anda akan mendapatkan informasi mengenai lokasi seperti kota dan negara dari audience Anda, serta bahasa yang digunakan, dan sebagainya. Selain itu, Google Analytics membantu Anda untuk melihat besaran angka persentase pengunjung yang kembali menjadi pelanggan, begitu juga dengan jumlah persentase yang menjadi pelanggan baru. 

6. Kenali yang Bukan Target Audience Anda

Mengeliminasi yang bukan menjadi target dari audience Anda akan menjadi salah satu cara yang efektif untuk menyempitkan sasaran target audience Anda. Untuk mengenali hal perbedaan target audiens ini, Anda dapat memulainya dengan mengeliminasi dan menganalisa secara terpisah pelanggan yang menyukai produk barang atau jasa Anda dengan pelanggan yang tidak senang dengan produk Anda atau pelanggan yang tidak akan sesuai untuk menggunakan produk Anda. 

Baca Juga: Mengapa Persuasi Dalam Komunikasi Pemasaran itu Penting?

7. Lakukan Penelitian Lebih Lanjut

Penelitian tidak akan bisa Anda singkirkan saat membangun bisnis dan itu juga berlaku dalam mengenal target audience Anda. Jika Anda sudah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan tentang target audience Anda, maka langkah selanjutnya adalah menyusun strategi dengan mencari topik yang relevan, mencari tahu social media yang digunakan dan menentukan strategi yang sesuai. Berikut penjelasannya:

Cari Tahu Topik yang Relevan

Mempelajari target audience Anda berarti juga mengetahui topik-topik apa saja yang saat ini sedang hangat dibicarakan di antara para audience. Topik-topik yang dapat Anda gunakan sangat beragam bergantung pada audience Anda. Misalnya berita, musik, drama korea dan isu lainnya yang sedang hangat dibicarakan oleh audience Anda. Cara yang paling mudah bagi Anda untuk mengetahui topik yang sedang hangat dibicarakan ialah dari banyaknya postingan sejenis yang diposting pada social media seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan juga TikTok. Penggunaan topik yang relevan akan membantu Anda untuk membuat audience merasa dekat dengan Anda sehingga tercipta koneksi dan yang selanjutnya menciptakan kepercayaan di antara kedua belah pihak. 

Perlu Anda ingat bahwa topik-topik yang sedang ramai diperbincangkan akan  terus berubah bergantung pada keadaan yang sedang terjadi di setiap lingkungan. Selain itu setiap topik juga dapat berubah tergantung pada keadaan negara kita. Intinya adalah Anda harus terus berusaha untuk tidak ketinggalan dan tetap up-to-date dengan tren yang sedang berkembang saat itu. Namun meskipun topiknya berubah-ubah bergantung pada setiap situasi, ini mengartikan bahwa Anda tidak akan pernah kehabisan topik bahasan untuk dibawakan dalam pembuatan konten Anda. 

Gunakan Social Media yang Digunakan Audience

Menggunakan media yang sering digunakan oleh target audience Anda tentu saja akan membuat produk Anda lebih mudah terlihat oleh audience. Dengan adanya pandemi yang hampir membuat semua orang bekerja dari rumah, social media menjadi salah satu media yang saat ini paling banyak digunakan. Berbeda media sosial yang digunakan, berbeda pula persentase demografis pengguna media tersebut. Salah satu alasannya adalah karena tiap social media menawarkan fitur unggulan dan format konten yang berbeda-beda, dan di tiap kelompok usia memiliki preferensi penggunaan media sosial yang berbeda-beda. 

Jadi Anda perlu menyesuaikan konten yang akan Anda tayangkan untuk tiap social media yang akan Anda gunakan. Saat ini social media tidak hanya digunakan di kalangan anak-anak muda melainkan juga digunakan oleh para orang tua, karena saat ini di Indonesia hampir semua kelompok usia sudah mulai belajar cara menggunakan social media.

Oleh karena itu Anda dapat memanfaatkan social media Facebook dan Instagram untuk target audience orang tua. Selain itu, untuk menjangkau target audience anak muda, Anda juga dapat memanfaatkan social media TikTok. Intinya adalah perbedaan demografis mempengaruhi strategi dan format pemanfaatan social media yang akan digunakan.

Tentukan Strategi yang Sesuai

Menentukan topik untuk konten dan menentukan social media yang akan digunakan sudah, selanjutnya adalah menentukan strategi terbaik sesuai dengan target audience Anda. Jika target audience Anda adalah anak muda yang suka dengan influencer A, maka ada baiknya Anda mempromosikan produk Anda dengan melakukan endorse kepada influencer A. Jika audience Anda adalah orang berusia 50 tahun ke atas, maka Anda dapat menggunakan promosi melalui iklan berbayar atau Ads. Penggunaan iklan berbayar pada Facebook dan Instagram akan memiliki peluang yang lebih besar untuk menjangkau audience dengan usia lanjut. 

8. Lakukan Percobaan Target Audience

Setelah melakukan ketujuh poin di atas, ini saatnya untuk melakukan percobaan terhadap target audience yang telah Anda definisikan. Anda dapat melakukan wawancara singkat atau survei singkat terhadap audience yang telah Anda tentukan. Tidak perlu melibatkan semua orang yang termasuk dalam target audience Anda, beberapa orang yang merepresentasikannya sebagai sampel sudah cukup untuk mendapatkan jawaban apakah audience yang sudah Anda definisikan sebelumnya cocok atau tidak.

Jika target sesuai dengan produk Anda, maka Anda dapat mulai mengeksekusi setiap strategi pemasaran yang telah direncanakan sebelumnya. Jika belum, maka Anda dapat memeriksa kembali dan menimbang lagi audience seperti apa yang cocok untuk produk bisnis Anda. 

Baca Juga: 12 Cara Menentukan Target Pasar yang Tepat Sasaran

Perhatikan Pelanggan Setia Anda

Menentukan target konsumen Anda memang sangat penting. Namun jangan sampai Anda melupakan pelanggan yang sudah setia dengan produk Anda. Jika Anda sudah mendefinisikan target audience yang baru secara tepat, tetapi tidak menjaga pelanggan yang sudah ada sebelumnya, maka semua usaha yang Anda lakukan akan jadi sia-sia. Seperti halnya Anda menuang air ke dalam botol yang bocor, namun mengharapkan botol tersebut penuh tetapi Anda lupa untuk menutup lubang kebocorannya. 

Menjaga kepercayaan dan hubungan yang sudah terjalin dengan pelanggan setia Anda tetap lebih penting dari menambahkan audience atau pelanggan yang baru. Pelanggan setia yang puas dengan produk dan pelayanan Anda, sejatinya akan menjadi ‘pemasaran otomatis’ yang tidak perlu Anda bayar.

‘Pemasaran otomatis’ yang dimaksudkan adalah pelanggan setia Anda akan dengan sendirinya memasarkan produk Anda kepada teman-teman yang lain. Mereka melakukan ini karena mereka merasa produk dan pelayanan yang Anda berikan sangat bagus, sehingga mereka  merasa teman-temannya perlu mencoba produk dan pelayanan yang Anda sediakan. 

perbedaan target audience dan target market

Perbedaan Target Audience dan Target Market

Berikut adalah perbedaan target audience dan target market dalam bentuk list beserta penjelasan setiap poin dalam paragraf:

1. Ukuran

Target market memiliki cakupan yang lebih luas karena mencakup seluruh potensi konsumen yang mungkin tertarik pada produk atau layanan Anda. Sebaliknya, target audience berukuran lebih kecil karena terdiri dari kelompok orang yang lebih spesifik di dalam target market, yang diyakini memiliki peluang lebih besar untuk melakukan pembelian.

2. Fokus Pemasaran

Strategi pemasaran untuk target market biasanya lebih umum dan menyasar segmen yang lebih luas untuk menarik minat berbagai konsumen. Sementara itu, pemasaran untuk target audience lebih terfokus dan disesuaikan dengan kebutuhan serta preferensi kelompok tertentu, sehingga pesan yang disampaikan lebih personal dan relevan bagi mereka.

3. Tujuan

Target market bertujuan untuk mencakup seluruh kelompok potensial yang mungkin tertarik pada produk Anda. Di sisi lain, target audience bertujuan untuk menjangkau konsumen yang paling mungkin melakukan tindakan atau pembelian setelah menerima pesan pemasaran Anda. Fokusnya adalah mendorong konversi dari kelompok yang lebih spesifik ini.

4. Contoh

Jika Anda menjual produk kecantikan untuk wanita, target market Anda mungkin adalah semua wanita berusia 18 hingga 40 tahun. Namun, target audience Anda bisa lebih spesifik, misalnya wanita usia 25 hingga 35 tahun yang tertarik pada produk kecantikan berbahan alami dan ramah lingkungan. Ini memperlihatkan perbedaan fokus antara dua konsep tersebut.

5. Pendekatan Komunikasi

Komunikasi kepada target market biasanya lebih bersifat umum dan menggunakan pesan yang dapat diterima oleh berbagai segmen konsumen. Sedangkan, pendekatan untuk target audience lebih spesifik dan personal. Konten yang disampaikan disesuaikan dengan karakteristik, kebutuhan, dan preferensi kelompok tersebut, sehingga pesan yang disampaikan lebih tepat sasaran dan relevan.

6. Efisiensi Biaya

Mempromosikan produk ke target market yang luas bisa jadi memakan biaya yang lebih besar karena cakupannya yang lebih luas dan mungkin tidak semua orang tertarik dengan produk tersebut. Sebaliknya, pemasaran ke target audience lebih efisien karena menyasar kelompok yang lebih spesifik dan berpotensi besar untuk membeli, sehingga anggaran pemasaran dapat digunakan lebih optimal dengan hasil yang lebih efektif.

Banner Ebook SEO

Maksimalkan Penjualan Produk Anda Bersama ToffeeDev

Kini, Anda sudah mengetahui pengertian dan pentingnya target audience serta bagaimana cara menentukan target audience yang sesuai dengan produk bisnis Anda. Menentukannya tentu bukan hal yang memakan waktu hanya dalam semalam saja, diperlukan waktu yang cukup lama untuk memahami dan mengenal audience Anda dengan baik. Jika Anda memerlukan bantuan dalam perjalanan membangun bisnis Anda, ToffeeDev siap melayani bisnis Anda. ToffeeDev merupakan agensi digital marketing yang sudah melayani ratusan bisnis, sehingga kami siap untuk melayani setiap kebutuhan dari bisnis Anda. 

Dengan visi menjadi agensi digital marketing yang terkemuka di Indonesia, ToffeeDev hanya memberikan pelayanan terbaik agar penjualan bisnis Anda dapat mencapai target audience dan target lainnya yang telah ditentukan. Maksimalkan bisnis Anda sekarang juga dengan strategi digital marketing terbaik yang dikerjakan langsung oleh tim profesional kami. Kunjungi website kami untuk jasa-jasa lainnya yang Anda perlukan, klik di sini. 

Share this post :

Scroll to Top