Menambahkan infografis dapat menjadi cara jitu memviralkan konten Anda. Pasalnya, menyediakan konten dalam bentuk visual jauh lebih mudah meningkatkan brand awareness. Tentu saja karena konten visual lebih menarik bagi para audiens. Alasan lainnya ialah infografis bisa dipakai untuk merangkum semua informasi penting menjadi singkat dan padat dalam satu gambar.Â
Daftar Isi
ToggleApa Saja Jenis-Jenis Infografis?
1. Timeline
Jenis infografis yang menarik dan paling populer adalah timeline. Kelebihan infografis bergaya timeline antara lain adalah adanya kemampuan untuk menjelaskan peristiwa sejarah, menyampaikan narasi, menggambarkan prosedur yang sensitif terhadap waktu, mengatur peristiwa, dan lainnya.
2. Artikel Visual
Artikel visual menggunakan kembali teks dari blog atau artikel dan mengubahnya menjadi materi infografis. Infografis ini seringkali lebih kecil dan akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk dibaca.
Untuk mengonversi informasi artikel yang panjang menjadi infografis yang lebih mudah dicerna, infografis artikel visual sangat membantu karena disajikan dalam bentuk yang jelas. Membuat versi infografis dari materi Anda akan sangat bermanfaat jika didasarkan pada penelitian yang mengumpulkan data.
3. List
Jika konten Anda disajikan dalam bentuk teks daftar (list) yang panjang, maka Anda bisa membantu audiens untuk memahami secara cepat dengan menggunakan infografis. Infografis jenis list bermanfaat sebagai opsi tambahan untuk menikmati informasi yang disajikan dalam bentuk pendek dan dapat dikonsumsi dalam kurun waktu pendek
Anda bisa menggunakan infografis jenis ini untuk menggambarkan konten blog, referensi untuk presentasi, atau untuk dibagikan ke sosial media. Infografis jenis list dengan elemen visual yang menarik akan sangat serbaguna dan memberikan lebih banyak ruang bagi kreatifitas si desainer.
4. Proses dan Diagram Alir
Infografis jenis proses dan diagram alir menggambarkan rangkaian langkah-langkah yang akan memudahkan pembaca dalam mengikutinya. Layout yang eye catching dipilih untuk menggambarkan proses dan diagram alir bergantung pada proses yang ingin Anda ilustrasikan. Misalnya saja, diagram untuk langkah-langkah akan lebih sederhana bila dibandingkan dengan diagram yang menggambarkan keputusan-keputusan.
Dalam menggambarkan langkah-langkah dalam mengerjakan sesuatu hal maka bisa menggunakan infografis jenis ini supaya lebih mudah dipahami dengan cepat, misalnya Step by Step dalam Menulis Konten Web, dsb.
5. Data, Bagan, dan Angka
Secara umum, infografis yang eye catching memang digunakan untuk memvisualisasikan data, menggambarkan data dan angka yang kompleks untuk membantu pembaca yang awam agar lebih mudah memahami. Namun, Anda tetap bisa menggunakan grafik batang, diagram lingkaran, diagram batang kolom, atau bahkan piktogram agar konten Anda lebih mudah dipahami.
6. Perbandingan
Infografis perbandingan digunakan untuk membandingkan dua atau lebih informasi yang berbeda, bisa juga untuk menunjukkan kemiripan. Oleh karena membandingkan dua hal atau lebih, maka infografis ini haruslah menggunakan desain yang diatur sedemikian rupa agar tidak membingungkan dan tetap sesuai dengan kebutuhan.
7. Data Geografis
Infografis geografis adalah pilihan yang paling tepat jika Anda ingin memecah data berdasarkan lokasi. Infografis jenis ini seringkali menyajikan data dengan menggunakan sedikit teks untuk menyampaikan pesan.
Bagaimana Cara Membuat Infografis dengan Data yang Valid?
Buat kalian yang masih bingung bagaimana caranya berikut team Toffeedev share terkait cara membuat infografis untuk konten Anda berikut ini.
1. Kumpulkan data dan referensi
Saat membuat infografis, hal pertama yang harus Anda siapkan adalah data. Data ini didapat dari berbagai sumber referensi, misalnya buku, jurnal, maupun data milik perusahaan. Pastikan data yang akan disajikan ini menarik dan sesuai dengan minat target audiens. Sebab, akan percuma saja memiliki data yang bagus serta terpercaya, tapi tidak sesuai dengan minat audiens. Oleh karena itu, lakukan riset sedalam mungkin tentang minat audiens. Cari tahu hal apa yang ingin mereka ketahui dan sajikan data tersebut dalam infografis.
2. Visualisasikan data ke infografis
Setelah mendapatkan data, berikutnya adalah dengan memvisualisasikannya ke dalam bentuk grafis. Anda bisa menggunakan metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationship, dan Explore). Inform maksudnya menyampaikan pesan penting dengan data yang lebih to the point. Compare adalah memberikan informasi berbeda atau membandingkan antara satu konteks dengan konteks lain.Â
Change adalah konten yang isinya perubahan data, kronologi, cerita pada berbagai produk, industri, atau konsep dari waktu ke waktu. Organize bisa dipakai untuk menunjukkan sebuah informasi secara berurutan seperti pola, ranking, grup, atau siklus. Relationship adalah infografis yang menunjukkan hubungan lebih kompleks pada suatu konteks. Explore adalah gaya visualisasi yang memungkinkan pembaca menjelajahi infografis dan menemukan wawasan lebih mendalam.Â
3. Merancang grid layout
Berikutnya adalah merancang grid layout untuk menyeimbangkan tata letak dalam setiap elemen seperti gambar, teks, dan diagram. Karena kebiasaan membaca audiens Indonesia adalah dari kiri ke kanan atau atas ke bawah, maka sesuaikan layout infografis Anda sesuai dengan cara membaca ini. Pastikan layout-nya bisa mengarahkan pandangan pembaca dari elemen ke elemen mengikuti cara baca kiri ke kanan atau atas ke bawah.Â
4. Menggunakan template
Membuat desain infografis memang akan memberikan unsur unik dan limited. Namun, jika Anda tidak memiliki seseorang yang khusus membuat infografis ini, maka sebagai alternatif bisa menggunakan template desain yang sudah ada. Gunakan platform online seperti Canva, Visme.co, Venngage, Piktochart, dan lain-lain. Di sana sudah tersedia berbagai template infografis siap edit. Tinggal masukkan data dan ganti warna atau bentuk font-nya.Â
Baca Juga : Berikut Ukuran Gambar dan Tips untuk Design Social Media
5. Tambahkan style pada infografis
Bagian paling menarik adalah menambahkan style atau desainnya. Anda dapat memilih jenis font teks yang digunakan dalam infografis, kemudian menambahkan shape untuk menonjolkan header atau daftar setiap elemen. Bisa juga kalau mau menambahkan simbol dan ikon pada setiap poin untuk memperkuat keseluruhan elemen desain. Jangan lupa, berikan negative space pada bagian di sekitar margin supaya tampilan desain tidak terlihat sesak. Terakhir, pilih warna sesuai dengan persona brand.Â
Itulah tadi panduan dan cara-cara membuat infografis. Anda dapat memanfaatkannya sebagai cara memperkenalkan bisnis, blog, atau website kepada target audiens. Sebab, dengan infografis, data berupa angka dan tulisan yang tadinya kurang menarik jadi lebih gampang untuk dipahami ketika sudah berada dalam bentuk visual.