Digital Marketing Funnel: Kuasai Customer Journey!

digital marketing funnel

Metode digital marketing sudah menjadi incaran bagi banyak orang untuk mempromosikan bisnisnya. Nyatanya, strategi pemasaran digital marketing tidak langsung memberikan hasilnya, melainkan ada beberapa tahapan hingga audiens membeli produk kita. Penting sekali bagi bisnis untuk mengenal digital marketing funnel agar mereka bisa memetakan strategi pemasaran dengan tepat.

Banyak sekali pemilik bisnis yang langsung berharap bisa mendapatkan calon pelanggan padahal mereka baru menggunakan iklan di media sosial untuk memasarkan produknya. Memang tidak salah mengharapkan demikian, tapi alangkah baiknya memahami beberapa tahapan marketing funnel saat menerapkan strategi pemasaran ini. Menguasai digital marketing funnel juga berguna agar bisnis bisa memperkirakan alokasi dana dan usaha yang tepat dalam menjalankannya.

Tidak mungkin kita langsung menjadi pelanggan setia suatu restoran fast food kalau kita tidak mengenal brand-nya bukan? Saat melihat restorannya pun, kita harus membuat keputusan dulu apakah makanan yang akan kita dapatkan dari sana memang enak? Itulah garis besar dari tahapan marketing funnel yang sering dialami oleh bisnis yang sudah lama merintis.

Sama halnya dengan bisnis yang berjalan secara online, mereka pun memiliki tahapan marketing funnel-nya masing-masing. Menerapkannya berarti kita bisa menentukan strategi marketing yang tepat dan mendatangkan keuntungan yang besar. Agar sukses dalam menerapkan setiap channel digital marketing, kenali dulu lebih dalam mengenai digital marketing funnel ini.

Mengenal Digital Marketing Funnel

Digital marketing funnel atau disebut pula sales funnel adalah model yang menjelaskan beberapa tahapan bagi audiens sebelum melakukan pembelian produk yang ditawarkan. Tahapan inilah yang disebut dengan customer journey. Biasanya, tahapan ini dimulai sejak mereka mengenal suatu brand (brand awareness), memutuskan untuk membeli produk hingga menjadi pelanggan setia bisnis tersebut.

Model ini sudah banyak digunakan oleh bisnis dalam memetakan strategi marketing yang tepat, bahkan dianggap sebagai dasar dalam melakukan strategi tersebut. Secara tidak langsung, marketing funnel ini bisa menjadi panduan bisnis dalam memetakan customer journey pelanggan mereka.

Sebenarnya, marketing funnel ini sudah ada sebelum strategi digital marketing berjaya. Hanya saja, prosesnya berkisar pada kegiatan promosi secara konvensional. Kini, corong digital marketing funnel diisi pula dengan berbagai strategi digital di dalamnya, seperti penggunaan media sosial, iklan berbayar, SEO, content marketing, dan lain-lain.

Penerapan digital marketing funnel tidak selalu sederhana. Justru ada beberapa kerumitan dan tantangan sendiri setelah menentukan tahapan funnel marketing ini. Pertama, banyak sekali channel digital marketing yang harus digunakan sehingga kita harus memilih strategi yang paling efektif. Mulai dari SEO, display ads, Social Media Marketing (SMM), semua channel itu harus digunakan pada tahapan yang tepat.

Kedua, setiap pelanggan bisa memiliki pain points yang berbeda. Misalnya adalah bisnis katering makanan sehat. Ada pelanggan yang memiliki pain points seperti ingin menurunkan berat badan, tidak punya waktu memasak, dan lain-lain. Penerapan digital marketing funnel pun harus disertai pula dengan pengetahuan mendalam mengenai variasi kebutuhan mereka.

Terakhir, tingkat awareness brand pelanggan berbeda-beda. Seperti bisnis katering tadi, mungkin ada yang sudah mengenal brand tersebut sejak lama dan ingin mencari alternatifnya, ada pula yang baru mengenal brand kita. Itulah mengapa tahapan marketing funnel membutuhkan strategi dalam pembuatan konten secara digital.

Banner - Ads General

Manfaat Digital Marketing Funnel

Digital marketing funnel dibuat agar bisnis bisa menggunakan strategi pemasaran yang tepat dalam setiap tahapnya. Saat ini, sudah banyak bisnis yang menggunakan pemasaran digital, tapi sedikit yang paham mengenai tahapan pembelian calon konsumen. Memetakan strategi digital marketing funnel bisa membantu bisnis mempersiapkan strategi dan produk yang mereka pasarkan di setiap tahapnya.

Ada pun manfaat utama dari menerapkan funnel marketing ini adalah, bisnis bisa membuat segmentasi yang lebih baik dalam pemasarannya. Mereka bisa membuat konten iklan atau media sosial (medsos) dengan pesan yang lebih menarik dan bisa menarik perhatian calon pelanggan. Niscaya, audiens di medsos atau website bisa berkonversi menjadi prospek atau pelanggan dengan lebih mudah. Perlu diingat, funnel ini harus diterapkan dengan benar sehingga nilai konversi semakin meningkat.

Tidak hanya mengetahui strategi untuk pelanggan, funnel marketing ini juga bisa meningkatkan produktivitas tim dan bisnis secara keseluruhan. Saat mereka bisa menghasilkan konten dan iklan dengan efisien, mereka tidak akan mengeluarkan biaya dan waktu yang sia-sia. Mereka pun bisa fokus untuk mengerjakan strategi pemasaran sesuai dengan tahap yang dilalui pelanggan. Pemilik bisnis juga bisa “berkomunikasi” langsung dengan audiens melalui konten yang tepat untuk mereka.

Tahapan Digital Marketing Funnel secara Digital

Secara garis besar, kita bisa memetakan tahap dalam customer journey sebagai berikut: pengenalan brand, menimbang-nimbang (consideration), memutuskan untuk membeli produk, menilai produk atau memberi testimoni, dan terakhir menjadi pelanggan setia. Perlu diketahui, setiap tahapan tersebut memiliki istilah dan cara kerjanya masing-masing.

Tahapan marketing funnel antara satu bisnis dengan bisnis yang lainnya berbeda-beda, tapi customer journey calon pelanggan selalu sama. Ada enam tahap dalam sales funnel yang akan dijelaskan di artikel ini.

1. Exposure

Proses pelanggan dalam funnel marketing selalu dimulai dengan tahap exposure, yaitu tahap pengenalan brand kepada calon pelanggan. Logikanya, tidak mungkin produk kita langsung dibeli apabila tidak ada yang mengenal brand atau perusahaan kita. Tahap exposure ini biasanya menjadi titik awal dari digital marketing, di mana kita mulai beriklan dan berpromosi di platform atau channel yang tepat.

Tahap ini biasanya menggunakan strategi content marketing melalui Search Engine Optimization (SEO). Setiap detiknya, ada 75.000 pencarian yang dilakukan di Google, sehingga kita harus memanfaatkan mesin pencari ini untuk meningkatkan awareness terhadap brand. Bisa juga memanfaatkan iklan berbayar seperti display ads atau medsos.

Intinya, tahap exposure ini merupakan stage untuk “memperkenalkan” brand kita kepada pelanggan melalui mesin pencari. Tujuan pemasaran yang harus dicapai adalah memproduksi konten yang bisa memancing perhatian pasar di web bisnis. Jenis kontennya bermacam-macam, tapi disarankan yang bersifat edukatif dan informatif. Kalau perlu, buat konten yang mengandung pain points target pelanggan kita serta berikan solusinya.

Cara kerjanya pun sederhana, untuk menghasilkan angka exposure yang besar, buatlah konten dengan topik yang bisa menarik perhatian calon pelanggan. Jangan lupa, sesuaikan pula dengan produk yang dipromosikan. Tipsnya, mulai lakukan riset mengenai short-tail keyword dengan ribuan pencarian tiap bulannya.

Baca Juga: 7 Alasan Untuk Membangun Brand Identity Dengan SEO

2. Discovery

Jangan dulu langsung berharap ada pembelian di tahap ini, karena discovery merupakan tahap di mana calon pelanggan mulai mencari tahu lebih dalam mengenai bisnis kita. Idealnya, kita harus fokus membuat konten untuk meyakinkan mereka agar tertarik dengan bisnis atau brand. Discovery merupakan tahap lanjutan dari exposure, di mana kita harus membuat mereka mencari tahu lebih dalam tentang produk, jasa, atau solusi yang kita tawarkan.

Pasalnya, menarik orang untuk mengunjungi situs web kita lewat mesin pencari tidak cukup. Inilah tujuan dari tahap discovery, yaitu membuat pelanggan betah dan semakin penasaran dengan bisnis kita. Di sini, pengunjung situs web atau akun medsos kita akan berubah menjadi calon pelanggan.

Konten yang harus kita buat di tahap ini harus bisa mengajak pengunjung untuk memberikan informasi kontak mereka. Jangan lupa tetap tekun dan konsisten membuat konten blog yang edukatif sehingga mereka pun mendapat informasi lebih lengkap. Bisa juga memanfaatkan display ads dan algoritma remarketing-nya di tahap ini untuk menarik perhatian mereka.

Banner - Ebook Ads

3. Consideration

Di sini, kita bisa mengharapkan adanya pelanggan potensial yang akan melakukan pembelian produk. Mereka sudah mengenal brand dan tahu solusi apa yang ditawarkan dari brand tersebut. Sama seperti istilahnya, consideration adalah tahap di mana calon pelanggan akan menimbang-nimbang sebelum membeli produk kita.

Untuk strateginya, kita harus membuat konten yang bisa membuat mereka membeli produk brand tersebut. Dalam konten tersebut, beritahukan keunggulan produk tersebut serta keunikannya yang dari produk kompetitor kita. Berikan juga data, fakta, atau informasi yang membuat pelanggan potensial kita yakin bahwa mereka harus membeli produk kita.

Di tahap consideration, penting pula untuk membuka jalur komunikasi melalui e-mail, nomor telepon, direct message medsos, dan sejenisnya. Calon pelanggan akan bertanya banyak mengenai produk kita sebelum memutuskan untuk membeli produk tersebut. Bisa juga dengan menghadirkan kolom Frequently Asked Question (FAQ) pada page product di website bisnis.

Sertakan juga testimoni pelanggan yang sudah menggunakan produk atau layanan kita. Dengan mengetahui bahwa produk kita sudah trusted dan berhasil digunakan, orang pun menjadi yakin saat melakukan pembelian. Apabila produk kita masih baru dan belum ada testimoni, bisa juga menggunakan beberapa studi kasus atau penelitian yang berkaitan dengan produk. Bila pernah menggunakan influencer untuk promosinya, pasanglah video tentang endorse produk kita di halaman website-nya.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh dari Brand Fatigue dalam Penjualan?

4. Conversion

Di sinilah tahap pembelian terjadi setelah calon pelanggan menimbang-nimbang produk kita. Lewat tahap ini, kita juga bisa mendapatkan pelanggan setia pula. Di tahapan digital marketing funnel ini, kita harus membuat konten yang fokus dan personalized sesuai dengan tujuan bisnis kita. Strategi yang bisa kita gunakan adalah membuat personalized ads dan konten landing page yang menarik.

Iklan yang kita buat ini akan mengarahkan calon konsumen kepada landing page. Perlu diingat, landing page ini harus benar-benar membuat mereka mau melakukan konversi. Misalnya, tawarkan free trial atau tester dari produk sehingga mereka bisa mencoba produk atau layanan kita dulu. Konsumen bisa tahu manfaat yang didapatkan dari produk tersebut sebelum benar-benar membelinya.

Intinya, calon konsumen bisa paham mengenai cara kerja produk kita sehingga memutuskan untuk membelinya. Yang paling penting, mereka bisa mendapatkan solusi dan manfaat yang besar dari produk kita, sehingga ada potensi menjadi pelanggan setia. Jangan lupakan pula mengenai layanan bisnis, karena keramahan dalam melayani konsumen pun membuat mereka betah.

5. Customer Relationship

Tahap funnel ini merupakan kesempatan mendapatkan pelanggan setia untuk bisnis kita. Di sini, kita harus menjaga hubungan dengan konsumen agar mereka terus menggunakan produk kita. Tak jarang ada konsumen yang bermasalah dengan produk yang dibeli. Mulai dari tidak paham dengan penggunaannya, cara perawatan yang salah, hingga kerusakan yang mungkin terjadi pada produk tersebut. Di sini, tim dalam bisnis harus senantiasa hadir untuk mereka sehingga rasa trust terhadap brand kita semakin tinggi.

Langkah ini pun semakin mudah dilakukan, mengingat kita sekarang hidup di zaman yang serba online. Chat melalui WhatsApp, direct message Instagram, Facebook, serta e-mail bisa menjadi channel yang tepat untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. Bisnis senantiasa hadir untuk membantu mereka agar penggunaan produk pun semakin efektif dan kebutuhan mereka terpenuhi.

Selain itu, bisa juga meluncurkan iklan yang informatif tentang produk tersebut untuk mengedukasi konsumen. Tahap customer relationship ini juga bisa dilakukan dengan strategi e-mail marketing untuk menjaga hubungan dengan calon konsumen atau prospek. Bisa juga dengan membuat video tutorial penggunaan produk atau tips serupa dalam tahap ini.

Intinya, tahap ini penting karena kita tidak hanya mengejar konversi, tapi juga membantu mereka untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Bisnis kita pun akan lebih unggul dibandingkan kompetitor apabila tidak melewatkan tahap dalam proses digital marketing funnel ini.

Baca Juga: Mengenal CRM Lebih Dalam

6. Retention

Ini adalah tahap terakhir dalam digital marketing funnel yang harus terjadi secara berkelanjutan atau terus-menerus. Retention adalah tahap di mana kita menarik konsumen untuk kembali melakukan pembelian. Di tahap inilah kita bisa mendapatkan pelanggan setia yang terus menggunakan produk bisnis kita.

Agar mereka tetap loyal dengan bisnis kita, selalu jaga hubungan baik dengan mereka. Analisa pula apa yang menjadi kebutuhan konsumen, karena bisa saja mereka akan beralih ke brand atau bisnis lainnya. Kita juga bisa meminta testimoni atau review dari pelanggan mengenai produk yang digunakan. Niscaya, testimoni yang kita dapatkan ini sangat membantu untuk meyakinkan calon konsumen serta pengunjung baru di tahap consideration tersebut.

Banner - Lead Gen Ads

Berpartner Bersama ToffeeDev untuk Keberhasilan Digital Marketing Bisnis Anda

Keenam langkah digital marketing funnel di atas merupakan pondasi utama bagi sebuah bisnis dalam menjalankan strategi pemasarannya. Perlu dicatat, channel pemasaran lewat website bisnis dan medsos sama, jadi Anda bisa membuat konten untuk kedua medium tersebut. Yang paling penting adalah isi kontennya. Gunakan konten yang edukatif untuk audiens yang berada di tahap funnel marketing awal, dan gunakan konten promosional untuk melakukan conversion.

Menggunakan Search Engine Optimization (SEO) untuk website bisnis memang sedikit rumit, karena melibatkan algoritma Google yang kian berubah. Untuk itulah, ToffeeDev hadir sebagai partner bisnis Anda di bidang digital marketing. Jasa SEO dari ToffeeDev bisa membantu Anda mencapai peringkat nomor wahid di mesin pencari paling populer ini. Niscaya, tahapan pertama dalam digital marketing funnel, yaitu exposure, pun berhasil dicapai dengan teknik SEO dari kami.

Website bisnis yang digunakan tidak boleh bersifat free blog dan masih terdapat domain WordPress, Blogspot, dan lain-lain di URL-nya. Apabila belum memiliki website bisnis, jangan khawatir. Kami juga punya tim website development yang juga melayani jasa pembuatan website untuk bisnis Anda.

ToffeeDev sebagai digital marketing agency telah melayani perusahaan dari berbagai sektor industri yang ada di Indonesia. Kini, giliran bisnis Anda untuk kami layani dan revolusi strategi pemasarannya. Hubungi tim kami segera dan mulailah bekerja sama dengan ToffeeDev untuk meningkatkan penjualan bisnis Anda.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat