Saat ini, kehadiran online menjadi hal yang sangat krusial bagi bisnis. Baik itu bisnis kecil, menengah, maupun besar, memiliki platform digital adalah langkah strategis untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Namun, sering kali muncul pertanyaan, apakah sebaiknya memiliki website biasa vs ecommerce site?
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang perbedaan antara website dan ecommerce site serta bagaimana memilih yang tepat untuk kebutuhan bisnis Anda.
Daftar Isi
ToggleWebsite vs Ecommerce Site: Mengenali 7 Perbedaannya
Memahami perbedaan antara website dan ecommerce site sangat penting bagi bisnis yang ingin hadir di dunia digital. Kedua platform ini memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, yang dapat memengaruhi cara Anda berinteraksi dengan pelanggan dan bagaimana bisnis Anda berkembang.
Berikut ini adalah tujuh perbedaan utama antara website dan ecommerce site:
1. Tujuan Utama
Tujuan utama dari sebuah website adalah untuk menyampaikan informasi tentang bisnis, layanan, atau produk kepada pengunjung. Website bertindak sebagai etalase digital, memberikan informasi yang mendalam tentang bisnis, membangun brand awareness, dan menawarkan konten yang dapat menarik minat pengunjung untuk lebih mengenal bisnis Anda.
Berbeda dengan website, tujuan utama ecommerce site adalah untuk memfasilitasi transaksi penjualan secara online. Ini bukan hanya tentang menyediakan informasi, tetapi juga memungkinkan pelanggan untuk membeli produk atau layanan langsung dari situs tersebut. Dengan kata lain, ecommerce site adalah platform yang fokus pada menghasilkan penjualan dan mengelola proses perdagangan.
2. Fungsi Utama
Website umumnya berfungsi sebagai sumber informasi yang menyediakan konten yang berguna bagi pengunjung. Fitur-fitur seperti blog, artikel, galeri foto, dan halaman kontak sering ditemukan di website. Fungsi utama dari website adalah untuk menarik, mendidik, dan melibatkan pengunjung tanpa mengharapkan transaksi langsung.
Fungsi utama ecommerce site adalah untuk menjual produk atau layanan. Ecommerce site memiliki fitur-fitur seperti keranjang belanja, sistem pembayaran, pengelolaan inventaris, dan pelacakan pengiriman. Tujuan akhirnya adalah untuk memastikan bahwa pengunjung dapat melakukan pembelian dengan mudah dan aman.
Baca Juga: Ecommerce Website Vs App: Mana yang Cocok untuk Anda?
3. Fitur dan Fungsionalitas
Fitur pada website biasanya meliputi blog, portofolio, halaman tentang, dan formulir kontak. Website fokus pada konten yang informatif dan interaktif untuk menjaga pengunjung tetap terlibat. Konten dapat berupa artikel, video, infografis, atau apa pun yang mendukung pesan utama bisnis.
Ecommerce site dilengkapi dengan fitur tambahan yang memungkinkan transaksi online. Selain fitur dasar seperti halaman produk dan pencarian, ecommerce site juga membutuhkan sistem checkout, integrasi pembayaran, kalkulasi pengiriman, manajemen inventaris, dan dukungan pelanggan untuk memastikan pengalaman belanja yang lancar.
4. Pengalaman Pengguna (User Experience)
Pengalaman pengguna di website lebih bersifat informatif dan eksploratif. Pengunjung dapat menavigasi melalui berbagai halaman untuk mempelajari lebih lanjut tentang bisnis, membaca konten blog, atau menelusuri portofolio. Fokusnya adalah memberikan pengalaman yang mudah dinavigasi dan memberikan informasi yang dicari oleh pengunjung.
Pengalaman pengguna di ecommerce site lebih berorientasi pada tindakan. Pengunjung diarahkan untuk menemukan produk, menambahkannya ke keranjang belanja, dan menyelesaikan pembelian dengan cepat dan tanpa hambatan. Desain dan navigasi ecommerce site dioptimalkan untuk meminimalkan langkah-langkah pembelian dan meningkatkan konversi.
5. Pengelolaan dan Pemeliharaan
Pengelolaan website biasanya lebih sederhana, terutama jika konten tidak sering diperbarui. Pembaruan berkala mungkin diperlukan untuk menambahkan konten baru, memperbarui informasi perusahaan, atau melakukan pemeliharaan umum seperti perbaikan bug.
Mengelola ecommerce site lebih kompleks karena melibatkan pemeliharaan inventaris, pemrosesan pesanan, pengelolaan pengiriman, serta perlindungan data pelanggan. Ecommerce site memerlukan pemantauan dan pembaruan yang lebih sering untuk memastikan semua proses berjalan lancar dan pelanggan mendapatkan layanan yang diharapkan.
6. Keamanan
Keamanan pada website biasanya lebih fokus pada perlindungan data pengunjung seperti informasi dari formulir kontak atau langganan newsletter. Meskipun penting, tingkat keamanan yang dibutuhkan tidak sekompleks pada ecommerce site.
Ecommerce site memerlukan keamanan yang lebih tinggi karena melibatkan transaksi finansial dan data pribadi pelanggan. Perlindungan data kartu kredit, enkripsi transaksi, dan sertifikasi keamanan seperti SSL adalah keharusan untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan melindungi bisnis dari ancaman cyber.
Baca Juga: 9 Cara Membangun Website Ecommerce Anda Sendiri
7. Biaya Pengembangan dan Operasional
Biaya pengembangan website biasanya lebih rendah, tergantung pada kompleksitas desain dan fitur yang diinginkan. Website yang hanya menyediakan informasi statis mungkin memerlukan investasi awal yang minimal dan biaya operasional yang rendah.
Biaya pengembangan ecommerce site umumnya lebih tinggi karena memerlukan integrasi sistem ecommerce, seperti gateway pembayaran, manajemen inventaris, dan keamanan tambahan. Selain itu, biaya operasional juga cenderung lebih tinggi karena perlu pemeliharaan yang berkelanjutan untuk memastikan semua aspek berjalan dengan baik.
Website vs Ecommerce Site: Bagaimana Cara Memilih yang Tepat untuk Bisnis?
Memilih antara website dan ecommerce site bisa menjadi keputusan krusial yang memengaruhi kesuksesan bisnis Anda di dunia digital. Keputusan ini harus didasarkan pada berbagai faktor, termasuk jenis bisnis, tujuan utama, anggaran, dan kebutuhan pelanggan.
Berikut adalah panduan lengkap untuk membantu Anda menentukan platform yang paling tepat bagi bisnis Anda:
1. Identifikasi Tujuan Bisnis Anda
Jika tujuan utama bisnis Anda adalah untuk memberikan informasi tentang produk atau layanan, membangun kesadaran merek (brand awareness), dan berinteraksi dengan pelanggan tanpa harus melakukan penjualan langsung, maka website mungkin merupakan pilihan yang tepat.
Jika tujuan utama bisnis Anda adalah untuk menjual produk atau layanan secara online, maka ecommerce site adalah pilihan terbaik. Ecommerce site dirancang untuk memfasilitasi proses penjualan, mulai dari menampilkan produk hingga memproses pembayaran dan pengiriman. Ini adalah solusi ideal untuk bisnis retail, toko online, atau perusahaan yang ingin memperluas jangkauan penjualan mereka ke pasar digital.
2. Pertimbangkan Jenis Produk atau Layanan yang Anda Tawarkan
Jika bisnis Anda menawarkan layanan profesional seperti konsultasi, desain, atau pendidikan, dan Anda tidak membutuhkan proses transaksi langsung di situs, maka website dapat memenuhi kebutuhan Anda. Website dapat digunakan untuk menampilkan portofolio, testimoni pelanggan, dan formulir kontak untuk memudahkan calon pelanggan menghubungi Anda.
Jika bisnis Anda menjual produk fisik atau digital yang membutuhkan transaksi online, seperti pakaian, elektronik, atau perangkat lunak, maka ecommerce site adalah pilihan yang lebih tepat. Dengan ecommerce site, Anda dapat memajang produk, mengelola inventaris, dan memungkinkan pelanggan untuk membeli langsung dari situs Anda.
3. Evaluasi Kebutuhan Pelanggan
Jika target pelanggan Anda lebih cenderung mencari informasi sebelum membuat keputusan pembelian, seperti membaca artikel, studi kasus, atau mendapatkan informasi kontak, maka website dengan konten yang kaya dan informatif akan sangat membantu mereka. Ini memungkinkan Anda membangun hubungan dengan pelanggan melalui penyediaan informasi yang relevan dan bermanfaat.
Jika pelanggan Anda menginginkan pengalaman berbelanja yang mudah dan cepat, maka ecommerce site adalah solusinya. Ecommerce site memberikan pelanggan akses cepat untuk menemukan produk yang mereka butuhkan, menambahkannya ke keranjang belanja, dan menyelesaikan pembelian dengan cepat. Ini adalah cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi.
Baca Juga: 6 Strategi Lead Generation Ecommerce yang Efektif di 2024
4. Anggaran dan Sumber Daya yang Tersedia
Jika Anda memiliki anggaran yang terbatas dan hanya membutuhkan platform untuk menampilkan informasi dasar tentang bisnis, maka website bisa menjadi pilihan yang lebih hemat. Biaya pengembangan dan pemeliharaan website umumnya lebih rendah dibandingkan ecommerce site.
Jika Anda siap untuk berinvestasi lebih besar dalam infrastruktur penjualan online, ecommerce site adalah pilihan yang tepat. Meskipun biaya awal mungkin lebih tinggi, manfaat jangka panjang dalam hal peningkatan penjualan dan jangkauan pasar dapat memberikan ROI yang signifikan.
Perbedaan antara website dan ecommerce site sangatlah penting untuk dipahami sebelum memutuskan platform mana yang paling sesuai untuk bisnis Anda.
Website berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan membangun brand, sementara ecommerce site dirancang khusus untuk memfasilitasi transaksi penjualan secara online. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.
Jika Anda masih belum yakin dengan pilihan Anda, jangan khawatir. Sebagai penyedia jasa digital marketing terkemuka dan berpengalaman, ToffeeDev siap membantu Anda dalam memilih dan membangun platform digital yang tepat untuk bisnis Anda.
Baik itu website informatif yang kuat atau ecommerce site yang menguntungkan, kami memiliki pengalaman dan keahlian untuk memastikan bisnis Anda hadir dan berkembang di dunia digital. Hubungi ToffeeDev hari ini untuk konsultasi lebih lanjut dan maksimalkan potensi bisnis Anda.
Bersama ToffeeDev, kuasai industri pasar Anda dengan solusi digital yang inovatif dan efektif!