Saat ini hampir semua orang mengakses internet dari smartphone. Selain lebih praktis, tidak semua orang memiliki kemampuan ekonomi untuk membeli laptop atau PC. Jadi tidak perlu heran jika kebanyakan situs memaksimalkan strategi SEO mereka untuk para pengguna smartphone. Mulai dari membuat artikel yang terdiri dari sekitar 4-5 baris pada setiap paragraf, hingga menggunakan tampilan situs fleksibel agar tetap readable saat diakses melalui smartphone. Melihat fenomena tersebut, Google memperkenalkan program bernama AMP atau Accelerated Mobile Page pada Februari 2016 silam. Tapi apakah Anda mengetahui fungsi AMP?
Apa itu AMP?
Pada dasarnya AMP merupakan halaman HTML yang didesain agar lebih ringan dibanding halaman website biasa. Hal ini membuat situs yang menggunakan AMP memiliki waktu loading lebih cepat. AMP sendiri biasanya menggunakan kode CSS. Jadi bagi yang masih menggunakan Javascript, sebaiknya segera beralih.
Javascript memang bukan kode yang disarankan digunakan untuk AMP. Jika masih ingin menggunakan kode ini, Anda bisa memanfaatkan library Javascript yang memiliki banyak pilihan kode untuk digunakan pada halaman website berbasis program AMP.
Lalu, bagaimana cara kerja dan fungsi AMP yang membuat kita perlu memanfaatkan program ini untuk kampanye SEO?
Baca Juga : Meningkatkan SEO WordPress dengan AMP
Cara Kerja dan Fungsi AMP
Pada dasarnya AMP adalah rangkaian kode HTML yang dirancang untuk membuat suatu halaman menjadi lebih ringan. Ketika diaplikasikan pada sebuah website, AMP akan me-render kode HTML halaman-halaman yang ada di sana menggunakan kode HTML yang telah dioptimasi.
Hal ini membuat website memiliki waktu loading lebih cepat, maksimal 4 detik. Jika pada halaman tersebut terdapat gambar dan foto, AMP akan memanfaatkan kompresi dan memaksimalkan fungsi cache untuk bisa menghasilkan halaman yang irit data dan bisa diakses dengan cepat.
Kecepatan semacam ini tentu saja akan membuat pengunjung website nyaman. Mereka akan tertarik untuk membuka laman lain dan betah berlama-lama di dalamnya. Jika website merupakan toko online, hal ini akan berdampak pada meningkatnya jumlah pembelian.
Semakin lama pengunjung mengeksplorasi halaman situs, semakin rendah pula angka bounce rate. Hal ini akan membuat Google menandai situs sebagai relevan dengan kata kunci yang dimasukkan pengunjung saat melakukan pencarian. Hasilnya, situs memiliki kesempatan besar untuk tampil di halaman pertama Google.
Sebaliknya, semakin lama loading sebuah halaman semakin tinggi pula angka bounce rate. Akibatnya, Google membaca situs sebagai tidak relevan dan peluang tampil di halaman pertama pun semakin kecil. Dari deskripsi tersebut bisa dibayangkan bukan fungsi AMP terhadap kampanye SEO.
Selain membuat ukuran sebuah halaman website lebih ringan, AMP biasanya akan menampilkan situs dengan tampilan carousel yang sederhana , fungsional, sekaligus mobile friendly. Sebagai penanda, halaman situs yang sudah dioptimasi menggunakan AMP biasanya memiliki ikon petir di sebelah nama situs.
Apabila suatu saat menemukan website dengan ikon tersebut ketika Googling melalui smartphone, artinya situs itu didukung AMP dan bisa diakses dari perangkat apa pun secara mudah.
Baca Juga : Memahami Fungsi AMP Google sebagai Andalan Smartphone
Plugin AMP
Anda tidak harus jago coding untuk bisa merasakan manfaat AMP. Karena saat ini, program tersebut memiliki beberapa pilihan plugin yang dapat di-install ke berbagai web service termasuk WordPress. Pilihan ini jelas lebih praktis, mudah, dan tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengaplikasikannya.
Sebagaimana plugin lainnya, untuk memasang AMP di perangkat web service caranya cukup mudah. Begitu diterapkan, Anda juga bisa langsung melihat bagaimana tampilan situs jika diakses melalui smartphone. Jadi ketika tampilan tersebut belum sesuai dengan harapan, kita bisa menyesuaikannya dengan mudah tanpa harus install plugin lain.Itulah ulasan tentang fungsi AMP pada strategi SEO. Tertarik untuk menerapkan program ini di website? Konsultasikan kebutuhan Anda dengan pakar SEO dan master SEO kami, ya. Semoga bermanfaat.
