Reach vs Impression Instagram, Mana yang Lebih Penting?

Instagram mempunyai dua jenis metrik yang sering menjadi target setiap akun bisnis untuk dicapai, yaitu reach dan impression. Kedua jenis metrik ini menjadi patokan keberhasilan bisnis, perusahaan, atau seseorang secara pribadi dalam menjangkau banyak orang, baik pengikutnya atau bukan. Impression Instagram adalah salah satu metrik yang paling sering dikejar oleh bisnis dibandingkan reach, karena berpotensi menghasilkan angka penjualan yang lebih besar.

Instagram dengan segala fiturnya sudah menjadi solusi utama bagi bagi bisnis untuk memasarkan produk atau jasanya. Pengguna Instagram di Indonesia pun telah mencapai angka yang cukup banyak, yaitu 91,77 juta per Juli 2021 kemarin. Kalau dibandingkan, jumlah ini sudah mencapai sepertiga penduduk Indonesia secara keseluruhan, menjadikan Instagram sebagai ladang pemasaran terbesar bagi bisnis saat ini.

Reach dan impression Instagram menjadi angka keberhasilan suatu bisnis dalam menarik perhatian audiens melalui konten atau iklan yang dipasang. Pengelolaan media sosial bukanlah hal yang mudah, apalagi meningkatkan angka kedua metrik tersebut. Digital marketer atau bisnis harus mampu membedakan kedua metrik tersebut beserta cara meningkatkannya.

Pengertian Reach dan Impression

Istilah reach dan impression tidak hanya ditemukan di Instagram, tapi juga di social media lainnya, seperti Facebook dan Twitter. Fungsinya tetap sama dan dijadikan sebagai patokan keberhasilan dalam menjaring audiens mereka. Bahkan periklanan di luar media sosial, seperti Google AdWords dan Google Analytics pun menggunakan istilah ini dalam metriknya.

Masih banyak orang yang bingung membedakan tentang reach dan impression dalam metriknya. Malahan, ada juga yang menganggap bahwa kedua metrik itu sama. Agar lebih jelas, bacalah penjelasan berikut ini.

Impression Instagram adalah jumlah konten atau iklan, baik post maupun story, tampil di layar pengguna Instagram, baik followers kita maupun tidak. Contoh, jika iklan kita muncul layar pengguna sebanyak 300 kali, berarti impression yang kita dapatkan adalah 300. Apabila angkanya tinggi, bisa jadi audiens kita melihat konten atau iklan kita lebih dari satu kali, padahal itu adalah konten yang persis.

Sedangkan reach Instagram adalah jumlah akun unik yang melihat konten kita. Atau sederhananya, berapa banyak akun yang berhasil dijangkau oleh konten yang telah dibuat. Misalnya, jika ada 2000 akun yang melihat konten Instagram kita, berarti reach yang didapatkan adalah 2000. Perlu diingat, konten kita belum tentu menjangkau semua followers, itulah mengapa angka reach tidak selalu sama dengan jumlah followers-nya.

Mengecek jumlah metrik tersebut sangat mudah, kita cukup meluncur ke menu insight. Di situ, kita bisa melihat berapa kali konten kita menjangkau beberapa akun Instagram (reach), serta berapa kali konten kita tampil di layar pengguna (impression). Angka reach dan impression bisa jadi jauh berbeda, tapi kedua metrik tersebut sangat berguna untuk mengetahui keberhasilan strategi social media marketing, baik secara organik maupun ads, yang telah dijalankan. Nantinya, kita akan membahas lebih lengkap mengenai cara menganalisa kedua tolak ukur keberhasilan strategi digital marketing ini.

Jasa SEO

Mana yang Lebih Penting, Reach vs Impression?

Jadi, mana yang harus lebih diperhatikan oleh akun Instagram, jumlah reach atau impression? Jawabannya adalah tergantung pada target atau tujuan pemasaran yang ingin dicapai. Daripada membandingkannya, kombinasi antara reach dan impression Instagram bisa mencapai hasil promosi yang signifikan. Sebelumnya, pahami dulu mengenai kapan harus menggunakan angka reach dan impression masing-masing sebagai patokan pemasaran.

Impression digunakan untuk melacak konten secara berkala, tepatnya untuk mengetahui berapa kali iklan kita muncul di feeds pengguna. Dari jumlah views yang dilihat, kita bisa melakukan evaluasi terhadap materi konten atau ads yang telah dibuat.

Sedangkan reach digunakan untuk mengevaluasi materi konten tersebut dengan sudut pandang jumlah akun yang melihatnya. Apabila konten yang dibuat menghasilkan angka konversi yang rendah atau jumlah followers masih konstan, berarti harus ada perbaikan dalam materi konten atau ads tersebut. Jumlah like, share, komentar, dan saved post juga berguna untuk mengetahui kualitas materi konten dan iklan yang telah kita publish di Instagram.

Kombinasi antara kedua tolak ukur tersebut bisa digunakan untuk menentukan keberhasilan strategi social marketing yang telah dibuat. Bisnis pun bisa meningkatkan engagement setelah mengetahui perbedaan antara keduanya. Hasil metrik atau pengukuran yang didapatkan bisa menjadi evaluasi bagi setiap akun Instagram dalam membangun social media engagement sehingga bisa menjangkau jumlah reach dan impression lebih banyak lagi.

Baca Juga: Kenapa Butuh Instagram Ads? Apa Manfaat Untuk Bisnis?

Manfaat Mengukur Reach dan Impression secara Bersamaan

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, kombinasi reach dan impression bisa digunakan untuk menilai keberhasilan strategi digital marketing yang telah dijalankan. Ternyata, ada juga manfaat lain yang bisa didapatkan dari menggunakan kedua parameter tersebut. Apa saja manfaatnya?

1. Meninjau Efektifitas Frekuensi

Jumlah impression selalu lebih tinggi jika dibandingkan dengan reach, karena itu menunjukkan bahwa iklan atau konten kita muncul lebih dari sekali di layar yang sama. Setiap orang yang berada dalam jangkauan (reach) kita bisa melihat iklan kita lebih dari sekali. Mereka harus mengetahui rata-rata impression per penggunanya, dengan membagikan jumlah impression dengan jumlah reach. Itulah menjadi efektifitas frekuensi iklan tersebut ditampilkan kepada satu orang pengguna.

Untuk membangun brand awareness, ternyata seorang pengguna Instagram harus melihat iklan atau konten yang sama berulang kali. Setelahnya, barulah mereka mulai bisa mengenal brand tersebut, bahkan mungkin terjadi konversi, seperti membeli produk atau menggunakan jasanya. Sebuah penelitian memaparkan bahwa tiga kali tayangan iklan atau konten per pengguna sudah efektif untuk membuat orang aware dengan brand tersebut kemudian melakukan transaksi.

2. Menghindari Ad Fatigue

Setelah mengetahui efektifitas frekuensi tayangan konten atau iklan, bisnis pun bisa mengenali apakah iklan yang ditampilkan bisa menimbulkan ‘ad fatigue‘. Pengguna yang sama bisa bosan apabila disuguhi tayangan iklan atau konten secara berkali-kali, dan itulah yang disebut dengan ‘ad fatigue’.

Sebenarnya, target jumlah impression atau tayangan per pengguna berbeda-beda, tergantung pada tujuan pemasaran media sosial yang ingin dicapai. Apabila tujuan yang ingin dicapai adalah brand awareness, usahakanlah agar jumlah impression per pengggunanya tidak terlalu tinggi. Lain perkara jika Anda ingin mengejar kenaikan angka penjualan atau menjangkau banyak orang, bisnis harus bisa mengejar angka impression yang lebih tinggi hingga audiens tersebut tertarik untuk melakukan transaksi.

Baca Juga: Cara Menghitung Engagement Rate Instagram

Tingkatkan Penjualan di Social Media Bersama Toffeedev

Jadi, reach dan impression Instagram adalah dua metrik yang berbeda, tapi sama-sama berguna untuk mengukur efektifitas tayangan iklan yang sudah dijalankan. Apabila angka impression per pengguna tinggi, sangat mungkin terjadi peningkatan penjualan bagi suatu bisnis, yang berarti keuntungan bisnis pun semakin meningkat.

Sudah saatnya bisnis Anda menggunakan social media marketing di zaman yang serba digital ini, belum lagi metode pemasaran sudah berevolusi ke dunia internet. Memasang iklan di Facebook bisa menjadi solusi untuk meningkatkan penjualan Anda. Toffeedev pun siap hadir dengan jasa iklan Facebook Ads yang bisa mendatangkan profit yang besar bagi bisnis Anda.

Toffeedev adalah digital marketing agency yang sudah bekerjasama dengan puluhan klien untuk memajukan bisnis mereka, dan sekarang giliran bisnis Anda untuk kami layani. Hubungi tim kami segera untuk melakukan kerja sama dengan Toffeedev.

Share this post :

Capai Target Pasar Bisnis Anda!

Dapatkan Konsultasi Gratis bersama ToffeeDev!

Scroll to Top
WhatsApp chat