Penetration Testing Adalah: Definisi, Tahapan, dan Cara Kerjanya

penetration testing adalah

Apakah Anda sedang mencari tahu mengenai apa itu penetration testing? Penetration testing adalah proses pengujian keamanan yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kerentanan pada sistem atau jaringan tersebut. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk melakukan aksi kejahatan seperti peretasan atau pencurian data.

Anda akan mempelajari mengenai apa yang dimaksud dengan penetration testing secara lebih mendalam, mulai dari pengertian, tahapannya, hingga metodologinya. Mari simak selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Penetration Testing

Penetration testing adalah suatu metode untuk menguji keamanan sistem atau jaringan dengan cara mensimulasikan serangan yang dilakukan oleh hacker. Penetration testing biasanya dilakukan oleh para ahli keamanan atau ethical hacker yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup dalam melakukan tes keamanan.

Tujuan utama dari penetration testing adalah untuk menemukan kelemahan atau kerentanan pada sistem atau jaringan sehingga dapat diatasi sebelum diserang oleh penyerang yang jahat. Dalam melakukan pen testing, para ahli keamanan akan menggunakan berbagai teknik dan alat untuk menemukan kelemahan dan kerentanan pada sistem atau jaringan yang diuji.

Baca Juga : Pengertian Usability Testing dan Fungsinya Saat Membuat Website

Tahapan Penetration Testing

Tahapan dalam melakukan penetration testing terdiri dari beberapa langkah yang harus diikuti untuk mendapatkan hasil yang akurat dan efektif. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam melakukan penetration testing.

1. Planning (Perencanaan)

Tahap pertama dalam melakukan penetration testing adalah perencanaan. Pada tahap ini, para ahli keamanan akan menentukan tujuan dari pen testing, ruang lingkup sistem atau jaringan yang akan diuji, dan metode pen testing yang akan digunakan. Selain itu, para ahli keamanan juga akan melakukan identifikasi terhadap risiko dan potensi ancaman yang mungkin muncul selama proses pen testing.

2. Scanning (Pemindaian)

Setelah melakukan perencanaan, para ahli keamanan akan melakukan pemindaian. Dilakukannya pemindaian ini terhadap sistem atau jaringan yang akan diuji untuk mencari kelemahan dan kerentanan yang mungkin ada. Pemindaian dilakukan dengan menggunakan berbagai alat dan teknik seperti port scanning, vulnerability scanning, dan network mapping.

3. Gaining Access (Mendapatkan Akses)

Tahap selanjutnya dalam melakukan penetration testing adalah untuk mendapatkan akses. Akses yang dimaksud dalam tahap ini adalah akses ke dalam sistem atau jaringan yang diuji. Akses tersebut akan didapatkan melalui kelemahan atau kerentanan yang ditemukan pada tahap sebelumnya. Tahap ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa rentan sistem atau jaringan tersebut terhadap serangan yang mungkin dilakukan oleh penyerang atau hacker.

4. Maintaining Access (Mempertahankan Akses)

Setelah berhasil mendapatkan akses, para ahli keamanan perlu mempertahankan akses tersebut. Para ahli keamanan akan mencoba untuk mempertahankan akses ke dalam sistem atau jaringan yang diuji setelah berhasil mendapatkan akses pada tahap sebelumnya. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif sistem atau jaringan dalam mencegah penyerang atau hacker untuk mempertahankan akses ke dalam sistem atau jaringan tersebut.

5. Analysis (Analisis)

Tahap terakhir dalam melakukan penetration testing adalah analisis. Tahap ini, ahli keamanan akan menganalisis hasil dari pen testing untuk mengevaluasi kelemahan dan kerentanan yang ditemukan pada sistem tersebut. Setelah kelemahan dan kerentanan ditemukan, para ahli keamanan akan melakukan analisis untuk menentukan tingkat risiko dari kelemahan dan kerentanan tersebut.

Selanjutnya, para ahli keamanan akan membuat laporan dari hasil pen testing yang dilakukan. Laporan akan berisi informasi tentang kelemahan dan kerentanan yang ditemukan, tingkat risiko, dan rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan dan kerentanan tersebut.

Baca Juga : Apa itu A/B Testing? Cara Tepat Tingkatkan Conversion Rate Website

Jasa SEO

Metodologi Penetration Testing

Dalam melakukan penetration testing, ada beberapa metodologi yang dapat dilakukan, sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup dari jaringan atau sistem yang akan diuji. Berikut ini adalah beberapa metodologi pen testing yang dapat digunakan.

1. External Testing

External testing adalah metode pen testing di mana para ahli keamanan mencoba untuk melakukan serangan dari luar jaringan atau sistem yang akan diuji. Dengan metode external testing, para ahli keamanan akan mencoba untuk mengetahui kelemahan dan kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang dari luar jaringan atau sistem tersebut. Metode external testing sering digunakan untuk menguji keamanan jaringan atau sistem yang terhubung ke internet atau jaringan publik.

2. Internal Testing

Internal testing adalah metode pen testing di mana para ahli keamanan mencoba untuk melakukan serangan dari dalam jaringan atau sistem yang akan diuji. Tujuan dari dilakukannya metode internal testing bukan hanya karena ada kemungkinan ada karyawan yang “nakal”, tetapi juga untuk melindungi aset internal dari serangan luar, seperti karena ada karyawan yang terkena phising.

3. Blind Testing

Blind testing adalah metode pen testing di mana para ahli keamanan hanya diberikan sedikit informasi mengenai sistem atau jaringan yang akan diuji. Dengan metode blind testing, para ahli keamanan akan mencoba untuk melakukan serangan tanpa memiliki informasi yang cukup mengenai sistem atau jaringan tersebut. Dengan begitu, tim keamanan dapat merasakan bagaimana serangan terjadi dalam situasi real-time sehingga dapat memperkuat sistemnya.

4. Double-Blind Testing

Double-blind testing adalah metode pen testing di mana para ahli keamanan tidak memiliki informasi apa pun mengenai sistem atau jaringan yang akan diuji dan juga tidak diberitahu bahwa pen testing sedang dilakukan. Dalam metode double-blind testing, tim keamanan tidak akan memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan yang disimulasikan. Seperti di dunia nyata, mereka juga kemungkinan tidak akan punya waktu untuk memperkuat pertahanan mereka sebelum upaya hacking dilakukan.

5. Targeted Testing

Targeted testing adalah metode pen testing di mana para ahli keamanan fokus untuk mencari kelemahan dan kerentanan pada suatu bagian atau aspek tertentu dari jaringan atau sistem yang akan diuji. Metode targeted testing sering digunakan untuk menguji keamanan jaringan atau sistem yang memiliki fokus yang spesifik pada suatu bagian, seperti aplikasi atau perangkat lunak tertentu.

Baca Juga : Cyber Crime Adalah: Definisi, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Penetration testing adalah proses penting dalam menguji keamanan jaringan atau sistem yang digunakan oleh perusahaan. Nah, jika Anda membutuhkan jasa web developer untuk membantu mengembangkan keamanan website Anda, ToffeeDev siap membantu. Tim kami terdiri dari para ahli di bidang pengembangan web yang dapat membantu memastikan website Anda aman dari serangan cyber. Hubungi kami sekarang juga untuk mendapatkan solusi pengembangan web yang tepercaya dan aman!

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat