Apa Itu Decacorn?

apa itu decacorn

Apa itu decacorn? Secara umum, decacorn merujuk pada salah satu perusahaan startup besar. Istilah ini biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan kelas perusahaan startup berdasarkan aspek keuangan mereka.

Beberapa tahun terakhir, istilah ini menjadi topik obrolan yang cukup hangat di tengah masyarakat, baik secara langsung maupun di dunia maya. Namun, banyak orang awam yang belum memahami istilah tersebut karena istilah ini memang tidak familier bagi sebagian orang.

Maka dari itu, ToffeeDev akan mengajak Anda untuk memahami apa itu decacorn dan apa saja contoh perusahaan startup decacorn. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Decacorn?

Decacorn adalah istilah yang merujuk pada perusahaan startup yang besar dan memiliki valuasi lebih dari 10 miliar USD. Perusahaan yang masuk kategori decacorn dinilai berdasarkan aspek keuangan mereka.

Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kelas decacorn biasanya memiliki pertumbuhan yang cepat dan telah mencapai tahap yang komprehensif dalam melaksanakan bisnisnya.

Baca Juga: 7 Start-up Baru di Indonesia

Perbedaan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn

Berikut ini beberapa perbedaan antara unicorn, decacorn, dan hectocorn.

1. Unicorn

Unicorn adalah istilah bagi perusahaan yang nilai valuasinya sudah mencapai 1 miliar USD atau sebesar 14 triliun rupiah lebih. 

Perusahaan yang termasuk dalam kelas unicorn biasanya memiliki pertumbuhan yang cepat dan memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di industri mereka. 

Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak perusahaan bahkan dari startup yang mampu mendapat gelar unicorn. Bahkan Indonesia juga memiliki perusahaan yang berhasil meraih gelar unicorn yakni Traveloka, OVO, dan Bukalapak.

Baca Juga: 6 Start-up Yang Berkembang Pesat Di Indonesia

2. Decacorn

Decacorn adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni gabungan dari kata “deca” yang berarti sepuluh, dan “unicorn” yang merujuk pada perusahaan startup yang memiliki valuasi lebih dari 10 miliar USD.

3. Hectocorn

Hectocorn adalah istilah bagi perusahaan yang memiliki nilai valuasinya hingga mencapai 100 miliar USD. Istilah ini diciptakan untuk menggambarkan perusahaan startup yang tergolong dalam kelas yang lebih tinggi dibandingkan dengan unicorn atau decacorn.

banner

4 Contoh Perusahaan Start-Up Decacorn

Ingin mengetahui apa saja contoh perusahaan startup decacorn? Berikut beberapa contoh perusahaan decacorn yang berhasil berkembang dengan pesat.

1. Grab

Grab adalah sebuah perusahaan startup asal Singapura yang menyediakan layanan transportasi on-demand, termasuk layanan pemesanan taksi, mobil, dan sepeda motor. Grab memiliki valuasi lebih dari 1 miliar USD, sehingga termasuk dalam kelas unicorn. 

Grab pertama kali didirikan pada tahun 2012 sebagai platform pemesanan taksi online, dan telah mengembangkan layanan ke berbagai negara di Asia Tenggara. 

Setelah mengakuisisi Uber pada tahun 2018, Grab tidak lagi hanya menyediakan layanan transportasi biasa. Grab, yang merupakan Super App terkemuka di Asia Tenggara, menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, dan hiburan digital. 

Grab menjadi perusahaan yang lebih kompleks dan menawarkan lebih banyak layanan kepada pelanggannya.

Baca Juga: Cara Menyusun Strategi Pemasaran E-commerce yang Tepat

2. ByteDance

ByteDance adalah perusahaan teknologi asal China yang memiliki nilai valuasi terbesar di dunia. Nilai valuasi yang mereka miliki sudah mencapai 140 miliar dolar atau sekitar 2 juta triliun rupiah. 

Saat ini, ByteDance bahkan telah mengakuisisi dan mengombinasikan dua startup media sosial ternama pada masanya yaitu Musically dan Douyin menjadi aplikasi baru yang bernama TikTok. Kini, hampir setengah dunia menggunakan aplikasi TikTok sebagai media sosial sehari-hari. ByteDance telah menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, dan terus tumbuh di pasaran.

3. SpaceX

Pada tahun 2002, Elon Musk mendirikan perusahan teknologi bernama SpaceX di Hawthorne, California, Amerika Serikat. SpaceX merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ruang angkasa, seperti pembuatan roket atau transportasi luar angkasa lainnya. 

Perusahaan ini berfokus pada pengembangan teknologi ruang angkasa dan pengiriman pesawat ke luar angkasa, seperti proyek perjalanan ke Mars. 

SpaceX telah mencapai valuasi sebesar 21,5 miliar USD atau 314 triliun rupiah dalam beberapa tahun ini. Kini, SpaceX telah menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

4. GoTo

GoTo adalah perusahaan gabungan antara Gojek dan Tokopedia. Perusahaan ini identik dengan warna hijau, dan menjadi satu-satunya startup asal Indonesia yang termasuk dalam kelas decacorn. 

GoTo memiliki nilai valuasi sebesar 18 miliar USD dan menjadikan satu-satunya perusahaan Indonesia yang berhasil mencapai kelas decacorn. Perusahaan ini telah menjadi salah satu perusahaan terbesar dan terkuat di Indonesia, dan terus tumbuh di berbagai pasar.

Baca Juga: Pahami Perbedaan E-commerce dan Marketplace Berikut Ini

Selain perusahaan yang telah disebutkan di atas, ada banyak perusahaan startup lain yang sedang merintis dan berpeluang untuk tumbuh pesat di sektornya masing-masing. Media sosial dan Digital Marketing menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong perkembangan perusahaan startup Anda. 

Anda dapat meningkatkan brand awareness dan menarik lebih banyak pelanggan dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat. Menggunakan taktik ini, dapat membantu perusahaan start-up Anda tumbuh dan berkembang dengan pesat.

Membangun startup memang bukanlah perkara yang mudah, apalagi sebuah perusahaan memiliki banyak hal yang perlu dikerjakan. Oleh karena itu, Anda dapat menyerahkan sebagian pekerjaan ke rekan bisnis tepercaya, seperti urusan pemasaran digital ke ToffeeDev, agensi Digital Marketing terbaik di kelasnya. 

ToffeeDev menyediakan jasa Digital Marketing, mulai dari SEO hingga iklan media sosial yang pasti tepat sasaran. Hubungi kami segera dan mari bekerja sama untuk mengembangkan start-up Anda agar lebih banyak dikenal masyarakat.

Share this post :

Scroll to Top