Bagaimana tahapan pembuatan prototype yang benar? Pembuatan sebuah produk, dari bahan baku sampai dijual ke pasar, membutuhkan perjalanan yang panjang. Produsen biasanya memulai langkah dalam pembuatan produk dari penyusunan ide dasar terlebih dahulu. Mereka akan memikirkan jenis produk apa yang akan dibuat. Hal itu dilakukan agar produk dapat menjangkau target pasar. Lalu, langkah penting selanjutnya adalah merealisasikan konsep tersebut lewat produk setengah jadi atau prototype.
Pembuatan prototype sangat penting dilakukan agar barang jadi yang akan dipasarkan bisa sesuai dengan ekspektasi perusahaan dan kebutuhan target pasar. Pada tahapan ini juga, produsen dapat menilai kekurangan atau faktor yang dapat ditambahkan pada barang produksi. Lalu, bagaimana tahapan pembuatan prototype yang benar?
Daftar Isi
ToggleApa Itu Prototype?
Prototype bisa diartikan sebagai satu versi potensial yang dibuat untuk memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah bentuk akhir dari produk. Istilah prototype lebih familier di kalangan produk teknologi seperti software hingga perangkat keras seperti komputer hingga robot. Para produsen produk ini membuat prototype untuk memberikan gambaran fungsi perangkat yang dipasang, mencari kekurangan, hingga mencoba menambah fitur lainnya sebelum membuat versi akhir dari perangkat tersebut.
Pembuatan prototype dapat memakan waktu lama karena harus melalui berbagai proses sebelum mendapat versi akhir. Oleh karena itu, proses trial and error umum diterapkan pada tahapan prototyping.
Baca Juga: Mengenal Tahapan Pembuatan Prototype Produk
6 Tahapan Pembuatan Prototype Produk
Secara umum, terdapat empat tahapan pembuatan prototype yang diterapkan oleh para produsen. Pada tahapan inilah mereka menentukan barang apa yang dibuat dan mencari bentuk terbaik untuk dipasarkan kepada target pasar. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Melihat Kebutuhan Target Konsumen
Langkah pertama pada tahapan pembuatan prototype adalah mengidentifikasi kebutuhan target konsumen. Anda dapat melakukan survei tentang tingkat kepuasan mereka terhadap suatu barang atau layanan. Dari situ, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan data tentang keinginan mereka terhadap suatu produk dalam memenuhi kebutuhan.
Misalnya, Anda sebagai pengusaha produksi gaming keyboard melakukan riset terhadap sejumlah gamer. Dari riset tersebut, mayoritas gamer menginginkan keyboard yang memiliki lampu untuk memudahkan mereka dalam bermain game saat malam hari.Â
2. Mendefinisikan Produk dari Ide yang Tersedia
Setelah mengetahui kebutuhan konsumen, langkah berikutnya ialah mendefinisikan produk berdasarkan ide-ide yang tersedia. Tahapan ini melibatkan merumuskan konsep produk yang jelas dan spesifik. Anda perlu memikirkan fitur utama, fungsi produk, sekaligus manfaatnya yang relevan dengan kebutuhan target pasar. Tahap ini juga melibatkan brainstorming dengan tim pengembang lainnya untuk mengeksplorasi berbagai ide dan memilih spesifikasi fitur yang paling potensial.
3. Mulai Merancang dan Membuat Prototype
Tahap berikutnya, Anda mulai mewujudkan ide-ide yang dipilih menjadi bentuk fisik produk atau jasa. Proses perancangan dimulai dengan membuat sketsa awal atau blueprint dari produk. Setelah itu, pembuatan prototipe fisik dilakukan menggunakan bahan-bahan yang sesuai. Teknologi seperti pencetakan 3D sering digunakan dalam tahap ini untuk menciptakan model awal yang mendekati produk akhir.
Baca Juga: Memahami Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
4. Melakukan Uji Coba yang Diperlukan
Setelah prototipe selesai dibuat, proses pengembangan produk dilanjutkan dengan melakukan berbagai uji coba demi memastikan bahwa produk berfungsi sesuai dengan harapan. Uji coba ini bisa meliputi uji kualitas, uji ketahanan, dan uji penggunaan. Feedback dari uji coba ini sangat penting untuk mengetahui kelemahan dan area yang perlu diperbaiki oleh tim pengembang.
5. Revisi atau Pembuatan Ulang Produk dengan Penambahan Nilai
Berdasarkan hasil uji coba, mungkin akan diperlukan revisi atau pembuatan ulang prototipe. Tahap ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada model produk awal selama uji coba dan menambahkan nilai lebih pada produk akhir. Perubahan yang dilakukan bisa berupa penyesuaian desain, peningkatan fitur, atau perbaikan kualitas bahan.
6. Finalisasi Produk dan Pemasaran Kepada Target Pasar
Tahap terakhir adalah finalisasi produk, di mana semua revisi telah diselesaikan dan produk siap untuk disebar luaskan alias di produksi massal. Setelah itu, strategi pemasaran harus disiapkan untuk memperkenalkan produk kepada target pasar. Pemasaran yang efektif akan memastikan bahwa produk mendapatkan perhatian yang layak dan mencapai konsumen yang tepat.
4 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Prototype Produk
Pembuatan prototype juga memiliki manfaat yang dapat Anda rasakan selaku produsen. Manfaat tersebut adalah:
1. Bahan Presentasi untuk Mencari Investor
Anda dapat menjadikan prototype sebagai bahan presentasi untuk mencari investor. Kuncinya adalah membuat prototype sebagus mungkin dan menjelaskan setiap detail yang ada. Sehingga, sampel tersebut dapat menarik perhatian investor agar mendukung pengembangan produk lewat kucuran dana.
2. Mengetahui Kebutuhan Pengguna
Pembuatan prototype juga dapat berfungsi sebagai cara Anda untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Jadi, prototipe yang dibuat pun memang benar-benar tepat guna dan mampu menjawab masalah target pasar.
3. Menjadi Acuan untuk Pengembangan Produk
Karena Anda sudah mengetahui kebutuhan atau ekspektasi yang diharapkan pengguna dari versi final barang produksi, prototype dapat menjadi acuan untuk pengembangan produk berikutnya. Anda dapat menambah fitur baru atau mengurangi fitur yang tidak perlu sehingga sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Menghemat Waktu dan BiayaÂ
Pembuatan prototype juga dapat menghemat biaya dan waktu produksi. Anda tidak perlu menelan kerugian karena memproduksi barang yang tidak sesuai target pasar. Dengan kata lain, pembuatan prototype produk membantu Anda mendapat keuntungan dengan maksimal.
Baca Juga: Pengertian dan Tujuan Pembuatan Prototype
Setelah versi final dari prototype sudah jadi, tentu akan diperlukan strategi marketing agar produk Anda bisa dipasarkan dengan baik sesuai target pasar. Banyak cara yang bisa dilakukan, mulai dari memasang iklan di media sosial, mengadakan acara peluncuran produk, hingga menggunakan jasa Digital Marketing dari ToffeeDev.
Sebagai digital agency profesional, ToffeeDev akan membantu menyusun dan mengeksekusi strategi Digital Marketing untuk kebutuhan bisnis Anda, mulai dari pembuatan website, pemasangan ads, hingga jasa seo. Segera hubungi ToffeeDev dan konsultasikan kebutuhan Digital Marketing Anda bersama kami sekarang juga!