Behavioral Segmentation: Strategi Marketing Efektif untuk Tingkatkan Pelanggan

Apakah Anda pernah mendengar tentang sebuah strategi marketing bernama behavioral segmentation? Mungkin ada yang sudah pernah mengetahuinya, tapi ada juga yang belum. Behavioral segmentation merupakan salah satu strategi marketing yang efektif untuk meningkatkan pelanggan dan menyasar segmen pasar yang ingin dituju.

Dari segi manfaatnya saja, strategi ini sudah cukup menggiurkan untuk dicoba. Sayangnya, masih banyak bisnis yang malah tidak peduli dengan behavioral segmentation. Menurut mereka, behavioral segmentation masih dirasa kurang efektif menjangkau lebih banyak audiens. 

Ketika diminta untuk membuat segmentasi pasar dari bisnis Anda, apa yang biasanya dilihat? Pasti dari segi demografis, geografis, psikografis, hingga tingkat ekonomi. Hal itu tidaklah salah. Malah Anda sudah berada di jalan yang benar. Namun behavioral segmentation juga menawarkan beberapa kelebihan lainnya karena mampu menargetkan pelanggan dengan jauh lebih spesifik.

Kenapa behavioral segmentation dinilai bisa mampu menargetkan pelanggan dengan lebih spesifik? Jawabannya cukup panjang dan bisa Anda baca dengan lebih lengkap melalui informasi yang telah dirangkum tim ToffeeDev di bawah ini. Cek artikel ini sekarang juga!

Mengenal Behavioral Segmentation

Setiap manusia memiliki perilaku yang berbeda-beda. Mereka juga memiliki kebiasaan yang sering dilakukan setiap harinya. Arti kata ‘perilaku’ dalam bahasa Inggris adalah behavioral. Dari sana, Anda sebenarnya sudah bisa melihat apa yang ingin dicapai dengan behavioral segmentation.

Kembali lagi ke penjelasan studi kasus, pasti Anda sering menggunakan internet. Bahkan bisa dipastikan, setiap hari selalu membuka dunia maya untuk mencari berbagai informasi menarik, mencari hiburan, hingga mendukung pekerjaan Anda. 

Apa yang sering Anda lakukan ketika berselancar di dunia maya juga termasuk ke dalam behavioral ini. Itulah yang coba dikelompokkan dan dijadikan kumpulan pelanggan potensial untuk bisnis. 

Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Target Market Bisnis?

Jadi, behavioral segmentation adalah sebuah strategi dalam dunia marketing yang menargetkan pelanggan berdasarkan tindakan spesifik mereka di dalam website. Secara lebih jelas, strategi ini menjadi proses memilah dan mengelompokkan pelanggan berdasarkan perilaku yang mereka tunjukkan.

Perilaku ini mencakup apa saja produk dan konten yang mereka konsumsi. Selain itu juga memperhatikan interaksi mereka dengan aplikasi, website, hingga bisnis tertentu. Tidak dapat dimungkiri bahwa perilaku pelanggan yang berhubungan dengan bisnis pasti persinggungan dengan psikologi mereka. 

Ketika Anda melihat sebuah kelompok pelanggan dengan perilaku yang sama, maka dari sana akan terdapat pemahaman tentang bagaimana mengirimkan pesan marketing khusus untuk mereka. Dengan begitu, bisnis dapat membuat pesan atau iklan yang memang dirancang khusus untuk audiens tersebut. 

Kok bisnis bisa mengetahui perilaku dari pelanggan di internet? Sebenarnya ini sudah bukan rahasia lagi. Anda pasti sering melihat iklan suatu produk di internet yang dalam beberapa waktu terakhir sedang dicari. Itu menjadi salah satu bagian dari kinerja behavioral segmentation ini. Mereka akan mengambil informasi dari riwayat penelusuran, pencarian, dan cookie untuk membangun profil dari pelanggan. Dari data tersebut, maka bisnis bisa memberikan penawaran yang paling sesuai dengan preferensi dari data pelanggan. 

Ketika behavioral segmentation didukung dengan data demografis dan psikografis, maka hasilnya menjadi lebih bagus untuk melihat ‘isi’ masing-masing dari pelanggan. Bahkan dukungan behavioral segmentation membuat aktivitas ini menjadi lebih mudah.

Dari penjelasan di atas, Anda sudah bisa menangkap bagaimana cara kerja behavioral segmentation itu sendiri. Tapi masih banyak pembahasan tentang strategi marketing ini yang juga perlu Anda baca lebih lengkap.

Baca Juga: 5 Cara Menentukan Segmentasi Pasar dengan Tepat

Pengelompokkan Pelanggan dalam Behavioral Segmentation

Pengelompokkan pelanggan dalam behavioral segmentation menjadi informasi yang memang perlu Anda ketahui sebelum mulai menjalankan strategi marketing ini. Tanpa adanya pengetahuan tentang pengelompokkan ini, maka penerapan behavioral segmentation menjadi kurang maksimal. Bahkan Anda tidak bisa menjalankannya dengan jelas dan tepat. 

Behavioral segmentation memiliki pengelompokkan pelanggan sendiri. Total ada empat pengelompokkan di dalam behavioral segmentation, yaitu:

  • Penggunaan para pengguna internet terhadap suatu produk atau layanan.
  • Sikap para pengguna internet terhadap produk, layanan, atau brand.
  • Kecenderungan pembelian dari para pengguna internet, seperti hanya mau membeli ketika ada promo diskon saja.
  • Pengetahuan tentang brand dan produk yang tersedia.

Dari empat kelompok di atas, behavioral segmentation bisa lebih dilakukan. Bisnis yang menerapkan strategi marketing bisa mengetahui bagaimana para pengguna internet bersikap, menggunakan, mengetahui, dan membeli sebuah produk, layanan, atau brand tersebut. 

Informasi yang dimiliki oleh bisnis yang menjalankan behavioral segmentation pun lebih mudah untuk dikumpulkan. Alasannya karena sudah jelas ada pengelompokkan yang lebih tepat dan sesuai koridornya. Jadi tidak perlu lagi meraba-raba atau bingung ketika data itu dipegang. Semuanya menjadi lebih jelas dengan behavioral segmentation

Akhirnya, keuntungan yang bisa didapatkan adalah kemudahan dalam membuat promosi produk atau layanan karena menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Sangat menarik untuk membahas behavioral segmentation lebih dalam karena efek yang diberikan bagi bisnis juga sangat besar. Apa lagi informasi menarik tentang strategi marketing ini?

Jasa SEO

3 Alasan Pentingnya Behavioral Segmentation

Behavioral segmentation yang telah dijalankan dari langkah awal, yakni melakukan pengelompokkan bisa mulai dikerjakan. Namun sebelum itu, Anda harus memahami beberapa alasan mengapa penting untuk menjalankan behavioral segmentation

Ada beberapa manfaat yang sangat bisa dirasakan ketika Anda menjalankan strategi marketing ini dalam bisnis. Total ada tiga manfaat dari pentingnya behavioral segmentation, yaitu:

1. Personalisasi

Behavioral segmentation tidak hanya berbicara tentang produk atau layanan apa yang memang disukai oleh suatu kelompok tertentu. Namun strategi ini juga membantu Anda dalam memahami website atau situs lain yang mereka sering kunjungi. Selain itu Anda juga bisa tahu jenis pesan seperti apa yang sering mereka respon dengan cepat, hingga berakhir dengan pembelian. Dengan pengetahuan ini, Anda bisa lebih mudah meningkatkan konversi bisnis untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi.

Baca Juga: Manfaatkan Teknik Inbound Marketing Untuk Kesuksesan Bisnis Anda

2. Alokasi anggaran

Maksud dari alokasi anggaran adalah Anda sudah mengetahui kelompok mana yang memang cocok dengan bisnis Anda. Kemudian, Anda bisa lebih fokus untuk menargetkan kelompok tersebut. Jadi segala bentuk upaya marketing hingga hal-hal lainnya yang bersinggungan langsung dengan anggaran bisa langsung difokuskan dengan kelompok tersebut sehingga meningkatkan konversi.

3. Identifikasi

Anda sudah melihat pola perilaku dari suatu kelompok. Kemudian Anda pasti melakukan identifikasi bagaimana caranya mendapatkan kelompok itu sebagai pelanggan tetap. Tapi tidak hanya itu saja. Anda juga bisa melakukan identifikasi untuk melihat tren yang dapat terjadi di masa depan. Pola yang ada membuat Anda bisa tahu bagaimana tren di masa depan sehingga strategi marketing dan bisnis yang dijalankan menjadi lebih efektif.

Ketiga manfaat atau alasan mengapa behavioral segmentation itu penting menjadi pondasi yang kuat untuk Anda. Pondasi yang kuat ini menjadi dasar utama Anda dalam menjalankan behavioral segmentation sejak dini. Itulah mengapa Anda jangan sampai melewatkan strategi marketing yang satu ini. Masih banyak lagi keuntungan yang bisa didapatkan ketika menjalankan behavioral segmentation ini. 

Baca Juga: Kenali Keunggulan Email Marketing untuk Bisnis Anda

Tipe-tipe Behavioral Segmentation

Sebelum masuk untuk membahas bagaimana menjalankan strategi dalam behavioral segmentation, Anda harus mengetahui tipe-tipe dari strategi marketing ini. Terdapat cukup banyak tipe behavioral segmentation. Bahkan ada tujuh. Apa saja tipe-tipenya?

1. Berdasarkan acara tertentu

Tipe behavioral segmentation ini fokus kepada bagaimana para pelanggan hanya mau berbelanja ketika ada acara tertentu saja. Pasti banyak yang suka belanja ketika memang sedang ada program diskon. Itu bukanlah hal yang salah. 

Jika memang Anda ingin menargetkan pelanggan dengan perilaku seperti ini, maka proses penargetan menjadi lebih mudah lagi. Anda bisa membuat program diskon sehingga mampu menarik perhatian mereka untuk membeli produk atau layanan bisnis ini.

2. Berdasarkan perilaku pembelian dan penggunaan

Tipe lainnya dari behavioral segmentation adalah perilaku pembelian dan penggunaan. Perilaku pembelian pelanggan pasti berbeda-beda. Ada yang harus melihat barang itu secara langsung itu memutuskan mau membeli atau tidak. Kemudian ada yang menghabiskan waktu hingga beberapa hari untuk melihat produk itu di website sebelum memutuskan untuk membeli. 

Beberapa hal yang bisa dilihat dalam tipe ini adalah:

  • Berapa banyak interaksi dengan bisnis Anda yang dibutuhkan pelanggan sebelum melanjutkan ke arah konversi.
  • Kueri penelusuran apa yang digunakan pelanggan untuk menemukan brand, produk, dan layanan Anda.
  • Pertanyaan apa yang diajukan pelanggan saat melakukan chatting dengan bagian customer service bisnis Anda di dalam proses pendekatan untuk konversi.

Tipe perilaku seperti ini bisa memberikan Anda informasi tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pelanggan dari melihat produk hingga akhirnya melakukan konversi alias pembelian.

Baca Juga: Brand Switching : Pengertian, Faktor dan Cara Mencegahnya

3. Berdasarkan loyalitas pelanggan

Tidak dapat dimungkiri bahwa setiap bisnis ingin memiliki pelanggan yang loyal. Apalagi di tengah persaingan bisnis yang ada, cukup sulit untuk mendapatkan loyalitas dari pelanggan. Melalui tipe behavioral segmentation ini, maka Anda bisa mengukur seperti apa tingkat loyalitas dari pelanggan.

Anda bisa melihat seberapa sering mereka membeli produk hingga mengikuti berbagai campaign yang dijalankan brand itu. Dengan memahami informasi tentang seberapa besar loyalitas pelanggan, Anda bisa mulai mengoptimalkan berbagai program promosi untuk waktu selanjutnya agar sesuai dengan pelanggan tipe ini. Anda akhirnya bisa mendapatkan pelanggan yang loyal, bahkan mau ikut turut serta dalam berbagai program promosi menarik.

4. Berdasarkan manfaat yang dicari

Kemudian ada tipe lainnya, yaitu pelanggan yang selalu mencoba mencari produk atau layanan dengan fitur serta manfaat paling tepat sesuai kebutuhan mereka. Pelanggan pasti senang membeli produk atau layanan yang bisa menjawab kebutuhan mereka paling penting. 

Contohnya seperti pelanggan yang secara konsisten terus membeli produk dengan biaya ongkir gratis. Keputusan ini tentu saja tidak salah karena setiap orang memiliki preferensi masing-masing. Dari sana, maka bisa terlihat bahwa mereka selalu suka ongkir gratis. Mungkin selanjutnya Anda bisa membuat program ongkir gratis ketika melakukan pembelian produk di website. Bahkan bisa didukung promo lainnya.

Beberapa hal yang bisa dilihat dalam tipe ini adalah apa saja yang mereka butuhkan:

  • Kualitas: Apa yang membuat produk Anda lebih baik dari pesaing Anda?
  • Penggunaan: Bagaimana produk itu bisa menguntungkan pelanggan Anda ketika mereka menggunakannya?
  • Feedback pelanggan: Apakah pelanggan Anda senang dengan produk dan layanan, atau malah ada beberapa hal yang harus diperbaiki?
  • USP: Apa yang membuat produk Anda unik dibandingkan produk dari  pesaing yang sudah ada?
  • Manfaat tambahan: Apakah ada keuntungan lain yang dapat diterima pelanggan ketika sudah membeli produk atau layanan Anda?

Ketika sudah memahami apa manfaat yang dicari pelanggan, Anda lebih mudah dalam meningkatkan konversi bagi bisnis.

Baca Juga: Pengertian dan Belajar Marketing Funnel

5. Berdasarkan customer journey

Di dalam behavioral segmentation, ternyata bisa menggunakan customer journey yang biasa dikenal dengan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action):

  • Attention: Pelanggan menjadi sadar terhadap brand, produk, atau layanan.
  • Interest: Rasa ingin tahu pelanggan berkembang menjadi minat yang lebih dalam.
  • Desire: Pelanggan mulai membayangkan produk dalam kehidupan sehari-hari mereka.
  • Action: Pelanggan siap untuk membeli.

Dengan menggunakan customer journey, maka Anda bisa lebih mudah untuk mendapatkan target sesuai tujuan bisnis. Salah satunya adalah untuk menarik pelanggan ke bagian Attention dalam AIDA, Anda bisa membuat iklan yang cukup berefek dan masuk ke dalam kehidupan mereka. Dengan begitu, mereka sadar bahwa ada brand, produk, atau layanan yang dimiliki bisnis Anda.

6. Berdasarkan keterlibatan pelanggan

Keterlibatan pelanggan biasa dikategorikan dalam tiga tingkat, yaitu:

  • Sesekali: Pelanggan terkadang memiliki interaksi dengan brand, produk, atau layanan Anda tetapi tidak secara teratur.
  • Reguler: Pelanggan konsisten mulai berinteraksi dengan produk atau layanan Anda, tetapi tidak langsung menggunakan secara sepenuhnya.
  • Intensif: Produk atau layanan Anda tertanam dalam kehidupan pelanggan dan mereka bisa membelinya kapan saja. Bisa dibilang ini adalah pelanggan loyal tingkat tinggi.

Tipe behavioral segmentation ini selalu fokus pada tingkat keterlibatan mereka. Perilaku pelanggan pun juga bisa Anda pahami sehingga dapat menjalankan strategi bisnis lebih tepat. 

Ketika bisnis Anda mulai mendapatkan pelanggan dalam tingkat intensif, maka Anda bisa memperoleh manfaat dari sana. Namun jangan lupa untuk selalu memberikan mereka keuntungan agar mampu menjadi salah satu bagian dari strategi marketing Anda. Benar sekali, para pelanggan itu bisa menjadi agen marketing Anda dengan teknik word-of-mouth alias promosi gratis.

Baca Juga: 4 Cara Mudah Meningkatkan Facebook Likes dan Engagement

7. Berdasarkan kepuasan pelanggan

Dari seluruh tipe dalam strategi marketing ini, bisa dibilang tipe berdasarkan kepuasan pelanggan termasuk yang paling mudah. Mengapa bisa menjadi yang paling mudah? Anda bisa memanfaatkan feedback dari pelanggan untuk membantu bisnis dalam meningkatkan produk dan layanan.

Anda bisa lebih mudah memahami produk atau layanan yang perlu ditingkatkan dan perlu dipertahankan. Selain itu feedback pelanggan juga memberikan Anda informasi tentang apa yang diinginkan pelanggan sehingga lebih unggul dari pesaing.

Untuk mendapatkan feedback pelanggan, Anda bisa memberikan survei dengan penawaran diskon jika sudah melengkapinya. Cara ini sangat bagus karena mampu memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Anda bisa mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai pelanggan dalam skala luas. Jadi, apakah sudah siap untuk meningkatkan kualitas bisnis Anda?

Baca Juga: 5 Manfaat Promosi yang Memberi Dampak Positif

Dari ketujuh tipe behavioral segmentation, yaitu berdasarkan acara tertentu, berdasarkan perilaku pembelian dan penggunaan, berdasarkan loyalitas pelanggan, berdasarkan manfaat yang dicari, berdasarkan customer journey, berdasarkan keterlibatan pelanggan, dan berdasarkan kepuasan pelanggan, Anda sebenarnya bisa memanfaatkan semuanya.

Mungkin memang akan terasa sulit karena ada tujuh tipe. Kalau memang tidak bisa menjalankan semuanya, Anda bisa menjalankan satu atau dua tipe saja. Contohnya seperti memberikan promo menarik untuk tanggal-tanggal tertentu yang sudah sering dilakukan barisan e-commerce saat ini. Bisa juga memberikan manfaat produk yang memang dibutuhkan pelanggan. Dari sana, maka Anda bisa mendapatkan konversi lebih baik lagi. 

Cara Menjalankan Strategi Behavioral Segmentation

Pasti Anda mulai berpikir bagaimana cara untuk menjalankan strategi behavioral segmentation ini. Tentu saja ada berbagai cara untuk menjalankan strategi ini. Bahkan termasuk banyak. Anda perlu mengenal seluruh caranya dengan lebih lengkap agar proses pemanfaatan behavioral segmentation bisa menjadi maksimal. Berikut cara menjalankan salah satu strategi marketing ini.

1. Melakukan riset pelanggan

Pelanggan menjadi bagian penting di dalam dunia bisnis. Tanpa adanya pelanggan, maka Anda semakin sulit untuk memperhatikan pendapatan. Untuk menjalankan strategi ini, Anda harus melakukan riset pelanggan secara mendalam. Langkah ini tidak boleh dilupakan sama sekali.

Terdapat berbagai cara dalam melakukan riset pelanggan. Dimulai dari survei, wawancara, hingga identifikasi perilaku pelanggan. Ketika semua informasi yang dibutuhkan sudah Anda dapatkan, berarti sekarang menjadi lebih mudah untuk menjalankan behavioral segmentation.

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui 4 Prinsip Customer Engagement

2. Buyer persona

Apakah Anda pernah mendengar tentang buyer persona? Buyer persona adalah deskripsi yang jauh lebih detail tentang pelanggan. Informasi ini mencakup tujuan mereka membeli produk, kesulitan apa yang mereka alami ketika menggunakan produk, hingga informasi demografi serta geografis. 

Ketika sudah melakukan riset pelanggan, Anda bisa mulai mengolah data tersebut dengan menganalisanya. Menganalisa data tersebut pun tidak boleh sembarangan. Harus dengan metode dan tujuan yang jelas. Jika hasil analisis sudah didapatkan, berarti sekarang waktunya untuk membuat buyer persona yang bisa menggambarkan kelompok pelanggan atau target bisnis Anda secara jelas. 

3. Membuat customer journey map

Anda pasti sudah membaca nomor penjelasan tentang customer journey di atas. Di dalam customer journey terdapat metode AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, Action. Namun untuk customer journey kali ini, Anda tidak memerlukan. 

Buatlah customer journey map yang cocok untuk setiap buyer persona. Bagan ini dibuat untuk melihat bagaimana para pelanggan saat menggunakan produk atau layanan bisnis Anda. 

Membuat customer journey map menjadi langkah yang tepat karena menjadi sumber informasi baru agar semakin paham dengan perilaku pelanggan Anda. Jangan sampai lupa untuk membuat map ini, ya!

Baca Juga: 7 Alasan SEO Dapat Menghemat Budget Marketing Anda

4. Membuat campaign

Buyer persona dan customer journey map telah dibuat. Sekarang apa lagi yang harus dilakukan? Kini waktunya Anda membuat campaign

Membuat campaign bukanlah perkara mudah. Anda harus menggunakan berbagai tipe behavioral segmentation yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mengelompokkan pelanggan ke dalamnya sesuai kategori tertentu. 

Dari sana, Anda bisa mulai membuat campaign paling sesuai dengan perilaku dan minat dari pelanggan. Akhirnya apa yang bisa didapatkan? Anda bisa menjadi mudah untuk mendapatkan konversi lebih tinggi karena apa yang sudah dibuat memang sesuai dengan pelanggan kebanyakan. Bahkan bisa saja ada pelanggan baru yang datang dan menjadi loyal terhadap bisnis Anda. 

Dengan beberapa cara menjalankan strategi behavioral segmentation di atas, Anda bisa menjalankan hal ini dengan lebih tepat sasaran. Selain itu, masih ada satu penjelasan lagi tentang behavioral segmentation yang akan mendukung strategi-strategi ini.

Strategi Pendukung Behavioral Segmentation

Keempat cara menjalankan behavioral segmentation di atas perlu didukung oleh strategi lainnya. Ada beberapa strategi pendukung yang akan membuat behavioral segmentation menjadi lebih efektif dan membawa keuntungan lebih besar lagi. Apa saja strategi pendukung di dalam aktivitas marketing ini?

1. Cek perilaku lama pelanggan

Setiap pelanggan pasti memiliki perilaku yang berbeda. Termasuk perilaku mereka pada masa lalu. Namun apakah kamu tahu kalau perilaku lama bisa menjadi indikator besar untuk perilaku pada masa depan? Walaupun cukup banyak perilaku yang bisa berubah ketika mengenal berbagai hal baru di internet, namun tetap saja hal ini patut Anda ketahui. 

Anda bisa membuat penilaian yang lebih kuat terhadap pelanggan. Mungkin hal ini layaknya melihat pertumbuhan ekonomi hingga saham pada waktu mendatang. Salah satu website yang sering memanfaatkan strategi ini adalah YouTube. Mereka bisa menargetkan ulang penggunanya dengan video serupa walaupun mungkin tidak terlalu menarik. 

Tapi dengan tetap menampilkan video dan iklan serupa seperti konten yang pernah mereka tonton, maka penggunanya bisa kembali menunjukkan perilaku yang dulu pernah dilakukan pada masa depan.

Baca Juga: 5 Cara Memenangkan Hati Konsumen dengan Mudah

2. Menggunakan segmentasi berbasis lokasi

Penggunaan lokasi sebagai salah satu segmentasi atau pengelompokan bukan menjadi satu hal yang baru. Dengan mengamati data lokasi para pelanggan, Anda bisa memberikan mereka pesan campaign sesuai posisi mereka. Pernah mendapatkan SMS promosi ketika sedang melewati sebuah pusat perbelanjaan? Isi SMS promosi itu bahkan membahas diskon di pusat perbelanjaan yang ada di dekat Anda. 

Cara mengirimkan pesan SMS itu disebut sebagai geofencing. Ini adalah merupakan strategi untuk mengirim SMS ke pengguna aplikasi ketika mereka sedang aktif di sebuah lokasi tertentu, seperti dalam radius 1 kilometer dari lokasi bisnis Anda.

Untuk memberikan pesan ini tentu saja harus didukung dari perilaku pelanggan yang memang sedang menyalakan fitur location di smartphone mereka. Cara ini bisa menciptakan satu gelombang pelanggan baru ke bisnis Anda. Mereka bisa saja tertarik untuk menggunakan produk atau layanan Anda ketika mendapatkan SMS itu. Jadi, jangan pernah lewatkan kesempatan untuk menggunakan strategi ini dalam behavioral segmentation

3. Harga berdasarkan perangkat

Apa maksud dari harga berdasarkan perangkat? Persaingan bisnis yang ketat pada hari ini membuat banyak bisnis berlomba-lomba memberikan harga semurah mungkin. Strategi perang harga itu sama sekali tidak salah. Namun tidak semua bisnis dapat menggunakan cara ini. 

Saat ini persaingan bisnis tidak hanya soal perang harga saja. Jika mengesampingkan harga, perang kualitas menjadi poin utama. Contohnya perang antara Apple vs merek PC lain. Apple memiliki citra sebagai produk yang eksklusif dengan harga mahal. Penilaian itu sama sekali tidak salah. Memang begitulah citra yang coba dibangun oleh Apple sendiri.

Sebaliknya, PC atau perangkat Android memang lebih murah dibandingkan Apple. Itulah yang membuat perangkat ini lebih disukai dan digunakan banyak orang. Ternyata memang ada pemahaman dalam sensitivitas harga berdasarkan perangkat. 

Dari penjelasan tentang Apple vs merek PC lain, bisa terlihat kalau jangan pernah takut untuk mematuk harga dari produk atau layanan Anda. Pada akhirnya, semua bisnis memiliki pasar tersendiri. Jadi jangan pernah takut kehilangan pelanggan karena selalu ada calon konsumen potensial pada waktunya. 

Baca Juga: Peran Digital Marketing dalam Mempengaruhi Konsumen Anda

4. Menggunakan fitur produk pendukung

Menyarankan produk pendukung pasti sudah sering Anda lihat dan perhatikan. Khususnya saat belanja di e-commerce. Ketika sedang membuka satu laman produk, maka di bagian bawahnya ada produk-produk lainnya yang sejenis atau menjadi pendukung produk utamanya. 

Membangun mesin untuk merekomendasikan produk pendukung ini sangatlah bagus karena dapat diamati dan membuat pelanggan tertarik. Sudah banyak bisnis yang menggunakan fitur ini. Dimulai dari Amazon sebagai pengguna pertama hingga berbagai website lainnya. Dalam sebuah riset, dijelaskan bahwa penggunaan fitur produk pendukung ini meningkatkan 35% penjualan. Apakah sekarang sudah waktunya Anda menggunakan fitur produk pendukung ini?

5. Sempurnakan Waktu Anda

Setiap pelanggan memiliki waktu berbeda-beda ketika mereka membuat sebuah website. Anda perlu memahami irama para pelanggan ketika membuka website untuk mengetahui kapan harus mengirim push notifications, email marketing, hingga berbagai pesan lainnya agar pelanggan kembali. 

Analisis behavioral segmentation sangat dibutuhkan dalam melihat waktu Anda dalam mengirimkan seluruh pesan marketing itu. Menganalisis data behavioral segmentation membuat Anda bisa lebih optimal dari segi waktu pengiriman. Bahkan bisa langsung meningkatkan konversi secara lebih baik juga.

Contohnya, Anda tidak selamanya harus mengirimkan push notification pada pagi hari ketika pelanggan baru mulai beraktivitas. Jika ternyata ada sebagian pelanggan yang sering membuka aplikasi pada sore hari, kirimkan sesaat sebelum sore hari agar mereka dapat langsung membukanya.

Banyak aplikasi yang sudah menjalankan cara ini. Dari aplikasi e-commerce, media online, hingga game. Mempertimbangkan kapan harus mengirimkan push notifications hingga email akan menjangkau dan meningkatkan pelanggan dengan lebih tepat. Jangan sampai hanya mengirimkan pesan marketing secara sembarangan karena usaha Anda hanya menjadi sia-sia belaka saja.

6. Memanfaatkan history

Jika bisnis Anda memiliki teknologi dan akses yang tepat, maka perlu untuk memanfaatkan history. Setiap pelanggan yang sering menggunakan browser pasti memiliki history tersendiri. Ketika Anda memiliki teknologi dan akses, maka jangan lupa untuk menggunakan history itu agar membuat pelanggan bisa melihat apa saja yang pernah mereka buka sebelumnya.

Contoh dari fitur ini ada di Google Drive. Di dalam Google Drive ada dasbor “Quick Access”. Dasbor ini menjadi lokasi dokumen yang baru dibuka dan yang sering dibuka dalam beberapa waktu terakhir.

Google memanfaatkan history ini di Gmail juga dengan fitur smart reply karena mampu memunculkan beberapa kata yang sering digunakan sebelumnya untuk memprediksi frasa berikutnya. Tidak hanya Google, Amazon sendiri juga menggunakan ini.

Baca Juga: 7 Tips Andalan Agar Bisnis Anda Bisa Sukses Dengan SEO

Sekarang Anda telah memahami bagaimana menjalankan behavioral segmentation. Dimulai dari definisi, pengelompokan, tipe, strategi, hingga pentingnya strategi marketing ini. Apakah Anda sudah mulai siap menggunakan strategi marketing behavioral segmentation? Jika memang Anda tertarik untuk menggunakannya, jangan pernah ragu untuk mencoba. Apalagi ini semua dilakukan demi meningkatkan bisnis Anda menjadi lebih baik lagi.

Tidak hanya dengan behavioral segmentation saja, Anda juga bisa mencapai target bisnis dengan digital marketing yang tepat. Itulah mengapa ToffeeDev hadir bagi Anda. Kami menyediakan layanan untuk bisnis dengan strategi SEO hingga Ads yang bisa membantu meningkatkan keuntungan bisnis Anda. Selain itu kamu juga memiliki layanan website development bagi Anda yang ingin memiliki website bisnis sendiri. Bahkan website itu bisa Anda manfaatkan dengan strategi behavioral segmentation juga. 

Seluruh upaya ini sangat penting untuk membantu perusahaan mencapai target bisnis. Namun jangan sampai menjalankan digital marketing tanpa metode yang berjalan efisien dan efektif. Anda tetap harus menjalankan strategi ini dengan baik melalui dukungan dari ToffeeDev yang siap memberikan solusi sesuai kebutuhan dan target bisnis Anda.

ToffeeDev memberikan solusi bisnis tepat sesuai kebutuhan Anda melalui strategi inbound marketing. Dukungan dari seluruh tim ToffeeDev yang memiliki pengalaman dalam digital marketing untuk berbagai jenis klien. Bisnis Anda dapat merasakan manfaatnya secara nyata dengan dukungan dari ToffeeDev. Klik di sini untuk melakukan konsultasi bisnis bersama ToffeeDev sekarang juga!

Share this post :

Toffeedev’s Pick