IndonesiaEnglish

Account Receivable: Definisi dan Peranannya dalam Bisnis

account receivable adalah

Sebagai vendor atau supplier, tentu Anda pernah melakukan transaksi penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit kepada pihak pembeli. Nah, transaksi tersebut perlu dicatat dalam pembukuan akuntansi. Account receivable adalah akun yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan tersebut.

Setiap akun dalam pembukuan bisnis Anda tentu memegang peranan penting, termasuk juga account receivable. Oleh karena itu, Anda perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang account receivable, mulai dari pengertian, jenis piutang usaha, serta manajemen yang perlu dilakukan. Simak artikel ini untuk mendalami seluk-beluk tentang account receivable yang bermanfaat dalam bisnis Anda!

Apa Itu Account Receivable?

Account receivable bukanlah sekadar pernyataan transaksi dalam pembukuan akuntansi. Lebih dari itu, pencatatan account receivable memiliki peran penting yang tidak boleh diabaikan dalam siklus bisnis. Mari berkenalan dengan account receivable serta perannya dalam penjelasan berikut ini.

Definisi Account Receivable

Piutang usaha, atau yang sering disebut sebagai account receivable, adalah jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari klien, pelanggan, atau pihak ketiga sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit. Dalam jurnal akuntansi, account receivable termasuk dalam aset.

Account receivable adalah bagian yang tidak terpisahkan dari siklus keuangan perusahaan. Pasalnya, account receivable menandakan adanya uang yang masuk ke perusahaan meskipun pembayarannya dilakukan secara angsuran. 

Account receivable mulai dicatat ketika perusahaan menjual produk atau jasa kepada pelanggan dengan persetujuan untuk pembayaran pada masa mendatang. Ketika penjualan dilakukan, perusahaan mengeluarkan faktur atau invoice kepada pelanggan yang berisi jumlah uang yang harus dibayar dan tenggat waktu pembayaran. Jumlah tersebut kemudian dicatat sebagai account receivable dalam buku besar perusahaan.

Pada umumnya, account receivable memiliki batas waktu pembayaran yang telah ditentukan, contohnya 30, 60, atau 90 hari. Apabila pelanggan membayar tepat waktu, piutang tersebut akan dihapuskan dari buku besar perusahaan. Lain halnya jika pembayaran tidak dilakukan sesuai dengan tenggat waktu, piutang tersebut bisa menjadi masalah dan perlu dikejar pembayarannya melalui upaya penagihan yang tepat.

Piutang yang dicatat sebagai account receivable haruslah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki nilai jatuh tempo, yaitu nilai dari transaksi penjualan yang ditambah dengan bunga.
  • Memiliki tanggal jatuh tempo atau waktu pembayaran sesuai kesepakatan antara perusahaan dan pelanggan.
  • Memiliki usia jauh tempo, yaitu waktu pembayaran yang sama di setiap periodenya, baik harian, mingguan, atau bulanan.

Baca Juga: Executive Summary: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Peran Account Receivable dalam Siklus Bisnis

Account receivable memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah kerugian dalam bisnis. Apabila banyak pelanggan yang menunda pembayaran, hal ini berdampak negatif pada arus kas yang lancar dan berujung menyebabkan kerugian.

Pencatatan account receivable berperan penting dalam memantau serta menghindari keterlambatan pembayaran. Untuk melihat kecepatan pelanggan dalam melakukan perusahaan, perusahaan melakukan penghitungan rasio perputaran piutang. Rasio ini berisi informasi mengenai efisiensi pengelolaan piutang agar bisa diidentifikasi potensi masalah dalam pola pembayaran pelanggan.

Account receivable perlu dicatat dengan teliti dan cermat agar perusahaan bisa mengambil langkah praktis dan tepat untuk mengatasi keterlambatan pembayaran. Contohnya, mengirimkan pengingat pembayaran, bernegosiasi mengenai jadwal pembayaran agar lebih sesuai, atau mengambil langkah hukum jika diperlukan.

Baca Juga: Apa itu Brainstorming? Dan Bagaimana Cara Melakukannya?

Jenis-Jenis Account Receivable

Biasanya, praktik pencatatan account receivable menggabungkan berbagai jenis piutang dalam satu komponen. Jenis piutang tersebut mencakup piutang dagang dan piutang non-dagang. Berikut penjelasan mengenai dua jenis transaksi piutang tersebut:

1. Piutang Dagang

Piutang dagang adalah tagihan atau klaim yang timbul dari transaksi barang atau jasa kepada pelanggan. Piutang ini termasuk dalam piutang lancar dan memiliki batas waktu pembayaran tidak melebihi 90 hari. Apabila melewati batas waktu jatuh tempo tersebut, perusahaan akan membebankan bunga dalam tagihan yang harus dilunasi oleh pelanggan.

2. Piutang Non-Dagang

Berbeda dengan piutang dagang, piutang non-dagang berasal dari aktivitas di luar transaksi barang atau jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Walaupun tidak selalu berkaitan dengan penjualan produk, piutang non-dagang tetap harus diperhatikan karena menggambarkan kesehatan dan kelancaran keuangan secara keseluruhan.

banner

Manajemen Account Receivable

Pertanyaannya, seperti apa manajemen account receivable yang sering dipraktikkan oleh perusahaan di Indonesia? Apakah pelanggan langsung membayar utang kepada perusahaan setelah penerimaan barang? Agar tidak bingung, mari kita lihat penjelasan di bawah ini.

Proses Penerimaan Pembayaran

Setiap perusahaan dan industri bisnis menetapkan proses account receivable yang bervariasi. Pada umumnya, proses penerimaan pembayaran biasanya digambarkan melalui langkah-langkah di bawah ini:

1. Penerimaan Pelanggan (Customer Onboarding)

Sebelum transaksi dilakukan, perusahaan perlu melakukan onboarding terlebih dahulu, terutama ketika mereka menerima pelanggan baru. Proses onboarding ini merupakan pemeriksaan kredit untuk mengetahui kelayakan kredit serta menetapkan batasan kredit. Perusahaan juga bisa menggunakan informasi skor kredit bisnis serta referensi dagang dari pelanggan tersebut.

Apabila calon pelanggan tersebut memiliki riwayat kredit yang baik, tidak menutup kemungkinan jika mereka mendapatkan batas kredit yang lebih tinggi dan syarat pembayaran yang lebih ringan.

Proses customer onboarding dilakukan agar perusahaan bisa menghindari risiko kerugian dalam bertransaksi dengan calon pelanggan tersebut.

2. Penerimaan Pesanan dan Pengiriman Invoice

Berikutnya, pelanggan akan memesan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Perusahaan menerima pesanan tersebut, kemudian mengirimkan faktur atau invoice. Invoice perlu dikirimkan karena mencantumkan secara rinci mengenai syarat pembayaran dan tanggal jatuh tempo. Selain itu, invoice juga memiliki nomor yang akan dicocokkan ketika pelanggan melakukan pembayaran. Nomor invoice ini juga digunakan dalam proses pembukuan.

3. Penagihan

Setelah invoice dikirimkan, perusahaan bisa mulai melakukan penagihan. Proses inilah yang penting dalam siklus account receivable. Perusahaan perlu memiliki strategi penagihan yang tepat agar setiap piutang bisa dilunasi dengan baik dan kesehatan keuangan bisnis tetap terjaga.

Baca Juga: Account Payable: Definisi dan Peranannya dalam Bisnis

Pengelolaan dan Rekonsiliasi Account Receivable

Manajemen account receivable tidak terbatas pada tiga langkah di atas. Diperlukan juga proses rekonsiliasi account receivable untuk menjaga keakuratan dalam laporan keuangan serta menghindari kecurangan (fraud). Berikut penjelasan mengenai rekonsiliasi account receivable dan tips pengelolaannya.

Mengenal Rekonsiliasi Account Receivable

Rekonsiliasi account receivable adalah proses yang dilakukan untuk memastikan agar transaksi pembayaran piutang benar-benar dilakukan oleh perusahaan. Rekonsiliasi ini dilakukan dengan memeriksa riwayat transaksi milik perusahaan dan pelanggan pada akhir periode akuntansi. Singkatnya, rekonsiliasi account receivable merupakan proses pencocokan jumlah rincian tagihan yang belum dibayar dengan total piutang usaha yang tercatat dalam buku besar (general ledger).

Rekonsiliasi account receivable dilakukan dengan tiga tujuan berikut:

  • Menjaga keakuratan laporan keuangan dan memberikan verifikasi tambahan untuk semua transaksi keuangan yang tercatat dalam pembukuan.
  • Membuat laporan pajak yang sesuai dengan penghasilan yang diterima oleh perusahaan tanpa ada satu pun transaksi yang terlewat.
  • Menghindari pencurian, kecurangan, serta transaksi yang tidak sah.

Tips Pengelolaan Account Receivable yang Efektif

Seperti halnya proses akuntansi pada umumnya, pengelolaan account receivable sering menjadi hal yang memakan waktu. Agar prosesnya berjalan efektif, Anda bisa melakukan enam langkah di bawah ini:

  • Tetapkan syarat pembayaran yang jelas antara perusahaan dengan pelanggan. Lakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak. Buat syarat pembayaran yang memberikan kenyamanan bagi pelanggan, tetapi tidak mengorbankan keuntungan bisnis Anda.
  • Adopsi teknologi dalam proses account receivable. Daripada menggunakan kertas, Anda bisa membuat invoice secara elektronik dan langsung mengirimkannya kepada klien. Langkah ini juga berguna dalam mengurangi human-error serta mempersingkat waktu penagihan.
  • Periksa background pelanggan dengan teliti, terutama riwayat keuangan dan kredit yang pernah dilakukan.
  • Buat proses pembayaran yang praktis dan tidak melibatkan banyak tahapan yang kurang diperlukan sehingga memberikan kenyamanan bagi pelanggan Anda.

Sudahkah Anda memahami tentang account receivable dan perannya dalam bisnis setelah membaca artikel ini? Intinya, account receivable adalah istilah akuntansi yang menjelaskan jumlah piutang yang dimiliki perusahaan kepada pelanggannya. Account receivable memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan keuangan bisnis sehingga Anda perlu menerapkan metode penagihan dan pembayaran yang jelas kepada pelanggan.

Bukan hanya pelanggan, bisnis Anda pun memerlukan partner atau mitra agar bisa berkembang lebih baik. Pertanyaannya, mitra dalam bidang apa yang sedang Anda butuhkan? Apabila membutuhkan mitra di bidang pemasaran untuk meningkatkan angka penjualan, gunakanlah jasa Digital Marketing dari ToffeeDev!

ToffeeDev siap membantu Anda dalam menerapkan strategi Digital Marketing yang tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Anda bisa mulai dengan berkonsultasi mengenai website dan platform media sosial yang dimiliki oleh bisnis bersama kami. Langsung hubungi kami dan dapatkan insight seputar Digital Marketing yang relevan dengan kondisi bisnis Anda!

Share this post :

Scroll to Top

SEO E-Commerce

Optimizes online stores to improve visibility

SEO For B2B

Optimizes business websites to attract and convert other businesses

Jasa Local SEO

Optimizes business websites to attract and convert other businesses

SEO Audit

Audit analyzes a website's performance

E-Commerce

Optimizes online stores to improve visibility

Company Profile

Digital solutions to enhance online presence and user experience

Google Ads

Optimizes visibility on Google

Meta Ads

Optimizes visibility on Meta

Tiktok Ads

Optimizes visibility on Tiktok

Linkedin Ads

Optimizes visibility on Linkedin

Yandex Ads

Optimizes visibility on Yandex

Programmatic Ads

Optimizes visibility with Programmatic