8 Cara Follow Up Customer yang Mudah Dipraktekkan

cara follow up customer

Melakukan cara follow up customer dan calon pembeli dengan benar bisa meningkatkan peluang mereka akan membeli produk atau menggunakan jasa bisnis Anda. Teknik follow up customer yang tepat juga membuat pelanggan yang sudah mencoba produk bisnis kembali membelinya atau melakukan repeat order. Penting sekali bagi tim Business Development atau orang yang sering berkontak dengan pelanggan untuk mengetahui beberapa cara follow up yang tepat.

Memang benar jika skill komunikasi dan negosiasi diperlukan saat berhubungan dengan calon pelanggan. Namun, melakukan teknik yang benar justru lebih penting. Karena teknik dan cara yang tepat bisa membuat pelanggan ingin mencoba produk Anda. Meskipun produk atau layanan yang disediakan oleh bisnis menarik dan bisa menjawab kebutuhan mereka, semuanya itu akan sia-sia jika Anda tidak mampu mengkomunikasikannya dengan tepat.

Baik prospek maupun customer yang sudah berulang kali membeli produk Anda, semuanya menginginkan hal yang sama, yaitu customer service atau layanan pelanggan yang memuaskan. Perlu diingat, mereka juga manusia yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Akan lebih baik jika Anda memprioritaskan untuk menjaga komunikasi dengan pelanggan dibandingkan dengan fokus menawarkan produknya.

ToffeeDev akan memberikan berbagai cara follow up calon customer atau pelanggan dalam artikel ini. Tidak salah untuk mempraktekannya, justru cara inilah yang bisa digunakan untuk meningkatkan angka penjualan produk Anda.

Pentingnya Follow Up Dalam Penjualan

Sebelum membahas tentang teknik follow up customer yang bisa dipraktekkan, Anda sebagai pelaku usaha harus memahami pentingnya melakukan ini. Pasalnya, masih banyak yang abai dengan efek positif dari follow up. Mereka cukup berpikir bahwa komunikasi dengan prospek atau pelanggan cukup sampai di pembelian produk saja.

Padahal, banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan follow up baik kepada calon konsumen maupun pelanggan tetap. Malahan, ada beberapa bisnis yang berhasil meningkatkan penjualan setelah memfollow up setidaknya lima kali panggilan. Tidak hanya itu, follow up juga membuat kita bisa mendapatkan angka repeat order dari pelanggan lama dengan lebih mudah karena ada komunikasi dan interaksi yang sudah dibangun. Justru jika salesperson menyerah duluan dalam proses follow up, mereka akan kehilangan kesempatan untuk menjual produknya.

Alasan pertama follow up sangat penting untuk dilakukan adalah bisa membangun koneksi yang real atau nyata antara bisnis dan pelanggan. Promosi yang dilakukan pun menjadi lebih bernilai, sebab salesperson akan mampu menawarkan barang yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. Ini lebih baik dibandingkan hanya mengumbar janji belaka tentang keunggulan produk yang belum tentu mereka butuhkan.

Baca Juga: Cara Meningkatkan dan Mengukur Lead to Customer Rate

Tidak hanya itu, follow up juga bisa menjadi bukti nyata bagi pelanggan bahwa salesperson tersebut ingin membangun koneksi jangka panjang dengan mereka. Siapa yang tidak sebal jika mereka hanya ditawarkan produk kemudian menghilang saat produknya berhasil dibeli? Pelanggan akan lebih bahagia dengan teknik follow up, bahkan mereka tidak akan segan untuk mempromosikannya kepada orang di sekitar mereka.

Kedua, follow up juga bisa meningkatkan kepercayaan customer terhadap bisnis. Kepercayaan tidak dibangun dalam semalam, itulah mengapa follow up sangat penting untuk dilakukan. Salesperson bisa mempromosikan produk mereka dan keunggulannya, tapi dibutuhkan beberapa kali follow up untuk closing atau membuat calon pembeli menggunakan produknya. Justru dalam prosesnya, di situlah terbangun rasa percaya calon customer terhadap produk atau bisnis yang dipromosikan.

Terakhir, follow up bisa membuat calon pelanggan merasa lebih aman dengan produk yang digunakan. Bukan tidak mungkin jika ada masalah dalam produk yang dibeli karena salah pemakaian atau hal lainnya. Dari proses follow up, salesperson bisa membantu customer mengatasi masalah dalam produk yang digunakan sekaligus mendorong mereka untuk bertanya jika ada masalah yang tidak dipahami. Tentunya, salesperson juga harus menguasai produk yang mereka pasarkan secara mumpuni agar bisa menghasilkan solusi yang tepat.

Intinya, follow up selalu membawa manfaat yang besar bagi kedua belah pihak, bahkan dianggap sebagai simbiosis mutualisme. Bisnis bisa meningkatkan angka penjualannya, sementara pelanggan puas dengan layanan bisnis atau produk yang digunakan.

Banner - SEO General

Cara Follow Up Calon Customer

Bisnis Anda akan bertemu dengan dua jenis pelanggan, yaitu calon customer atau prospek dan pelanggan yang sudah pernah membeli produk. Ada perbedaan yang jelas dalam melakukan follow up kepada dua jenis pelanggan tersebut, karena tujuan yang ingin dicapai juga berbeda. Untuk calon pembeli, bisnis berharap mereka bisa membeli produknya, sedangkan pelanggan juga perlu di-follow up agar mereka menjadi konsumen setia bisnis kita.

Salesperson atau pemilik bisnis hendaknya mengetahui teknik yang berbeda untuk kedua jenis pelanggan tersebut. Akan lebih baik jika dimulai dari follow up calon pembeli, sehingga ada hubungan personal yang terjalin antara bisnis dan seorang pelanggan sampai mereka percaya untuk beli produk Anda.

1. Tanyakan Cara Terbaik untuk Follow-Up

Kesalahan terbesar yang membuat calon customer menghilang duluan sebelum closing adalah dihubungi dengan cara yang salah. Maksudnya, ada beberapa orang yang lebih senang dihubungi melalui platform tertentu, seperti WhatsApp, email, SMS atau aplikasi messenger lainnya. Selain itu, ada juga yang lebih nyaman jika dihubungi pada waktu tertentu, seperti jam makan siang.

Tips untuk masalah ini adalah pastikan untuk mengetahui cara terbaik untuk melakukan follow up. Meskipun Anda mendapatkan informasi kontak tersebut dari form landing page, tetap cari tahu cara dan waktu terbaik untuk berkonsultasi mengenai kebutuhan mereka.

Baca Juga: 5 Tips Menganalisis Keluhan Pelanggan

2. Langsung Hubungi Calon Pembeli di Hari yang Sama

Menggunakan iklan online untuk pemasaran artinya Anda bisa mendapatkan informasi kontak prospek tersebut. Jika ada kontak yang masuk, segera hubungi prospek tersebut untuk mulai membicarakan produk Anda. Jangan sampai mereka mulai beralih ke bisnis lain hanya karena Anda terlambat menghubungi prospek tersebut.

3. Tawarkan Konsultasi Gratis

Saat berbicara dengan customer, selalu tawarkan konsultasi atau saran gratis sebagai solusi masalah yang dihadapi. Jangan buru-buru menawarkan produk dan layanan yang kita miliki, melainkan dengarkan dahulu masalah yang sedang mereka hadapi. Calon customer hadir karena mereka memiliki masalah yang hanya bisa diselesaikan dengan bisnis Anda.

Di sinilah penguasaan Anda terhadap industri bisnis yang dijalankan diuji. Anda harus paham betul dengan solusi yang ingin diselesaikan melalui perspektif bisnis yang dijalankan. Intinya, dengarlah masalah calon customer Anda dan tawarkan solusinya.

Baca Juga: Cold Calling Berguna untuk Gaet Pelanggan, Berikut Tips Melakukannya

4. Tetap Terhubung dengan Calon Pembeli

Langkah ini harus dilakukan hingga mereka memutuskan untuk membeli produk atau menggunakan jasa bisnis Anda. Caranya adalah dengan mengirimkan ucapan terima kasih atas kesediaan waktunya atau kirim e-mail untuk menanyakan keputusannya.

Bila mereka belum memutuskan untuk membeli produk Anda, cobalah beri jeda sejenak. Yang penting, jangan terlalu memaksa calon pembeli untuk closing di bisnis Anda. Meskipun belum berhasil, setidaknya Anda bisa menambah relasi atau hubungan bisnis yang berguna pada masa depan.

Banner - Ebook SEO

Cara Follow Up Customer Setelah Pembelian

Pelanggan yang sudah pernah melakukan pembelian atau transaksi dengan bisnis Anda juga perlu di-follow up. Siapa yang menyangka, mereka juga akan melakukan repeat order atau kembali menggunakan layanan yang Anda berikan. Posibilitas tersebut akan terjadi jika Anda berhasil melakukan cara follow up customer yang benar.

Teknik follow up-nya juga harus diperhatikan, jangan menggunakan tips untuk calon pembeli kepada pelanggan yang sudah pernah berbelanja. Anda sudah tahu masalah yang mereka hadapi dan tahap ini punya tujuan untuk mengajak mereka kembali menggunakan layanan Anda.

1. Kirim Ucapan Terima Kasih

Segera lakukan follow up kepada pelanggan beberapa jam setelah membeli produk Anda. Kirim ucapan terima kasih lewat kontak yang tersedia. Jika ada pelanggan yang mengetahui bisnis Anda saat bertransaksi dan langsung memberikan informasi kontaknya, Anda bisa langsung mengirimkan ucapan tersebut melalui kontak yang tersedia.

Baca Juga: Retention Email Adalah Strategi Efektif Untuk Menjaga Pelanggan

2. Tanyakan Jika Ada Keluhan

Ajak mereka untuk menyimpan informasi kontak bisnis Anda. Jika ada keluhan atau masalah dengan produknya, mereka bisa langsung menghubungi bisnis Anda dan mencari solusinya. Kalaupun belum ada pesan dari mereka, Anda bisa menanyakan jika ada keluhan atau masukan mengenai produk yang dibeli sekitar satu atau dua minggu setelah pembelian.

3. Tetap Terhubung dengan Pelanggan

Tetap jaga hubungan dengan pelanggan setelah mereka membeli produknya. Anda dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan berbagai cara, salah satunya terhubung dengan media sosial mereka. Dengan mengikuti kegiatan online customer, Anda bisa mengetahui preferensi dari masing-masing pelanggan agar dapat membuat strategi pemasaran yang lebih efektif lagi.

Anda bisa juga menanyakan kepada mereka mengenai kesediaan untuk dikirimkan informasi mengenai produk atau layanan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengirimkan informasi dalam bentuk konten, panduan, atau bahkan informasi webinar jika ada.

Hubungan yang terus terjalin ini bisa membuat bisnis paham dengan keinginan atau kebutuhan pelanggannya. Anda juga bisa meningkatkan produk atau jasa sesuai dengan masukan yang diterima. Bukan tidak mungkin jika ada potensi mereka akan membeli produk Anda kembali.

Baca Juga: Ini Dia 8 Tips Jitu Mengenalkan Produk Baru

4. Tawarkan Diskon atau Referral Spesial

Jangan lupa, tawarkan juga diskon khusus untuk pelanggan yang sudah pernah membeli produk Anda. Anda bisa membuat membership program kepada pelanggan dan memberikan beberapa potongan harga pada pembelian berikutnya.

Bisa juga menawarkan program referral, sehingga pelanggan bisa mendapatkan diskon yang lebih besar di pembelian berikutnya jika berhasil mengajak teman atau kerabatnya untuk ikut berbelanja. Namun, pastikan juga produk yang Anda miliki benar-benar bisa membuat pelanggan puas dan ingin mengajak orang di sekitar untuk ikut menggunakannya.

Banner - SEO x CRO

Teknik Follow-Up Customer Melalui Email

Saat melakukan follow-up melalui email, penting untuk memperhatikan cara yang tepat. Ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan agar follow-up email tidak dianggap sebagai spam oleh calon klien. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

1. Menentukan Tujuan Awal

Sebelum mengirim follow-up, tentukan tujuan yang ingin dicapai. Pertimbangkan pertanyaan tersebut untuk membantu merumuskan email follow-up, seperti permintaan informasi, penjadwalan pertemuan, membangun komunikasi, mengucapkan terima kasih, atau mengingatkan pembicaraan sebelumnya.

2. Membuat Tujuan yang Jelas

Pelaku bisnis yang melakukan follow-up perlu menekankan pentingnya memiliki tujuan yang jelas. Oleh karena itu, hindari basa-basi dan penyampaian yang berbelit-belit. Sampaikan dengan jujur apa yang ingin disampaikan dalam email follow-up, seperti menawarkan produk, mengajak kerjasama, atau hal lainnya. Jangan sampai terlalu banyak basa-basi sehingga melupakan tujuan utama dari follow-up tersebut.

3. Menulis Subjek Email yang Menarik

Subjek email sering diibaratkan sebagai sampul buku di mana penerima pesan akan melihatnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, penting untuk membuat subjek yang menarik, misalnya dengan menunjukkan urgensi. Penggunaan kata “besok” dalam subjek dapat meningkatkan tingkat pembukaan sebesar 10% oleh penerima pesan. Selain itu, dapat juga menggunakan penanda waktu atau angka untuk menarik perhatian.

Kembangkan Bisnis Anda bersama ToffeeDev

Cara follow up customer di atas terlihat mudah saat dibaca, namun sulit saat dipraktekkan dengan pelanggan. Alasannya, kita cenderung memiliki asumsi atau ragu dengan respon yang akan diberikan oleh pelanggan. Penghalang ini harus segera dihentikan, cukup berpikir positif dan fokus untuk melakukan tips di atas. Respon calon pembeli dan pelanggan menjadi urusan belakangan yang tidak perlu dikhawatirkan.

Sekilas disebutkan di atas bahwa iklan online merupakan salah satu cara untuk menemukan prospek yang potensial. Jika bisnis Anda ingin mendapatkan calon pembeli yang lebih banyak, jangan ragu untuk beriklan di media sosial bersama ToffeeDev. Strategi digital marketing ini telah berhasil mendatangkan banyak pembeli yang berhasil meningkatkan angka penjualan bisnis Anda. Segera gunakan jasa iklan Facebook Ads dari ToffeeDev untuk angka penjualan yang lebih besar.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat