Panduan Cara Membuat Bisnis Plan untuk Mendirikan Usaha

Ada berbagai cara membuat bisnis plan atau rencana bisnis ketika Anda ingin mendirikan bisnis. Memang, memulai suatu bisnis tidak mudah. Apapun jenis bisnis dan industrinya, banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum memulai bisnis. Salah satu hal yang wajib Anda persiapkan terlebih dahulu adalah business plan atau rencana bisnis ini.

Dari segi namanya sudah terlihat jelas apa fungsi dari bisnis plan untuk suatu bisnis. Bisnis plan atau rencana bisnis membuat segala hal yang akan dijalankan oleh bisnis agar berjalan dengan lancar pada ke depannya. Menjalankan bisnis memang tidak boleh main-main. Harus ada perencanaan yang rinci dan tepat agar perjalanan bisnis mendapatkan hasil positif. Selain itu, beberapa keputusan yang diambil di tengah jalan juga tetap mengacu pada business plan atau rencana bisnis.

Membuat rencana bisnis memang sebaiknya dilakukan oleh semua bisnis, apapun jenisnya. Jika memang sekarang Anda sedang ingin merintis bisnis, maka sudah waktunya belajar cara membuat business plan karena di dalamnya terdapat banyak perencanaan terpadu, seperti keuangan, manufaktur, pemasaran, hingga sumber daya manusia.

Tim ToffeeDev telah merangkum panduan mengenai cara membuat bisnis plan yang tepat dengan berbagai informasi penting di dalamnya. Tanpa perlu berlama-lama lagi, simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Komponen Penting dalam Cara Membuat Bisnis Plan

Bisnis plan bukan suatu hal yang bisa Anda anggap enteng. Banyak sekali komponen di dalamnya yang membuat rencana bisnis menjadi lebih rinci, berisi, dan jelas. Total ada sembilan komponen penting ketika Anda sedang membuat business plan. Apa saja komponennya?

1. Ringkasan

Ringkasan eksekutif ini berisi garis besar bisnis yang akan dibuat. Selain itu juga memuat visi, misi, dan tujuan bisnis Anda. Ada satu tips untuk Anda di dalam membuat ringkasan ini. Sebaiknya buatlah ringkasan yang menjual dengan jumlah sekitar 1-2 halaman saja. Ringkasan sepanjang itu sudah cukup untuk bisnis plan.

2. Pendahuluan

Sekarang waktunya masuk pendahuluan. Anda bisa mengisi pendahuluan dengan latar belakang perusahaan. Contoh informasinya seperti data perusahaan, seperti siapa pemilik bisnis, struktur perusahaan, susunan pemilik saham, dan lainnya. Jangan lupa untuk memasukkan visi, misi, dan tujuan bisnis yang dijalankan.

Baca Juga: Ikuti Cara Membuat Rencana Bisnis yang Mudah Berikut Ini

3. Analisis Pasar dan Pemasaran

Analisis pasar dan pemasaran tidak kalah penting untuk dimasukkan ke dalam business plan. Mengapa begitu? Anda pasti memiliki target pasar tersendiri dengan kewajiban untuk bersaing melawan kompetitor yang memiliki bisnis serupa. Anda harus memasukkan analisis di dalamnya, termasuk kelebihan produk bisnis yang ditawarkan jika dibandingkan dengan kompetitor. Ciptakan strategi bisnis dan pemasaran yang akan dilakukan.

4. Analisis Produksi

Maksud dari analisis produksi adalah sistem operasi bisnis Anda. Ketika Anda ingin memproduksi suatu produk, maka ada bagaimana cara melakukannya. Jadi Anda harus membuat analisis ini di dalamnya bisnis plan. Selain itu, beritahukan informasi apakah perlu menciptakan barang baru atau menambah kegunaan dari suatu benda tertentu tanpa harus mengubah bentuknya. Informasi tersebut penting untuk dijelaskan di sini.

Baca Juga: Top 10 Reputation Management Tips Untuk Local Business

5. Analisis Sumber Daya Manusia

Menjalankan bisnis tidak mungkin Anda hanya melakukannya sendiri. Tentu dibutuhkan bantuan dan dukungan dari orang-orang lain. Anda pasti sudah memiliki kriteria individu seperti apa yang cocok masuk ke dalam bisnis sendiri. Di sini, Anda bisa membuat rencana pengembangan sumber daya manusia dalam bisnis, termasuk jenjang karier yang akan dijalankan. Penjelasan ini membuat Anda tidak perlu bingung ketika semakin banyak karyawan di dalam bisnis.

6. Analisis Keuangan

Berbicara mengenai uang memang menjadi satu hal yang sensitif, tapi harus dijelaskan sejak awal. Isi dari analisis keuangan dalam bisnis plan mencakup pendanaan modal yang Anda miliki, perkiraan pemasukan, pengembalian modal, perhitungan daya ungkit, pengembalian atas investasi, dan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. 

Jasa SEO

7. Peluang Bisnis

Setiap bisnis pasti memiliki peluang dalam melebarkan sayap hingga mengembangkan perusahaan menjadi lebih besar lagi. Jika memang ada peluang bisnis yang potensial, sebaiknya tuliskan target pasar yang ingin difokuskan dan juga keunggulan dari ide bisnis untuk mencapai peluang tersebut. Anda juga perlu menyebutkan target bisnis di sini sehingga menjadi lebih jelas dan tertarget secara tepat.

Baca Juga: Merencanakan Marketing Plan Untuk Produk Baru

8. Eksekusi Bisnis

Bagaimana menjalankan bisnis? Banyak yang mempertanyakan hal itu ketika ingin memulai bisnis. Di dalam bisnis plan sendiri harus dijelaskan secara jelas bagaimana cara menjalankan bisnis Anda. Termasuk menjelaskan bagaimana sistem operasional perusahaan, penyaluran produk dan jasa, serta hal-hal lainnya yang berhubungan tentang menjalankan bisnis tersebut. Penjelasan ini membuat produksi bisnis Anda menjadi lebih terperinci dan tertata.

9. Lampiran

Sesuai namanya, bagian lampiran dalam bisnis plan memuat surat-surat penting, seperti perizinan bisnis yang menyatakan sudah legal dan berbagai sertifikat lainnya. Kelengkapan lampiran ini penting untuk dimuat dalam bisnis plan agar seluruh informasi di dalamnya dapat jelas dengan dukungan legalitas dokumen. 

Jadi ada sembilan bagian atau komponen yang penting untuk pembuatan bisnis plan. Anda sebaiknya melengkapi sembilan kompen ini agar bisnis plan yang dibuat lebih profesional, jelas, dan menarik. Orang lain yang membacanya, seperti para pemegang saham juga lebih memahami bagaimana bisnis Anda bekerja ketika sudah mulai dijalankan.

Baca Juga: Retargeting Untuk Meningkatkan Nilai Brand

Jenis-Jenis Bisnis Plan

Ada berbagai macam jenis business plan yang dapat Anda buat. Sebaiknya pahami dulu setiap jenis bisnis plan agar Anda bisa menentukan bentuk yang akan dibentuk.

1. Start-Up Business Plan

Jenis rencana bisnis ini menjelaskan terkait perusahaan yang hendak didirikan. Anda bisa memberikan informasi dari produk atau jasa yang ditawarkan, kompetitor, riset pasar, marketing, risiko bisnis, hingga sistem manajemen pada saat perusahaan dijalankan. Selain itu ada juga informasi terkait keuntungan, pengeluaran, pemasukan, dan arus kas perusahaan. Business plan yang terhitung lengkap dan rinci ini cocok untuk diberikan kepada calon investor.

2. Strategic Business Plan

Kemudian ada strategic business plan yang terbilang cukup rumit. Penjelasan di dalamnya jauh lebih spesifik, khususnya dalam menjelaskan tujuan yang hendak dicapai perusahaan. Struktur bisnis plan cukup bervariasi, namun beberapa komponen di dalamnya yang penting adalah visi misi, faktor risiko, strategi untuk mencapai tujuan, dan jangka waktu penerapan strategi perusahaan. Jenis ini membantu pihak pemegang saham memahami bagaimana tujuan perusahaan sehingga tetap sejalan dengan visi misi yang sudah dibuat.

Baca Juga: 5 Taktik Growth Hacking Maksimal untuk Bisnis Startup

3. Operation Business Plan 

Bisnis plan ini dibuat untuk pihak internal perusahaan saja karena tercantum beberapa informasi tentang jalannya bisnis, seperti perencanaan dan peraturan. Kemudian ada juga informasi tanggung jawab dari masing-masing jabatan atau orang berkepentingan di dalam perusahaan agar semua karyawan mengetahui posisi mereka masing-masing.

4. Development Business Plan

Jenis bisnis plan ini berisi penjelasan terkait bisnis yang memang sedang dibangun. Tujuannya memang terlihat jelas dari nama jenisnya sendiri. Di dalamnya terdapat beberapa informasi, seperti penjelasan organisasi perusahaan, administrasi, hingga tanggung jawab yang dipegang oleh setiap karyawan. Dengan isi informasi seperti ini, sudah jelas bahwa development business plan bisa diedarkan atau diberikan untuk pihak internal dan eksternal perusahaan.

5. Growth Business Plan

Seluruh bisnis pasti ingin berkembang dengan optimal. Itulah mengapa ada jenis bisnis plan ini. Informasi di dalamnya mengandung rencana pengembangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Bisnis plan ini dapat digunakan untuk kebutuhan internal dan eksternal perusahaan agar bisa mendapatkan lebih banyak investor.

Tapi perlu digarisbawahi bahwa jika digunakan untuk keperluan eksternal, growth business plan hanya memuat penjelasan terkait perusahaan, struktur organisasi manajemen, dan pihak mana saja yang memegang posisi penting. Jangan membicarakan rencana pengembangan perusahaan karena dapat dicuri pihak tidak bertanggung jawab.  

Baca Juga: 4 Cara Mengembangkan Bisnis UKM Dengan Efektif

Alasan Pembuatan Bisnis Plan

Selalu ada alasan di dalam pembuatan business plan. Bahkan cukup banyak alasannya, khususnya bagi Anda yang memang baru mau memulai merintis bisnis. Sebenarnya dari beberapa komponen bisnis plan yang telah dijelaskan di atas, sudah terlihat berbagai alasan dalam pembuatan berkas ini. Jadi, apa saja alasan dan tujuan apa saja yang dapat mendasari pembuatan bisnis plan?

  • Pembuatan bisnis plan membuat Anda memiliki dokumen tertulis mengenai ide dan perencanaan bisnis secara lengkap dan keseluruhan. Tentu saja informasi di dalam bisnis plan membuat para investor lebih mengerti bagaimana bisnis Anda berjalan. Mereka juga dapat tertarik untuk berinvestasi pada bisnis Anda.
  • Business plan yang matang dan rinci akan membantu Anda dalam menghadapi perubahan ide bisnis. Khususnya ketika bisnis sudah berjalan dan secara langsung berkembang pada kemudian hari. Anda harus mempertimbang apa saja dan bagaimana unsur di dalam business plan sehingga informasinya semakin matang dan dapat menjadi dasar perubahan keputusan.
  • Anda dapat mengenal struktur bisnis secara lebih baik lagi. Termasuk kejelasan bisnis yang sedang dijalankan sehingga dapat mengetes perhitungan bisnis, sistem operasional, hingga memahami pesaing bisnis Anda. Struktur bisnis yang dipahami secara optimal membuat pengambilan keputusan dan bagaimana bisnis berjalan menjadi lebih jelas lagi.
  • Anda mampu mengetahui berbagai macam pencapaian yang terjadi di dalam bisnis. Pencapaian ini memang sudah dibuat terlebih dulu di dalam business plan. Kemudian selanjutnya Anda bisa mengetahui apa saja yang harus dikerjakan dan memperbaiki unsur apa saja jika terjadi kegagalan.
  • Ketika menjalankan bisnis, Anda dapat bermitra dengan pihak lain. Mendapatkan mitra yang tepat dan tertarik dengan bisnis Anda bisa melalui bisnis plan. Mereka dapat memahami bagaimana persepsi bisnis Anda, begitu juga sebaliknya. 

Berbagai alasan untuk pembuatan bisnis plan di atas membuat Anda dapat mengerti betapa pentingnya hal ini. Jangan sampai Anda menganggap bisnis plan sebagai satu hal yang tidak penting di dalam menjalankan suatu perusahaan. Malah, kalau memang sudah pasti membuka bisnis sendiri, jangan pernah lupa untuk mengikuti panduan bisnis plan dari ToffeeDev.

Baca Juga: Cara Menyusun Strategi Penjualan Online Untuk Bisnis

Langkah Membuat Bisnis Plan

Anda sudah mengenal komponen di dalam bisnis plan, beserta alasan-alasan untuk membuatnya. Sekarang waktunya Anda mengenal cara membuat bisnis plan dengan optimal. Ada lima langkah membuat business plan yang maksimal dan memberikan dampak bagus untuk bisnis ketika sudah berjalan. Apa saja langkah-langkahnya? Baca informasinya berikut ini dan ikuti segera!

1. Melakukan Riset

Riset adalah bagian penting di dalam mengawali pembuatan business plan. Sebelum membuatnya, sudah pasti Anda harus mempersiapkan data-data tepat ada tidak asal-asalan dalam membuatnya. Membuat bisnis plan sudah pasti harus bermanfaat. Itulah mengapa diperlukan riset mendalam.

Untuk membuat riset bagi rencana bisnis, Anda harus melakukannya secara detail. Sesuaikan riset sesuai selera pasar atau target marketing yang ingin diincar. Anda harus mengetahui cara membuat bisnis plan melalui riset ini. Lakukan analisis mengenai produk atau layanan Anda dan apa saja yang dilakukan oleh kompetitor untuk menjaga persaingan tetap baik.

Riset yang dilakukan membuat Anda menjadi lebih memahami bisnis Anda. Terkadang ada beberapa aspek dalam bisnis yang malah tidak disadari oleh Anda sendiri. Padahal menyimpan potensi tersendiri bagi bisnis. Jika ketika Anda terasa mengalami kesulitan dalam bisnis, maka hasil dari riset membuat diri sendiri lebih memahami seluk beluk perusahaan yang dijalankan. 

Kemudian, hasil riset yang sudah dilakukan bisa menjadi patokan ketika Anda ingin mengembangkan bisnis dari segi produk atau layanan baru. Anda juga bisa memperluas network bisnis ketika melakukan riset. Banyak pintu baru yang terbuka ketika Anda menjalankan riset bisnis sendiri. Menarik sekali untuk melakukan riset dalam proses membuat bisnis plan.

Baca Juga: 4 Cara Mengembangkan Bisnis Lokal dengan SEO

2. Anda Harus Menetapkan Tujuan Bisnis

Setiap bisnis pasti memiliki tujuan. Tidak mungkin ada bisnis yang tak memiliki tujuan. Untuk membuat tujuan bisnis, tentu saja ada beberapa data yang harus Anda perhatikan terlebih dulu. Kemudian ditambah dengan keinginan memiliki latar belakang, jenis bisnis, dan strategi penjualan serta pemasaran yang nantinya akan digunakan. Untuk mendapatkan semua informasi tersebut, sudah pasti Anda harus menentukan tujuan bisnis terlebih dahulu.

Menentukan tujuan bisnis berarti mengenai apa yang Anda harapkan untuk didapatkan ketika perusahaan tersebut berjalan. Setiap pebisnis pasti memiliki tujuan masing-masing. Oleh karena itu, sebaiknya tentukan tujuan bisnis Anda ketika ingin membuat bisnis plan agar prosesnya berjalan dengan terarah. Ditambah lagi, dengan tujuan yang jelas dan pasti, Anda dapat mengambil berbagai macam keputusan bisnis dengan tepat, berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Jadi, apa tujuan bisnis Anda saat ini?

3. Membuat Company Profile

Membuat company profile adalah hal yang wajib Anda lakukan ketika sedang membuat business plan. Informasi mengenai company profile biasanya diletakkan di halaman pertama bisnis plan untuk lebih jelas mengenalkan usaha Anda. Namun bagaimana membuat company profile?

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika membuat company profile:

  • Memiliki desain yang menarik dan profesional agar lebih cepat menarik perhatian investor lainnya.
  • Desain yang dibuat disesuaikan dengan setiap bisnis dan layanan Anda tetap memiliki gaya sejalan.
  • Konten di dalamnya harus mampu membuat calon investor lebih percaya dengan bisnis Anda.

Dari beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat company profile, Anda sudah dapat melihat bagaimana konen ini dibuat. Anda harus membuat company profile yang detail agar ketika harus melakukan presentasi di depan investor, maka mereka bisa lebih mudah percaya. Mereka juga memahami bagaimana bisnis Anda dijelaskan karena company profile yang dibuat juga jelas. 

Di dalam company profile jangan lupa untuk mencantumkan informasi bagaimana Anda mendirikan bisnis tersebut. Termasuk jasa atau produk yang ditawarkan, target pasar yang dituju oleh bisnis, serta kekuatan sumber dana perusahaan sendiri. Semakin lengkap informasi di dalam company profile, maka itu merupakan pertanda bagus.

Baca Juga: Bagaimana Cara Buat Website Company Profile?

4. Laporan Keuangan

Benar sekali, Anda sebaiknya jangan melupakan laporan keuangan. Membuat bisnis plan harus dilengkapi dengan laporan keuangan atau pendanaan yang dilakukan sejauh ini. Informasi seperti ini berguna untuk mendapatkan pendanaan dari investor lain. Anda harus menjelaskan arus keuangan bisnis dari berbagai sisi, atau jumlah besar dan kecil. Semuanya harus jelas dan terperinci untuk urusan ini agar mendapatkan bisnis plan yang jelas. 

Proses pembuatan informasi arus keuangan dari bisnis sebaiknya menggunakan jasa profesional agar data-data di dalamnya memang tepercaya. Calon investor selalu ingin memahami bagaimana bisnis Anda dari berbagai sisi, termasuk arus keuangannya. Tidak dapat dimungkiri bahwa berbicara mengenai keuangan memang tidak boleh sembarangan. Itulah mengapa diperlukan informasi laporan keuangan. Jika arus keuangan bisnis Anda lancar, sudah pasti investor tidak akan segan untuk berinvestasi. Namun, jika sebaliknya, mungkin mereka menjadi tidak yakin. Informasi tentang keuangan yang tepat dan akurat membuat investor menjadi lebih yakin dengan perusahaan Anda.

5. Siapkan Seluruh Dokumen

Anda perlu menyiapkan berbagai dokumen penting ketika membuat bisnis plan. Kegunaan dokumen ini untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan menjadi lebih maksimal. Selain dokumen laporan keuangan, jangan lupa untuk memasukkan arus kas, lisensi, dan berbagai hal yang menjadi nilai penting bagi perusahaan. Seluruh dokumen ini menjadi modal penting bagi Anda dalam menarik perhatian investor juga. 

Baca Juga: Pentingnya Memiliki Artikel Bisnis Dalam Website

6. Informasi Tentang Produk atau Jasa

Apapun produk yang Anda jual, baik barang atau jasa, sebaiknya jelaskan informasi tentang itu di dalam bisnis plan. Penjelasannya termasuk dari cara kerja produk, pricing model, hingga alasan dibalik produk tersebut. Kemudian masukkan target konsumen, mengapa produk Anda lebih baik dari produk sejenis dari kompetitor, dan informasi pendukung lainnya.

7. Buat Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran berguna untuk membuat bisnis Anda memiliki rencana yang lebih jelas dan kuat. Rencana pemasaran yang baik bisa memuat beberapa informasi, seperti latar belakang proyek, visi misi, tujuan dan target yang ingin dicapai, hingga target konsumen. 

Kemudian jelaskan strategi pemasaran dari segi kanal pemasaran, strategi komunikasi dengan konsumen, hingga jangka waktu untuk memastikan proyek bisnis dapat berjalan tepat waktu. Semakin jelas strategi pemasaran Anda, maka bisnis plan itu akan terlihat profesional.

8. Buat Sesuai Target Pembaca

Business plan tidak hanya untuk investor saja. Anda juga bisa membuat bisnis plan untuk pimpinan perusahaan. Dengan adanya perbedaan tujuan dari rencana bisnis sesuai pembacanya, sebaiknya sortir informasi di dalamnya. 

Untuk beberapa pihak, Anda harus mencantumkan informasi lebih spesifik agar mendapatkan tujuan utama. Anda harus lebih fokus dengan informasi tersebut agar semakin mudah dipahami oleh para pembaca. Hal ini membuat Anda harus menciptakan beberapa bisnis plan sesuai pembacanya. Tapi ingat, cek setiap data di dalamnya agar tidak ada kesalahan atau kekeliruan pada kemudian hari untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. 

Baca Juga: Langkah Akurat Menciptakan Buyer Persona untuk Bisnis Anda

Jadi sudah jelas bagaimana cara membuat bisnis plan untuk mendirikan usaha. Anda jangan sampai tidak memanfaatkan bisnis plan karena sudah pasti disayangkan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda semua. Untuk membuat rencana bisnis yang maksimal tentu saja membutuhkan company profile yang berkualitas dan profesional. ToffeeDev hadir di sini tidak hanya untuk memberikan informasi saja. Anda juga bisa memanfaatkan dukungan Jasa Pembuatan Company Profile dari kami yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

Tim kami selalu bekerja secara profesional berdasarkan pengalaman mendukung berbagai jenis bisnis dan industri dengan hasil optimal. Hubungi ToffeeDev untuk melakukan konsultasi bisnis dan temukan solusi terbaik bagi perusahaan Anda bersama kami sekarang juga!

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat