Cara Menghitung ROI Strategi Digital Bisnis Anda

cara menghitung roi

Digital marketing bukanlah senjata pemasaran  yang “ajaib” bagi perusahaan Anda, kecuali jika dipantau, diukur, dan terus menerus diubah secara teratur. Salah satu cara terbaik untuk mengukur efektivitas hal ini adalah dengan menghitung laba atas investasi, atau return on investment (ROI). Lagi pula, apa gunanya berinvestasi dalam strategi pemasaran yang mahal jika tidak bisa menghasilkan penjualan? Mari mempelajari cara menghitung Return on Investment (ROI) dari strategi digital yang diterapkan dalam bisnis Anda.

Pengertian Return of Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) adalah tingkat pengembalian investasi dalam bentuk presentase penurunan atau kenaikan nilai investasi yang telah ditanamkan dalam jangka waktu tertentu. Di dalam istilah ROI, terapat istilah-istilah lainnya yang digunakan seperti Rate of Profit (ROP), Rate of Return (ROR), dan outcome. Pengembalian biaya investasi atau return on investment ini digunakan untuk menghitung jumlah keuntungan atau kerugian dari sebuah investasi.

Secara singkat, dalam menghitung ROI perlu membandingkan antara nilai asli dengan nilai sebelumnya lalu dikalikan 100 persen. Atau perbandingan nilai investasi x 100 %.

Dalam menghitung ROI (Return on Investment), apabila jumlah nominal yang dihasilkan adalah nilai ROI tersebut positif maka investasi tersebut mengalami keuntungan. Namun apabila nilai ROI yang dihasilkan dalam bentuk negatif, maka investasi tersebut mengalami kerugian.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) adalah salah satu indikator penting dalam menilai keberhasilan investasi atau bisnis Anda. Mengukur ROI memberikan gambaran tentang seberapa efektif dan efisien modal yang diinvestasikan dalam menghasilkan keuntungan. Berikut adalah empat faktor utama yang mempengaruhi ROI:

1. Turnover Operating Assets (Perputaran Aset Operasional)

Tingkat perputaran aset operasional menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Semakin tinggi tingkat perputaran, semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan.

2. Profit Margin (Margin Keuntungan)

Margin keuntungan adalah selisih antara pendapatan dan biaya operasional. Margin yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan dari setiap unit penjualan.

3. Sales Growth (Pertumbuhan Penjualan)

Pertumbuhan penjualan yang positif menunjukkan bahwa perusahaan mampu meningkatkan pendapatannya dari waktu ke waktu. Peningkatan penjualan dapat berasal dari peningkatan volume penjualan, penambahan produk baru, atau ekspansi ke pasar baru. Pertumbuhan penjualan yang konsisten memberikan lebih banyak pendapatan, yang meningkatkan laba bersih dan, pada akhirnya, ROI.

4. Cost Control (Pengendalian Biaya)

Pengendalian biaya yang efektif membantu perusahaan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan meminimalkan biaya produksi, distribusi, dan administrasi, perusahaan dapat mempertahankan atau meningkatkan margin keuntungan.

Baca Juga : Apa itu ROI dan Perbedaannya dengan ROE?

Banner - Ads General

Jenis ROI dari hasil digital marketing

Memang benar bahwa digital marketing dapat memberikan beberapa keuntungan sekaligus. Masing-masing keuntungan ini dapat dihitung labanya. Lalu, apa saja jenis ROI ini yang merupakan keuntungan dari campaign?

1. Laba

Laba harus menjadi tolok ukur yang pertama. Anda bisa menghitung jumlah rata-rata pembeli dari hasil iklan, keuntungan bersih per transaksi, dan perhitungan total profit dalam suatu jangka waktu tertentu. 

2. Prospek dan pembeli

Lebih dari separuh kegiatan pemasaran digital tujuannya adalah membantu Anda mendapatkan prospek pembeli atau yang biasa disebut dengan leads. Meski tidak semua prospek selalu menjadi pembeli, keduanya tetap memberikan keuntungan bagi Anda. 

3. Data

Tidak semua keuntungan digital marketing harus berupa uang. Data berupa demografi pembeli seperti usia, jenis kelamin, dan waktu paling banyak ia mencari produk adalah keuntungan yang juga didapat dari pemasaran digital. Data ini berguna untuk merancang strategi berikutnya.

4. Awareness

Keuntungan pemasaran digital juga bisa berupa awareness atau kesadaran audiens terhadap produk Anda. Meski belum menghasilkan keuntungan berupa uang, tapi kalau awareness meningkat, maka bisa dikatakan  strategi Anda berhasil. 

Banner - Ebook Ads

Cara Menghitung ROI yang Benar

Perkembangan zaman yang semakin maju telah memberi para marketer cara yang baru untuk menjangkau pelanggan secara online. Dengan sebagian besar konsumen mengakses web melalui smartphone, tablet, dan laptop mereka, digital marketing telah menjadi bagian berharga dan penting dari setiap rencana dalam pemasaran.

Dalam pemasaran tradisional, ROI hanya diukur dengan peningkatan pendapatan dan penjualan yang dihasilkan melalui kampanye atau strategi tertentu. Perusahaan tidak bersusah payah membuat sistem untuk menganalisis kemajuan dan hasil upaya pemasaran mereka. Jika penjualan naik, perusahaan akan mengulangi strategi tanpa perlu melakukan perubahan atau perbaikan. Sebaliknya, ketika penjualan turun, manajer strategi tersebut tidak akan digunakan kembali dan mencari cara yang baru.

Saat ini, Anda sudah bisa mengukur keefektifan kampanye bukan hanya berdasarkan dari keuntungan saja. ROI untuk upaya pemasaran digital dapat dengan mudah dihitung tanpa memerlukan alat yang canggih. Di bawah ini adalah penghitungan ROI dasar serta beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat mengukurnya.

Baca Juga : Cara Menghitung ROI Digital Marketing

Bagaimana Cara Menghitung Return on Investment (ROI) dalam Digital Marketing?

ROI hanya membandingkan keuntungan yang dihasilkan dari kampanye pemasaran digital dengan biaya pembuatan dan penerapan kampanye. Idealnya, Anda menginginkan ROI setinggi mungkin.

Perhitungan ROI dasar adalah:

ROI = (Laba Bersih / Biaya Total) x 100 %

Perhitungan ROI, tidak akan berarti banyak jika Anda tidak memiliki tujuan atau sasaran, memiliki angka dan data yang tidak akurat dalam perhitungan, mengukur indikator kinerja utama (KPI) yang salah, atau tidak yakin apa yang Anda lakukan. Sebelum menghitung ROI kampanye, pertimbangkan hal berikut:

1. Pahami Tujuan Anda

Anda ingin membuktikan kepada manajemen bahwa strategi bisnis menggunakan pemasaran digital bisa berhasil mendatangkan pendapatan. Semua akan tertarik untuk membuktikan ROI pekerjaan mereka, tetapi bagaimana jika ROI bukan satu-satunya metrik yang harus digunakan bisnis dalam menilai keberhasilan upaya Anda? Di sini pentingnya untuk memahami tujuan pemasaran unik sebelum Anda menerapkan dan mengukur kampanye dan strategi Anda.

2. Identifikasi Indikator Kinerja Utama

Bisnis Anda unik dan berbeda dari pesaing Anda di pasar, KPI Anda harus mencerminkan hal ini. Jika Anda mencoba menggunakan KPI yang digunakan perusahaan lain, maka data yang didapatkan tidak berguna sama sekali dalam analisis ROI.

Banner - Lead Gen Ads

3. Pastikan Metode Pengumpulan Data Anda Benar

Sistem dan metode pengumpulan data Anda harus dapat mengumpulkan data dengan bersih. Jika ada gangguan atau ketidakkonsistenan dalam cara memasukkan, mengumpulkan, mentransfer, atau menghitung data, maka informasi yang ada akan mengganggu KPI dan ROI Anda. KPI yang tidak akurat tidak akan berguna dalam menilai seberapa efektif upaya digital marketing Anda.

Manfaat Analisis Return On Investment (ROI)

Analisis Return On Investment (ROI) merupakan alat penting dalam dunia bisnis dan investasi. Dengan menghitung dan menganalisis ROI, perusahaan dapat mengevaluasi efisiensi dan profitabilitas dari berbagai investasi yang dilakukan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari analisis ROI:

1. Menilai Efektivitas Investasi

Analisis ROI membantu perusahaan menilai sejauh mana investasi yang dilakukan memberikan keuntungan. Dengan membandingkan ROI dari berbagai proyek atau inisiatif, perusahaan dapat menentukan mana yang paling efektif dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijaksana.

2. Membantu Pengambilan Keputusan

ROI memberikan informasi yang jelas dan kuantitatif tentang kinerja investasi. Data ini sangat berguna bagi manajemen dalam membuat keputusan strategis, seperti melanjutkan, menghentikan, atau mengubah arah suatu proyek.

3. Mengukur Kinerja Bisnis

Dengan memantau ROI secara berkala, perusahaan dapat mengukur kinerja bisnis secara keseluruhan. Ini memungkinkan perusahaan untuk melihat tren positif atau negatif dalam efisiensi operasional dan profitabilitas, sehingga dapat mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

4. Mengoptimalkan Alokasi Sumber Daya

Analisis ROI membantu perusahaan dalam mengoptimalkan alokasi sumber daya. Dengan mengetahui investasi mana yang memberikan ROI tertinggi, perusahaan dapat mengarahkan dana dan sumber daya lainnya ke area yang paling menguntungkan.

5. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Penggunaan ROI sebagai alat evaluasi meningkatkan transparansi dalam proses pengambilan keputusan investasi. Manajemen dapat lebih akuntabel dalam menjelaskan dan mempertanggungjawabkan pilihan investasi kepada pemangku kepentingan.

Baca Juga : ROI SEO : Pengertian dan Cara Menghitungnya

Itulah dia Informasi penting mengenai cara menghitung ROI strategi digital marketing Anda. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika Anda masih bingung dengan hal ini, mari konsultasikan bersama kami sebagai Digital Marketing Agency Jakarta yang siap untuk membantu bisnis Anda ke tingkat selanjutnya. Kunjungi ToffeeDev sekarang juga!

Share this post :

Scroll to Top