Dalam proses melakukan web developer, tentunya dibutuhkan bahasa pemrograman yang tepat agar bisa menciptakan website yang berkualitas. Sebenarnya ada tiga bahasa pemrograman yang bisa dipakai, yaitu HTML, CSS, dan JavaScript. Masing-masing bahasa ini memiliki kegunaan yang berbeda-beda. HTML berguna untuk menambahkan konten ke dalam halaman website. CSS dipakai untuk membuat style, layout, serta segala bentuk keselarasan dari halaman website. Untuk JavaScript sendiri, posisinya krusial, yaitu sebagai penyempurna tampilan serta sistem halaman website. Dalam pembahasan artikel ini, mari membahas lebih dalam tentang JavaScript dan sejarah panjangnya.
Dari semua bahasa pemrograman yang ada, bisa dibilang JavaScript menjadi yang paling mudah dan cepat untuk dipelajar. Cara penggunaannya pun juga beragam, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. JavaScript bisa digunakan untuk meningkatkan fungsionalitas website, membuat software berbasis website, hingga mengaktifkan berbagai macam game di dalam website. Hebatnya lagi, dengan kemudahan yang ditawarkan, ada berbagai macam template dan aplikasi gratis untuk JavaScript sehingga bisa lebih mudah untuk digunakan dan dieksplor.
Sejarah & Pengertian JavaScript
Sekarang saatnya masuk ke dalam pembahasan sejarah dari JavaScript yang cukup panjang ini. Sejarah JavaScript dimulai pada bulan September 1995. Proses penciptaan bahasa pemrograman ini dibuat dan didesain selama sepuluh hari oleh seorang karyawan Netscape, bernama Brendan Eich. Sebelum disebut dengan nama JavaScript, ada beberapa nama yang sempat ingin dipakai, seperti Mocha, Mona, hingga LiveScript. Sebelum diluncurkan ke publik, JavaScript hanya dipakai oleh para karyawan Netscape saja. Dari segi fungsionalitasnya pun juga masih terbatas. Hebatnya, JavaScript tidak hanya dikembangkan oleh Brendan Eich saja. Dengan sistem yang terbuka untuk “diutak-atik”, akhirnya banyak komunitas developer yang ikut mengembangkan.
Dalam perjalanannya, JavaScript sempat berubah nama secara resmi sebagai ECMAScript pada tahun 1996. Lalu pada tahun 1998 berubah menjadi ECMAScript 2, kemudian dilanjutkan sebagai ECMAScript 3 pada tahun 1999. Nama JavaScript akhirnya baru dipakai setelah itu. Perkembangan teknologi yang ada di bahasa pemrograman ini juga terus berkembang pada akhirnya. Termasuk bisa digunakan tidak hanya di komputer, tetapi juga di perangkat mobile.
Baca Juga: Memahami Fungsi AMP Google sebagai Andalan Smartphone
Popularitas JavaScript memang terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan pada tahun 2016, 92% website yang ada saat ini telah menggunakan bahasa pemrograman ini. Jadi sebenarnya setiap hari Anda telah merasakan keberadaan JavaScript karena hampir semua website yang Anda kunjungi pasti menggunakan teknologi ini.
Itulah sejarah dari JavaScript yang perlu Anda ketahui. Dari penjelasan di atas, ada beberapa poin tentang teknologi ini yang bisa diambil. Pertama, JavaScript mudah dipelajari oleh banyak orang walaupun merupakan orang awam dalam dunia web developer. Kedua, JavaScript bisa digunakan di berbagai macam browser serta perangkat. Ketiga, hampir seluruh website yang ada di internet menggunakan bahasa pemrograman ini. Keempat, mampu dialihkan ke berbagai elemen halaman web. Kelima, teknologi ini lebih ringan dan cepat dibandingkan dua bahasa pemrograman lainnya yang telah disebutkan di atas. Keenam, bisa dibuat langsung di HTML serta bisa diubah sesuai dengan keinginan alias lebih fleksibel. Ketujuh, ada satu kekurangan yang ada di dalamnya yaitu kurang aman dibandingkan bahasa pemrograman lainnya.
Semoga informasi tentang pengertian JavaScript ini berguna untuk Anda. Jangan lupa untuk memberikan komentar dan share artikel ini agar bisa semakin banyak orang yang tahu tentang teknologi ini.