Apa itu E-commerce dan Bagaimana Cara Kerjanya?

e commerce adalah

Dalam era digital seperti sekarang, e-commerce adalah salah satu solusi modern yang bisa memudahkan Anda dalam jual beli produk. Berbelanja menjadi lebih mudah, hemat waktu, dan tidak lagi harus datang ke toko secara fisik. 

E-commerce singkatan dari Electronic Commerce atau perdagangan elektronik, yang mencakup segala aktivitas perdagangan yang dilakukan secara elektronik melalui internet. Apakah Anda penasaran bagaimana cara kerja e-commerce saat melayani begitu banyak pelanggan? Untuk mencari tahu jawabannya, mari simak informasi selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian E-commerce

E-commerce menjadi tempat berbelanja yang dilakukan secara elektronik dan Anda bisa melakukannya melalui ponsel atau komputer. Untuk definisi yang lebih jelas serta tujuan hadirnya e-commerce dapat Anda simak berikut ini. 

1. Definisi E-commerce

E-commerce merupakan bentuk perdagangan yang dilakukan secara online melalui perangkat elektronik seperti komputer atau ponsel. Anda bisa melakukan pembelian produk atau layanan dari berbagai penjual di seluruh dunia dengan mudah melalui e-commerce.

Tidak hanya pembelian produk fisik, e-commerce juga menawarkan beragam layanan seperti pembayaran tagihan, investasi, dan layanan perbankan. Terdapat juga berbagai jenis transaksi e-commerce seperti bisnis ke bisnis (B2B), bisnis ke konsumen (B2C), konsumen ke konsumen (C2C), dan konsumen ke bisnis (C2B).

2. Tujuan E-commerce

Tujuan utama e-commerce untuk memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam melakukan pembelian produk secara online. Anda tidak perlu lagi keluar rumah atau menghabiskan waktu untuk datang ke toko fisik, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.

E-commerce juga menyediakan berbagai macam produk yang dapat dibeli dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan di toko fisik.

Selain memberikan kemudahan bagi para konsumen, e-commerce juga memberikan manfaat bagi para penjual. Dalam e-commerce, penjual dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke seluruh dunia, sehingga dapat meningkatkan potensi penjualan. 

E-commerce juga memberikan kemudahan bagi para penjual dalam melakukan transaksi bisnis, seperti pembayaran dan pengiriman barang yang dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Hal ini membuat e-commerce menjadi solusi perdagangan yang efisien dan modern bagi para penjual.

Baca Juga: Cara Membuat Website Toko Online dengan Mudah untuk E-commerce

3. Jenis-jenis E-commerce

Terdapat beberapa jenis e-commerce yang sering ditemukan para pengguna, antara lain:

a. B2B (Business to Business)

B2B termasuk jenis e-commerce yang melibatkan perdagangan antara satu bisnis dengan bisnis atau perusahaan lainnya. Contohnya seperti Alibaba, sebuah situs e-commerce yang mempertemukan produsen dengan pengecer dan distributor.

b. B2C (Business to Consumer)

Jenis e-commerce B2C melibatkan perdagangan antara bisnis atau perusahaan dengan konsumen. Amazon salah satu contohnya, di mana konsumen dapat membeli berbagai macam produk secara online.

c. C2C (Consumer to Consumer)

Untuk C2C merupakan jenis e-commerce yang melibatkan perdagangan antara konsumen dengan konsumen. Tokopedia contohnya, di mana para penjual dan pembeli dapat berinteraksi dan melakukan transaksi secara online. Dalam jenis e-commerce ini, konsumen dapat menjual produk kepada konsumen lainnya melalui platform e-commerce.

Cara Kerja E-commerce

Cara Kerja E-commerce

E-commerce menjadi salah satu bentuk perdagangan yang makin populer di era digital saat ini. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja e-commerce? Berikut ini akan dijelaskan mengenai proses transaksi, keuntungan dan kerugian, serta teknologi yang digunakan dalam e-commerce.

1. Proses Transaksi

Proses transaksi e-commerce dimulai pada saat Anda melakukan pencarian produk yang diinginkan. Kemudian, Anda bisa memilih produk dan menambahkannya ke dalam keranjang belanja. Setelah itu, Anda bisa melakukan pembayaran melalui berbagai metode pembayaran yang tersedia.

Baca Juga: Cara Buat eCommerce Website dengan Mudah

Setelah pembayaran berhasil dilakukan, penjual akan memproses pesanan dan mengirimkan produk yang Anda beli. Jika ada masalah pada produk yang diterima, penjual bisa mengembalikan produk tersebut dan meminta pengembalian dana.

2. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan E-commerce

Keuntungan menggunakan e-commerce memberikan kemudahan kepada Anda dalam membeli produk tanpa harus datang ke toko fisik. E-commerce juga menyediakan berbagai macam produk yang bisa dipilih dengan harga yang lebih terjangkau.

Namun, ada beberapa kerugian yang harus diperhatikan ketika menggunakan e-commerce, salah satunya risiko keamanan data. Dalam melakukan transaksi online, Anda harus memberikan informasi pribadi mereka seperti nama, alamat, nomor telepon, dan nomor kartu kredit. Hal ini bisa menjadi risiko karena data tersebut bisa dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, pengalaman berbelanja yang kurang menyenangkan juga bisa menjadi kerugian e-commerce. Terkadang konsumen mendapatkan produk yang tidak sesuai dengan yang diharapkan atau barang yang rusak dalam pengiriman.

Baca Juga: 4 Langkah Dapatkan eCommerce SEO Keywords yang Tepat

3. Teknologi yang Digunakan pada E-commerce

Teknologi yang digunakan pada e-commerce terus berkembang seiring perkembangan teknologi secara keseluruhan. Beberapa teknologi penting yang digunakan antara lain:

a. Website dan Aplikasi

Platform e-commerce harus memiliki website atau aplikasi yang mudah digunakan, sehingga Anda bisa melakukan transaksi dengan cepat dan mudah. Hal ini sangat penting untuk menarik minat pelanggan dan kepercayaan pelanggan. 

Dalam membuat website atau aplikasi, e-commerce perlu mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pengguna, seperti tampilan yang menarik, navigasi yang mudah dipahami, serta fitur-fitur yang dapat memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi. 

b. Payment Gateway

Payment gateway memproses pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, transfer bank, atau e-wallet. Setiap payment gateway memiliki aturan dan biaya yang berbeda, namun menawarkan pengalaman pembayaran yang aman dan efisien bagi para pengguna e-commerce. Tanpa adanya payment gateway, proses transaksi dalam e-commerce akan menjadi lebih rumit dan kurang aman.

c. Sistem Manajemen Inventaris

Melalui sistem ini, penjual dapat mengelola persediaan produk dengan lebih efektif dan memantau stok produk yang tersedia, mengelola pengiriman produk ke konsumen, serta memproses pengembalian barang yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Dalam kata lain, sistem manajemen inventaris membantu penjual untuk memastikan ketersediaan produk yang cukup dan mempermudah proses pengiriman barang kepada konsumen.

banner

Contoh E-commerce Terkenal

Contoh E-commerce Terkenal

Setelah memahami bagaimana cara kerja e-commerce, penting bagi Anda mengetahui beberapa contoh e-commerce agar bisa menggambarkan informasi yang telah Anda dapatkan sebelumnya. Berikut ini beberapa contoh e-commerce tersebut. 

1. Amazon

Amazon merupakan salah satu platform e-commerce terbesar di dunia yang menawarkan berbagai macam produk, seperti buku, produk elektronik, fashion, dan produk rumah tangga. Didirikan pada tahun 1994 oleh Jeff Bezos dan berbasis di Seattle, Amerika Serikat.

Amazon telah berkembang pesat dan menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dengan nilai pasar yang sangat besar. Saat ini, Amazon juga menyediakan layanan streaming musik dan video, serta memiliki platform untuk menjual produk-produk buatan sendiri.

2. Alibaba

Alibaba merupakan platform e-commerce terbesar di Tiongkok yang didirikan pada tahun 1999 oleh Jack Ma dengan kantor pusat di Hangzhou, Tiongkok. Alibaba menghubungkan para produsen dengan pengecer dan distributor di seluruh dunia, serta menyediakan berbagai layanan seperti jasa pemasaran dan pengiriman. Produk-produk yang dijual di Alibaba meliputi berbagai jenis kategori, dari elektronik hingga produk makanan dan minuman.

Baca Juga: Marketplace Adalah: Apa Bedanya Dengan E-commerce?

3. Tokopedia

Tokopedia menjadi platform e-commerce terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Tokopedia memberi ruang kepada para penjual dan pembeli untuk berinteraksi dan melakukan transaksi secara online. 

Selain itu, Tokopedia juga menyediakan berbagai macam produk seperti produk elektronik, produk fashion, kecantikan, dan masih banyak lagi. Adanya berbagai fitur dan kemudahan yang disediakan membuat Tokopedia menjadi salah satu platform e-commerce paling populer di Indonesia.

Sebagai pebisnis, Anda juga bisa melakukan penjualan melalui e-commerce, namun akan terlihat lebih profesional apabila Anda membangun website bisnis sendiri. Lalu, Anda bisa mempromosikannya dengan bantuan jasa digital marketing agency seperti ToffeeDev.

ToffeeDev akan membantu Anda membangun website bisnis profesional dengan UI/UX yang menarik  dan mudah dipahami. Lalu, untuk mempromosikan produk yang Anda miliki, Anda bisa menggunakan layanan digital marketing lainnya seperti SEO dan Ads. Tertarik mengembangkan bisnis Anda secara digital? Hubungi ToffeeDev sekarang juga. 

Share this post :

Scroll to Top