6 Jenis Lingkungan Kerja yang Sering Ditemui

6 Jenis Lingkungan Kerja yang Sering Ditemui

Lingkungan kerja berperan besar dalam mendukung kesuksesan perusahaan. Anda perlu menerapkan jenis lingkungan kerja yang tepat demi menunjang kinerja dan kenyamanan karyawan selama bekerja. Tidak hanya itu, Anda pun harus menjaga sejumlah faktor yang dapat berpengaruh pada suasana lingkungan kerja secara keseluruhan. Simak artikel ini untuk mempelajari berbagai jenis dan faktor dapat yang memengaruhi lingkungan kerja.

Pengertian Lingkungan Kerja

Secara harfiah, lingkungan kerja berarti tempat seorang karyawan menunaikan pekerjaannya di suatu perusahaan. Namun, lingkungan kerja tidak hanya berbicara tentang lokasi fisik, tetapi juga kondisi non-fisik yang berpengaruh pada kinerja karyawan. Contohnya, hubungan antara karyawan, efisiensi, dan kolaborasi karyawan selama bekerja.

Baca Juga: Macam-Macam Soft Skill yang Harus Dikuasai

6 Jenis Lingkungan Kerja yang Sering Ditemui

Kesuksesan karier seorang karyawan dipengaruhi oleh jenis lingkungan tempat kerja mereka. Ada enam jenis lingkungan kerja sesuai tipe kepribadian karyawan dan pekerjaan digeluti di dalamnya. Apa saja?

1. Lingkungan Kerja Konvensional

Ciri khas lingkungan kerja ini terletak pada sifatnya yang terstruktur dan terorganisir. Aktivitas yang dikerjakan di dalamnya pun bersifat sistematis, seperti bekerja dengan data dan angka. Karyawan bekerja berdasarkan rutinitas, stabilitas, tradisi, serta peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan dan mengikuti jam kerja reguler. Mereka pun terlihat rapi, terstruktur dan selalu bertindak mengikuti arahan.

Baca Juga: 4 Pekerjaan Marketing yang Tidak Banyak Disadari

2. Lingkungan Kerja Aktif

Jenis lingkungan kerja ini berfokus pada pencapaian di bidang keuangan atau organisasi secara umum. Sesuai namanya, karyawan yang bekerja di lingkungan ini memiliki aktivitas terkait persuasi, penjualan, atau manajemen. Lingkungan kerja aktif dipenuhi oleh kompetisi untuk memperoleh pencapaian dalam hal jabatan dan keuangan. Karyawannya memiliki sifat ambisius, tegas, tetapi bersikap ramah terhadap orang lain.

3. Lingkungan Kerja Sosial

Lingkungan kerja sosial bersifat people-oriented dan melibatkan kegiatan mengajar, membantu, dan memahami orang lain. Karyawan yang bekerja di lingkungan ini memiliki motivasi untuk membantu orang lain dan senang melakukan interaksi sosial. Mereka harus mempunyai skill komunikasi dan interpersonal yang kuat untuk bekerja di lingkungan kerja sosial.

Jasa SEO

4. Lingkungan Kerja Artistik

Lingkungan kerja artistik menekankan kebebasan berekspresi dan menuangkan kreativitas serta imajinasi dalam karyanya. Biasanya, lingkungan kerja ini tidak memiliki aturan yang mengekang, kecuali aturan mengenai orisinalitas karya yang ingin dipublikasikan. Karyawan di lingkungan kerja ini memiliki sifat berjiwa bebas, tidak konvensional, intuitif, dan mandiri.

Baca Juga: Konsep Design Thinking: Pengertian, Tujuan, serta Cara Menggunakannya

5. Lingkungan Kerja Investigasi

Jenis lingkungan kerja ini sangat identik dengan penggunaan matematika, sains, penyelesaian masalah, dan berpikir abstrak selama bekerja. Lingkungan kerja investigasi memiliki kesamaan seperti lingkungan kerja artistik: mendorong kebebasan berpikir dan bertindak. Karyawan yang terlibat di dalamnya lebih senang bekerja dengan otaknya daripada melakukan pekerjaan fisik.

6. Lingkungan Kerja Realistis

Lingkungan kerja realistis berkaitan dengan penggunaan peralatan dan instrumen yang menunjang pekerjaannya. Contohnya: teknisi, mekanik, dan pekerjaan lainnya yang melibatkan peralatan khusus. Mereka lebih fokus pada penyelesaian masalah atau kasus yang sedang terjadi di tempat kerjanya.

5 Faktor yang Memengaruhi Lingkungan Kerja

Enam jenis lingkungan kerja yang telah disebutkan di atas perlu disesuaikan dengan tipe pekerjaan dan kepribadian karyawan Anda. Namun, hal tersebut belum cukup untuk mendorong kenyamanan selama bekerja. Ada faktor yang harus dijaga supaya suasana lingkungan kerja tetap kondusif.

Baca Juga: 7 Tips Kerja Remote Khusus untuk Anda

1. Kondisi Fisik Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang bersih dan asri berpengaruh pada kesehatan karyawan. Karyawan yang sehat tentu akan lebih produktif selama bekerja. Anda perlu memperhatikan kualitas air, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pencahayaan ruangan, bahkan kondisi toilet serta dapur di tempat kerja.

2. Nama Baik Perusahaan

Reputasi perusahaan yang baik akan mendorong kepercayaan karyawan. Mereka menyadari bahwa perusahaan tempatnya bekerja sangat dipercaya oleh masyarakat, sehingga berusaha untuk memberikan kinerja terbaik melalui pekerjaannya. Sebaliknya, reputasi yang buruk membuat karyawan ingin keluar karena tidak ingin dikaitkan perusahaan tersebut.

3. Alur Komunikasi Internal

Komunikasi antar karyawan yang baik pun dapat memengaruhi kondisi lingkungan kerja. Setiap karyawan hendaknya mampu menerapkan komunikasi efektif ketika melakukan presentasi, mengadakan rapat, dan sekadar memberikan tugas kepada bawahan atau rekan kerjanya. Komunikasi efektif dapat mendorong sinergi dan kolaborasi yang baik dalam perusahaan.

Baca Juga: 3 Cara Untuk Menyederhanakan Budaya Perusahaan Dan Membangun Kepercayaan

4. Apresiasi Karyawan

Setiap karyawan membutuhkan apresiasi dan pengakuan atas kerja keras dan prestasi yang telah berhasil diraih. Apresiasi dapat memacu karyawan agar mampu memberikan performa kerja yang lebih besar kepada perusahaan. Mereka juga tertarik untuk mengembangkan dirinya agar lebih optimal dalam bekerja.

5. Work-Life Balance

Perusahaan harus membuat keputusan yang tepat demi menjaga work-life balance karyawannya. Mereka tidak hanya mendorong karyawan untuk semangat bekerja, tetapi juga bekerja cerdas agar kehidupan pribadi mereka tidak terabaikan. Work-life balance yang baik dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan karyawan selama bekerja.

Pentingnya Lingkungan Kerja yang Baik Bagi Kesuksesan Perusahaan

Lingkungan kerja sangat didominasi oleh karyawan yang bekerja di dalamnya. Anda harus memastikan bahwa karyawan telah berada dalam jenis lingkungan kerja yang tepat demi mendukung perkembangan karier dan kebebasan berpikir serta bertindak selama bekerja. Tidak hanya itu, perusahaan pun wajib menjaga faktor yang memengaruhi lingkungan kerja agar tetap stabil.

Lingkungan kerja yang baik akan mendorong produktivitas karyawan. Mereka merasa lebih bersemangat dalam bekerja sehingga mampu membuahkan hasil pekerjaan terbaiknya, seperti produk yang berkualitas dan inovatif atau pelayanan yang memuaskan. Hasil kerja yang baik tentu menjadi kontribusi terbesar bagi kesuksesan perusahaan melalui peningkatan profit penjualannya.

Apakah Anda sudah memahami jenis lingkungan kerja dan faktor yang memengaruhinya setelah membaca artikel di atas? Ada satu lagi faktor yang memengaruhi iklim lingkungan kerja: pembagian tugas yang jelas. Anda harus memastikan bahwa setiap karyawan mengerjakan tugas sesuai job description dan kualifikasi yang dimilikinya.
Jangan memberikan pekerjaan terkait Digital Marketing apabila belum ada karyawan yang menguasainya. Alternatifnya, Anda bisa bekerja sama dengan ToffeeDev yang menyediakan layanan Digital Marketing. Cukup sampaikan target perusahaan Anda terkait Digital Marketing dan kami akan membantu mewujudkannya. Hubungi kami segera dan mulailah proyek Digital Marketing untuk mempromosikan produk Anda.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat