Mengenal Apa Itu Metode Design Thinking dan Fungsinya untuk Digital Marketing

Mengenal Apa Itu Metode Design Thinking dan Fungsinya

Metode design thinking mampu menyelesaikan berbagai problem terkait digital marketing. Strategi marketing yang dijalankan berhasil mencapai target jika Anda mulai menerapkan metode ini. Keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan pun bertambah hanya dengan menerapkan metode design thinking.

Anda mungkin berpikir bahwa design thinking hanya berlaku di bidang desain atau product development karena istilah yang disematkan. Faktanya, metode berpikir ini dapat diaplikasikan di seluruh bidang pekerjaan apa pun, termasuk digital marketing.

Tertarik mengenal design thinking lebih dalam serta langkah penerapannya? Simak artikel ini selengkapnya.

Apa Itu Metode Design Thinking?

Design thinking merupakan metodologi untuk menggali kebutuhan pelanggan dengan tujuan mengetahui masalah dari perspektif mereka. Singkatnya, metode ini adalah pendekatan praktis untuk menyelesaikan masalah yang dialami pelanggan secara kreatif.

Awalnya, design thinking memang hanya diterapkan di dunia desain. Namun, pemikiran ini mulai diterapkan di berbagai bidang pekerjaan bahkan karier yang jauh dari kata desain seperti arsitektur atau bisnis. Jadi, design thinking memang bisa diaplikasikan di segala jenis bidang, termasuk digital marketing.

Metode design thinking berpusat pada pengguna dalam menyelesaikan masalah. Artinya, Anda harus memahami kebutuhan pengguna dahulu secara mendalam, kemudian menawarkan solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, design thinking dianggap sebagai pendekatan berbasis solusi.

Baca Juga: Pentingnya Branding Bagi Bisnis Online

Tujuan Design Thinking

Tujuan Design Thinking

Metode design thinking dikembangkan untuk mencapai sejumlah tujuan dalam pekerjaan manusia. Tujuan pertama adalah meningkatkan inovasi dan kreativitas. Kita tidak lagi berpatok pada pengetahuan dan pengalaman karena dua indikator tersebut justru menghambat manusia untuk berpikir kreatif. Design thinking sangat membantu dalam mencari ide dan cara baru serta inovatif dalam menyelesaikan permasalahan.

Tujuan lain dari design thinking adalah memahami kebutuhan konsumen. Empati merupakan salah satu tahapan dalam metode berpikir ini. Tahap ini membuat perusahaan menyadari bahwa pengguna produk atau penikmat tayangan digital marketing mereka adalah manusia. Oleh karena itu, perusahaan berusaha menciptakan user experience yang baik dalam produk ataupun iklan sehingga konsumen bisa merasakan manfaatnya.

Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Traffic Website

4 Fungsi Metode Design Thinking untuk Digital Marketing

Metode design thinking memiliki fungsi yang signifikan jika diterapkan dalam digital marketing. Hampir semua pekerjaan menjadi lebih efektif dari segi biaya, waktu, maupun prosesnya. Mari mengetahui fungsi metode berpikir ini bagi pekerjaan Anda.

Jasa SEO

1. Efisiensi Biaya

Design thinking mampu menghasilkan strategi digital marketing yang brilian dan tepat sasaran. Anda pun dapat menghemat waktu sehingga tidak perlu berinvestasi lebih banyak untuk menjalankan iklan. Return of Investment (ROI) yang dihasilkan pun bertambah secara signifikan karena iklan yang dibuat sudah pasti dipahami oleh audiens.

2. Efektivitas Waktu

Design thinking mengutamakan pemecahan masalah dengan solusi yang cukup efektif. Anda tidak perlu membuang waktu untuk membuat strategi pemasaran online yang belum tentu diminati oleh audiens. Fokus Anda hanya satu, yakni membuat iklan atau konten pemasaran sesuai minat audiens dan memasarkannya di channel yang tepat.

Baca Juga: Cara Menghitung ROI Digital Marketing

3. Peningkatan Loyalitas Konsumen

Saat menerapkan metode design thinking, Anda pasti berusaha membuat strategi iklan yang mampu menyelesaikan masalah konsumen. Siapa sangka, konsumen malah terbantu dengan iklan atau konten yang ditawarkan dan memutuskan untuk menggunakan produk Anda. Loyalitas konsumen terhadap brand bertambah dan mereka pasti kembali membeli produk Anda.

4. Peningkatan Inovasi

Metode ini juga menantang Anda untuk berpikir out of the box. Anda pun dapat menciptakan inovasi terbaik dalam strategi digital marketing yang terus berkembang setiap saat. Strategi yang dijalankan tidak akan ketinggalan zaman, malah mampu menyesuaikan dengan dinamika konsumen yang terus berubah.

Baca Juga: Brand Switching : Pengertian, Faktor dan Cara Mencegahnya

5 Tips Penerapan Metode Design Thinking dalam Digital Marketing

Tips Penerapan Metode Design Thinking dalam Digital Marketing

Ada lima langkah penerapan design thinking yang perlu diketahui, yaitu: membentuk empati, mendefinisikan masalah, menciptakan ide, membuat solusi, dan tahap uji coba. Bagaimana penerapan langkah tersebut dalam digital marketing?

1. Berempati dengan Konsumen

Pada tahap ini, Anda perlu melakukan riset pasar terkait psychological behavior konsumen. Pahami kebutuhan dan perasaan konsumen terhadap suatu masalah atau isu yang sedang dihadapi supaya Anda bisa menawarkan solusi yang kreatif. Caranya mudah, cukup ajak mereka untuk berbagi pikiran melalui kolom komentar atau unggahan story media sosial.

2. Mendefinisikan Masalah

Setelah mengetahui pikiran dan emosi mereka, cobalah mendefinisikan masalah yang sedang dialami. Contohnya: anak muda merasa bosan karena tidak ada sarana hiburan streaming yang bisa dinikmati. Anda dapat membuat beberapa strategi pemasaran untuk mempromosikan produk aplikasi streaming sesuai masalah yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Digital Marketing: Pengertian & Perannya Untuk Bisnis Anda

3. Menciptakan Ide

Berikutnya, Anda bisa menciptakan beberapa ide solusi untuk menjawab permasalahan mereka. Dalam digital marketing, ide tersebut bisa berupa konten atau iklan yang relevan dan menggambarkan masalah konsumen serta solusi yang ditawarkan. Banyak sekali cara untuk menemukan ide tersebut, mulai dari brainstorming, metode SCAMPER, hingga mencari referensi secara online.

4. Membuat Prototipe Solusi

Pada tahap ini, Anda membuat ide tersebut dalam konten atau iklan yang telah didesain. Banyak sekali channel digital marketing yang bisa digunakan, tetapi sesuaikan pula dengan perilaku target audiens dalam menggunakan internet. Untuk contoh aplikasi streaming tadi, Anda bisa menggunakan Instagram untuk memasarkan produk kepada anak muda.

Baca Juga: Keuntungan Pemasaran Online untuk Para Pengusaha

5. Melakukan Uji Coba

Terakhir, Anda mencoba meluncurkan konten atau iklan yang dibuat di beberapa channel digital marketing. Tahap uji coba diperlukan supaya Anda bisa mengetahui pendekatan yang tepat dalam menjangkau audiens. Selain itu, Anda pun mendapatkan feedback terkait strategi yang telah dijalankan. Uji coba iklan yang berhasil bisa dijalankan untuk menarik minat konsumen terhadap produk Anda.

Singkatnya, metode design thinking diperlukan jika Anda ingin berhasil dalam menjalankan digital marketing. Anda pun dapat bekerja sama dengan ToffeeDev, digital marketing agency Indonesia apabila belum memiliki skill di bidang ini. Diskusikan saja ekspektasi bisnis Anda terkait digital marketing dan kami akan membuatnya nyata. Hubungi ToffeeDev segera untuk mulai bekerja sama dalam mengembangkan bisnis Anda.

Share this post :

Scroll to Top
WhatsApp chat