Inbound marketing adalah aktivitas marketing yang dilakukan dengan fokus untuk membantu Anda meraih lebih banyak konsumen. Penjelasan ini memang terkesan klise. Namun tentu saja ada metodologi dan strategi di dalam inbound marketing yang membuatnya sangat berguna jika diterapkan dalam bisnis Anda.
Sebenarnya inbound marketing sudah sangat akrab di dunia pemasaran. Bahkan dalam satu dekade terakhir. Banyak yang menilai bentuk marketing ini jauh lebih ampuh dibandingkan model tradisional yang lebih mengandalkan layanan atau iklan produk melalui media.
Namun tentu saja inbound marketing tidak seperti penjelasan di atas yang sangat sederhana dan berbeda juga dari outbound marketing. Banyak sekali hal-hal di dalam inbound marketing yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam bisnis untuk mendapatkan hasil marketing optimal. Jadi, tanpa perlu berlama-lama lagi, simak informasi mengenai inbound marketing yang telah dirangkum tim ToffeeDev di bawah ini.
Daftar Isi
TogglePengertian Inbound Marketing
Seperti yang sudah dijelaskan, inbound marketing adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan tujuan untuk membantu calon konsumen lebih mudah menemukan bisnis atau perusahaan Anda. Jadi ketika biasanya bisnis yang mencari calon pelanggan, berbanding terbalik dengan strategi inbound marketing. Konsumen yang malah mencari bisnis Anda.
Untuk membuat calon konsumen mencari bisnis Anda, sudah pasti ada beberapa hal yang harus Anda lakukan. Inilah prinsip utama dari inbound marketing. Anda harus mampu membuat calon konsumen merasa tertarik dan terasa membutuhkan produk atau jasa yang dijual bisnis ini.
Baca Juga: Strategi Inbound Lead Follow-Up yang Efektif: Tips dan Praktik Terbaik
Dari penjelasan istilah inbound marketing ini, pasti Anda ingin mendapatkan manfaatnya juga. Bagaimana tidak, ketika bisnis Anda dicari oleh konsumen, sudah pasti tidak perlu kesulitan mencari peningkatan keuntungan. Dengan apa yang Anda lakukan seperti sekarang, konsumen pun sudah datang. Anda hanya perlu menjaga dan mempertahankan para konsumen agar tetap setia dengan bisnis ini.
Di dalam inbound marketing, ada beberapa poin utama dari segi metodologi dan strategi. Keduanya sangat penting untuk diketahui dan diterapkan agar dapat menjalankan inbound marketing lebih maksimal. Apa saja metodologi dan strategi pemasaran yang satu ini? Namun sebelum sampai ke sana, kita cari tahu dulu apa saja perbedaan inbound dan outbound marketing!
Perbedaan Inbound dan Outbond Marketing
Berikut ini adalah perbedaan inbound dan outbound merketing yang perlu Anda ketahui:
Inbound Marketing:
1. Pendekatan Pull
Inbound marketing menggunakan pendekatan “tarik” di mana konten yang relevan dan berharga dibuat untuk menarik minat target audiens.
2. Fokus pada Konten
Strategi ini berpusat pada pembuatan konten informatif, edukatif, dan bermanfaat yang menarik prospek secara alami.
3. Pemahaman atas Pelanggan
Inbound marketing berupaya memahami kebutuhan dan masalah pelanggan untuk memberikan solusi yang sesuai melalui konten.
4. Metode Digital
Biasanya dilakukan melalui platform digital seperti situs web, blog, media sosial, dan email.
5. Perubahan Tren
Inbound marketing merespon tren konsumen yang lebih cenderung mencari informasi sendiri sebelum melakukan pembelian.
Outbound Marketing:
1. Pendekatan Push
Outbound marketing mengadopsi pendekatan “dorong” dengan mengirim pesan pemasaran langsung kepada audiens tanpa permintaan dari mereka.
2. Fokus pada Promosi
Strategi ini lebih menekankan promosi produk atau layanan daripada memberikan informasi mendalam.
3. Pemilihan Target secara Umum
Outbound marketing seringkali menargetkan audiens secara umum tanpa mempertimbangkan kebutuhan individu.
4. Metode Tradisional
Melibatkan metode seperti iklan televisi, iklan cetak, telemarketing, dan surat langsung.
5. Penggunaan Turun
Dalam era digital, outbound marketing mungkin kurang efektif karena banyak konsumen cenderung menghindari pesan pemasaran yang tidak diinginkan.
Kesimpulannya, perbedaan mendasar antara inbound dan outbound marketing terletak pada pendekatan yang digunakan (tarik vs. dorong), fokus konten (informasi vs. promosi), dan metode (digital vs. tradisional). Inbound marketing cenderung lebih cocok untuk mengatasi tren perubahan perilaku konsumen dalam pencarian informasi dan solusi.
Metodologi Inbound Marketing
Terdapat empat metodologi inbound marketing. Empat tahapan ini adalah:
1. Attract
Attract berfokus pada apa yang harus dilakukan dalam menarik perhatian calon konsumen. Hal ini perlu dilakukan karena mereka belum mengetahui bisnis Anda sama sekali. Ini adalah langkah wajib untuk membuat mereka sadar bahwa terdapat produk atau layanan jasa yang Anda jual.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menarik perhatian calon konsumen. Semaunya berhubungan dengan dunia digital marketing, seperti Search Engine Optimization (SEO), iklan digital (ads), social media marketing, hingga content marketing.
Perlu diketahui bahwa metodologi attract tidak hanya berfokus untuk memperlihatkan bisnis Anda dengan produk di dalamnya. Namun dorong suatu nilai berharga yang memang Anda tawarkan agar membuat calon konsumen lebih tertarik. Jika konten yang dibuat terasa bermanfaatnya, sudah pasti mereka mengikuti bisnis Anda secara otomatis.
2. Convert
Jika sudah mendapatkan calon konsumen yang mengikuti bisnis Anda, sekarang waktunya mengubah mereka untuk menjadi pembeli. Anda sebisa mungkin mendapatkan informasi kontak mereka semua, dari nomor handphone, email, dan lainnya.
Untuk mendapatkan informasi kontrak mereka, Anda bisa melampirkan form, landing page, atau leading magnet di dalam website. Benar sekali, itu semua adalah cara terbaik untuk melakukan convert. Tidak hanya itu saja, bisa juga dengan menyediakan file atau e-book yang perlu melengkapi informasi kontak terlebih dulu.
Jika sudah mendapatkan kontak dari mereka, cobalah menghubungi secara lebih intens. Kalau mereka memang tertarik, maka sudah pasti akan melakukan proses pembelian.
3. Close
Dalam tahap close ini, Anda wajib mengubah calon konsumen menjadi konsumen. Caranya dengan memanfaatkan informasi kontak yang sudah dimiliki setelah melalui tahap convert. Anda dapat mengirimkan konten atau pesan untuk membuat calon konsumen menjadi jauh lebih tertarik.
Salah satu caranya adalah memanfaatkan newsletter yang langsung masuk ke dalam email setiap calon konsumen. Di sana, mereka bisa melihat penawaran yang diberikan dengan lebih detil lagi.
4. Delight
Dalam tahap terakhir ini, konsumen telah melakukan pembelian. Namun apa yang selanjutnya harus Anda lakukan? Coba bangun hubungan yang baik dengan konsumen Anda.
Mereka yang sudah melakukan pembelian memang telah tertarik dengan bisnis Anda. Jadi daripada berfokus untuk mencari konsumen baru, cobalah ajak mereka untuk melakukan pembelian ulang.
Manfaatkan email marketing untuk menjalin hubungan yang baik dengan calon konsumen Anda dengan maksimal. Anda juga bisa membuat survey untuk memastikan kepuasan konsumen dengan lebih jelas lagi.
Baca Juga: Manfaatkan Teknik Inbound Marketing Untuk Kesuksesan Bisnis Anda
Perbedaan Inbound Marketing dan Outbound Marketing
Outbound marketing merupakan kebalikan dari inbound marketing. Strategi pemasaran outbound lebih mirip dengan strategi pemasaran konvensional, seperti melalui media iklan, cold email marketing, telemarketing, dan lainnya. Dalam kata lain, strategi outbound marketing adalah strategi pemasaran di mana bisnis mencari calon pelanggan.
Keduanya tentu sama-sama diperlukan dalam berjalannya bisnis. Tetapi ada beberapa perbedaan signifikan dari keduanya, yakni:
-
Biaya outbound marketing cenderung lebih tinggi
-
Segmen target pemasaran outbound biasaya lebih kecil
-
Sebagian calon pelanggan bisa merasa terganggu dengan outbound marketing
Strategi Inbound Marketing
Kemudian ada beberapa strategi inbound marketing yang bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil paling optimal. Apa saja strategi dalam inbound marketing yang perlu Anda lakukan?
1. Menawarkan konten
Inbound marketing perlu sekali memanfaatkan konten. Penawaran konten ini sangat berguna untuk calon konsumen. Strategi ini mampu memberikan dampak baik bagi konsumen dan bisnis Anda juga.
Kehadiran penawaran konten kepada konsumen akan membuat mereka selalu teringat dengan bisnis Anda. Jadi kemungkinan besar Anda bisa mendapatkan konsumen baru kalau penawaran kontennya memang menarik.
Anda bisa memberikan konten yang sesuai dengan konsumen Anda. Konten yang dibuat dan diberikan pun harus benar-benar bermanfaat bagi calon konsumen. Dengan begitu konsumen merasa konten Anda memang bermanfaat.
2. Menimbulkan awareness
Awareness atau kesadaran yang dialami konsumen terhadap suatu bisnis dapat terjadi kapan saja. Khususnya ketika mereka sedang memerlukan produk Anda.
Ketika kesadaran itu sudah ada, ketika mereka memang membutuhkan produk Anda, maka konsumen langsung mencarinya. Inilah yang membuat awareness memiliki peran penting dalam inbound marketing.
Awareness yang tumbuh dapat melalui berbagai cara. Namun perlu melakukan proses marketing terlebih dulu. Secara pelan tapi pasti, calon konsumen bisa merasakan kehadiran produk Anda. Dari sanalah bisnis Anda bisa merasakan keuntungan besar.
Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Brand Awareness dengan Cepat
3. Interaksi
Interaksi menjadi bagian penting untuk menjalankan strategi inbound marketing. Strategi ini harus dibangun antara pihak bisnis dan konsumen. Interaksi ini juga memengaruhi reaksi konsumen Anda.
Jika interaksi yang dibangun oleh pihak bisnis dan konsumen berjalan baik, maka sudah tidak aneh kalau mereka menjadi konsumen. Interakhir ini memang mampu membangun kepercayaan kuat dengan konsumen Anda.
Interaksi yang baik akan membuka peluang bagi Anda untuk memberikan informasi lengkap tentang kelebihan produk. Selain itu juga menjadi jalan keluar bagi konsumen yang sedang memiliki keluhan pada bisnis Anda. Interaksi yang positif membuat konsumen merasa puas dan menjadi lebih loyal lagi.
4. Memberikan Saran
Setiap konsumen pasti memiliki permasalahan masing-masing, khususnya berhubungan dengan penggunaan produk bisnis Anda. Walaupun terhitung sebagai suatu masalah, jangan sampai Anda malah melupakannya.
Anda harus memberikan saran yang tepat kepada konsumen. Proses memberikan saran ini harus dilakukan dengan cara yang baik. Saran tersebut harus bermanfaat untuk konsumen agar mereka mendapatkan solusi tepat.
Permasalahan yang dimiliki konsumen tidak hanya soal penggunaan produk saja, tetapi juga menemukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan masing-masing. Bantulah konsumen dengan saran terbaik untuk menemukan produk sesuai keperluan mereka. Jadi mereka bisa membeli produk Anda lebih cepat dan tepat.
Elemen dalam Inbound Marketing
Ada enam langkah elemen inbound marketing yang harus dilakukan oleh bisnis. Berikut penjelasannya.
1. Riset
Dalam tahap ini, Anda harus memahami target konsumen yang disasar bisnis. Dari usia, demografi, segmentasi sosial ekonomi, profesi, agam, minat, dan lainnya.
Selain itu perhatikan aktivitas marketing kompetitor. Jadi Anda perlu juga mengintai kompetitor agar mendapatkan hasil riset terbaik.
Baca Juga: 4 Contoh Iklan Efektif untuk Mempromosikan Produk
2. Membuat website
Untuk pembuatan konten yang akan dipromosikan, Anda harus mencari jenis konten, format, produk yang ditawarkan, topik, dan keyword. Namun jangan lupa untuk membuat website.
Website menjadi wadah untuk menampilkan konten Anda. Tapi harus tetap menerapkan prinsip SEO yang baik, seperti call-to-action, newsletter, dan register untuk konsumen yang memang tertarik dengan konten dan bisnis Anda.
3. Membuat konten
Sekarang waktunya membuat konten dengan penerapan SEO sesuai hasil riset yang dilakukan. Buat konten sesuai tipe konsumen. Dari yang sama sekali belum memahami bisnis Anda, hingga yang dalam tahap mempertimbangkan menggunakan produk tersebut. Dengan cangkupan konten yang begitu luas, maka target konsumen menjadi jauh lebih besar lagi dibandingkan sebelumnya.
4. Mempromosikan konten
Konten yang sudah dibuat dapat dipromosikan di website Anda sendiri, lalu di-share ke beberapa media sosial dan konsumen. Khusus untuk konsumen, berikan konten melalui newsletter ke email yang sebelumnya sudah mereka daftarkan. Jika memang ingin menggunakan ads, jangan ragu untuk menarik konsumen lebih banyak lagi.
5. Menjaring leads
Menjaring leads atau prospek memang bukan pekerjaan mudah. Anda perlu memiliki elemen call-to-action dalam website. Selain itu buka opsi berlangganan newsletter untuk memberikan kabar atau informasi terbaru.
Jika memang berniat memberikan usaha terbaik, bagikan konten khusus gratis yang hanya bisa didapatkan jika konsumen sudah berlangganan newsletter. Jadi mereka semua bisa melihat bahwa perusahaan Anda memang memiliki value untuk diikuti.
6. Optimalisasi konten
Optimasi website dan konten juga jangan sampai lupa dilakukan. Banyak orang yang menjalankan inbound marketing tapi melupakan langkah optimasi ini. Cek juga laporan secara periodik terkait performa konten tersebut di dalam menarik konsumen lebih banyak.
Jadi bisa dijelaskan bahwa inbound marketing memang sangat berkaitan dengan content marketing. Bahkan sebenarnya content marketing menjadi bagian dari inbound marketing. Peran content marketing memang memainkan peranan penting dalam mengembangkan strategi inbound marketing bisnis Anda.
Baca Juga: Apa Itu Leads dalam Digital Marketing dan Bagaimana Pentingnya?
Walaupun inbound marketing sangat memerlukan kerja keras, namun dampak yang diberikan juga tidak kalah bagi bisnis Anda. Strategi ini membuat calon konsumen berusaha mencari bisnis Anda dan menjadi pelanggan setia.
Seluruh upaya ini sangat penting untuk membantu perusahaan mencapai target bisnis. Namun jangan sampai menjalankan inbound marketing tanpa metode yang berjalan efisien dan efektif. Anda tetap harus menjalankan strategi ini dengan baik melalui dukungan dari ToffeeDev.
ToffeeDev memberikan solusi bisnis tepat sesuai kebutuhan Anda melalui strategi inbound marketing. Dukungan dari seluruh tim ToffeeDev yang memiliki pengalaman dalam digital marketing untuk berbagai jenis klien. Bisnis Anda dapat merasakan manfaatnya secara nyata dengan dukungan dari ToffeeDev. Klik di sini untuk melakukan konsultasi bisnis bersama ToffeeDev sekarang juga!