Tahukah Anda Apa Saja Ciri Khas dari Startup?

Tahukah Anda Apa Saja Ciri Khas dari Startup?

Mayoritas orang beranggapan bahwa ciri khas dari start-up adalah selalu menggunakan teknologi. Pernyataan tersebut memang benar, tetapi masih banyak karakteristik lain yang lebih cocok untuk menggambarkan perusahaan start-up. Karakteristik ini perlu Anda ketahui karena tidak semua bisnis dapat disebut sebagai start-up.

Apakah sebenarnya ciri khas dari start-up itu? Adakah rahasia sukses membangun start-up yang berbeda daripada bisnis biasa? Simak artikel ini supaya Anda makin memahami seluk-beluk start-up, mulai dari pengertian, ciri khas, hingga kunci sukses saat membangunnya.

Apa Itu Startup?

Apa Itu Startup?

Start-up merupakan bisnis atau usaha yang baru berdiri dan memanfaatkan teknologi digital serta internet dalam proses operasinya. Istilah start-up dalam bahasa Inggris berarti rintisan. Oleh karena itu, rata-rata perusahaan start-up masih membutuhkan banyak pendanaan dari angel investor atau venture capital.

Ketika mendengar istilah start-up, hal pertama yang terlintas di benak Anda pasti perusahaan yang baru merintis. Namun, tidak semua perusahaan seumur jagung layak disebut start-up. Perusahaan start-up selalu mengandalkan teknologi dan internet yang selalu berkembang dan menghasilkan produk digital. Walaupun begitu, start-up bisa berjalan di semua sektor industri bisnis, mulai dari pertanian, kesehatan, perdagangan atau e-commerce, hingga pendidikan.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Perkembangan Startup di Indonesia

7 Ciri Khas dari Start-up

7 Ciri Khas dari Start-up

Terdapat ciri khas atau karakteristik yang membedakan sebuah start-up dari bisnis pada umumnya. Anda dapat menilai sebuah start-up berdasarkan usia berdiri, keunikan ide, jumlah karyawan, hingga penggunaan teknologinya. Agar lebih jelas, lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Beroperasi Kurang dari Tiga Tahun

Sebuah perusahaan dapat dikatakan sebagai start-up jika memiliki masa operasi kurang dari tiga tahun. Namun, ada pula perusahaan yang baru meluncurkan aplikasi atau layanan digital pada usia kelima dan berikutnya. Perusahaan tersebut tidak bisa dibilang baru, tetapi masih digolongkan sebagai start-up karena ada karakteristik lain yang mendeskripsikannya.

2. Menawarkan Ide Unik

Start-up selalu hadir dan memberikan ide unik yang menjadi ciri khas mereka. Ide tersebut harus mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Ide yang ditawarkan pun bersifat inovatif demi mempermudah hidup target pasarnya.

Baca Juga: Ini Dia Alasan Mengapa Startup Cepat Berkembang di Indonesia

3. Karyawan Masih Sedikit

Anda memang masih merintis sebuah start-up, tetapi bukan berarti tidak memerlukan karyawan. Perusahaan rintisan tetap memiliki karyawan, hanya saja jumlahnya kurang dari 20 orang. Fokus utama dalam membangun start-up adalah mengembangkannya, bukan menambah jumlah pekerja.

4. Multitasking

Jumlah SDM yang masih sedikit mengharuskan karyawan perusahaan start-up agar bisa multitasking. Mereka harus mengerjakan lebih banyak tanggung jawab agar proses operasional start-up tetap terjaga. Walaupun begitu, karyawannya memiliki semangat muda dalam menjalankan sebuah start-up serta mengembangkan inovasi yang dimiliki.

5. Masih dalam Tahap Perkembangan

Satu lagi ciri khas dari start-up adalah berada dalam fase perkembangan. Perusahaan rintisan belum memiliki peralatan, administrasi, atau aspek bisnis lainnya yang belum sempurna dan akan selalu berkembang. Pengembangan dibutuhkan agar perusahaan start-up mengalami kemajuan dalam seluruh aspek bisnis.

Baca Juga: Ketahui 8 Strategi Persaingan Bisnis Untuk Mencapai Profit Maksimal

6. Berbasis Teknologi

Hampir seluruh proses operasional di start-up menggunakan teknologi. Internet pun menjadi hal utama yang wajib ada dalam sebuah perusahaan start-up karena berguna untuk membuat produk serta menjalin komunikasi bisnis. Rata-rata perusahaan start-up juga memiliki website sebagai sarana informasi dan pemasaran.

7. Menghasilkan Produk Digital

Start-up bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Untuk menghadirkan solusi tersebut, mereka harus memiliki produk berupa aplikasi digital yang menyediakan produk atau layanannya. Contohnya: Alodokter merupakan perusahaan start-up yang menyediakan aplikasi untuk melakukan konsultasi kedokteran.

Baca Juga: 5 Taktik Growth Hacking Maksimal untuk Bisnis Startup

5 Kunci Sukses Membangun Startup

5 Kunci Sukses Membangun Startup

Membangun sebuah start-up tidak menghasilkan kesuksesan instan. Ada banyak perjuangan yang harus dilalui agar start-up Anda bisa bermanfaat bagi banyak orang melalui produk digital yang dihasilkan. Cobalah menerapkan lima kunci sukses di bawah ini agar start-up Anda menuai keberhasilan pada waktunya.

1. Memiliki Produk yang Unik dan Solutif

Sebuah start-up bisa sukses karena menyediakan produk atau layanan solutif bagi masyarakat. Oleh sebab itu, Anda perlu memahami permasalahan atau fenomena dalam suatu masyarakat sebelum mencari ide produknya. Namun, produk tersebut harus unik dan berbeda agar bisa bersaing dengan perusahaan start-up lainnya yang menawarkan layanan serupa.

2. Menggunakan Teknologi yang Dipahami

Anda mungkin tertarik menerapkan teknologi atau software canggih ketika mengembangkan sebuah aplikasi, apalagi teknologi tersebut digunakan oleh kompetitor. Namun, tetaplah menggunakan teknologi yang sudah Anda pahami agar aplikasinya tidak gagal. Sesuaikan pula teknologi tersebut dengan budget yang dimiliki agar perusahaan Anda tidak mengalami masalah finansial.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membangun Startup?

3. Tim yang Andal

Anda tidak bisa mengerjakan semua bidang bisnis start-up secara sendirian, jadi tidak ada salahnya membangun sebuah tim untuk bekerja sama. Pastikan Anda merekrut karyawan yang berkompeten dan mampu melakukan pekerjaan di bidangnya. Sampaikan pula visi, misi, dan tujuan perusahaan start-up Anda agar mereka memiliki tujuan yang selaras dalam bekerja.

Jasa SEO

4. Selalu Belajar dan Menggali Wawasan

Dunia teknologi yang cepat berkembang menuntut Anda untuk selalu belajar dan mengejar perubahan tersebut. Sebagai pemimpin start-up, Anda pun harus belajar menerima perbedaan dan menjadi pendengar yang baik untuk anggota tim. Wawasan yang luas akan membuat Anda makin kreatif dalam menemukan inovasi dan menyelesaikan sebuah masalah.

5. Tidak Membandingkan Kesuksesan Startup Lain

Kunci sukses yang terakhir adalah tidak membandingkan dengan start-up lain yang sudah berhasil. Anda cukup fokus dan berusaha memberikan upaya terbaik untuk mengembangkan sebuah start-up. Hargai pula karyawan yang bekerja untuk Anda dengan memberikan kompensasi atau bonus sesuai hasil kerja keras mereka.

Itulah penjelasan mengenai karakteristik dan kunci sukses membangun start-up. Salah satu poin penting mengenai ciri khas dari start-up adalah mengandalkan teknologi di setiap bidang, termasuk pemasaran produk. Anda bisa bekerja sama dengan ToffeeDev untuk menjalankan strategi Digital Marketing apabila belum memiliki karyawan yang andal di bidangnya.
ToffeeDev menyediakan layanan Digital Marketing yang beragam, salah satunya membangun website sebagai sarana informasi bisnis Anda. Ceritakan mengenai website impian Anda dan kami akan membantu mewujudkannya. Hubungi kami segera dan rasakan manfaat Digital Marketing yang besar bagi perkembangan bisnis Anda.

Share this post :

Scroll to Top